11
3. Faktor – Faktor yang Berpengaruh pada Persepsi
Menurut Abdul Rahman shaleh dan Muhbib Abdul Wahab pada buku Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspekif Islam mengatakan bahwa
“karena persepsi lebih bersifat psikologis daripada merupakan proses penginderaan saja
maka ada beberapa faktor yang mempengaruhi: a. Perhatian yang selektif.
b. Ciri-ciri rangsang. c. Nilai dan kebutuhan individu.
d. Pengalaman terdahulu. ”
16
Untuk penjelasannya di atas diuraikan sebagai berikut; a. Perhatian yang selektif.
Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali rangsang dari lingkungannya. Meskipun demikian ia tidak harus
menanggapi semua rangsang yang diterimanya untuk itu, individunya memusatkan perhatiannya pada rangsang-rangsang tertentu saja. Dengan
demikian, objek-objek atau gejala lain tidak akan tampil ke muka sebagai objek pengamatan.
Seseorang hanya memperhatikan beberapa rangsangan saja dari banyak rangsangan yang diterima akan tergantung pada apa yang pernah ia
pelajari, apa yang pada suatu saat menarik perhatian dan ke arah mana persepsi itu mempunyai kecenderungan.
b. Ciri-ciri rangsang Rangsang yang bergerak di antara rangsag yang diam akan lebih menraik
perhatian. Demikian juga rangsang yang paling besar di antara yang kecil; yang kontras dengan latar belakangmya dan intensitas rangsangnya paling
kuat. e. Nilai dan kebutuhan individu
Seorang seniman tentu punya pola dan cita rasa yang berbeda dalam pengamtannya dibanding seorang bukan seniman. Penelitian juga
16
Ibid, h. 118-119
12
menunjukkan bahwa anak-anak dari golongan ekonomi rendah melihat koin lebih besardaripada anak-anak orang kaya.
f. Pengalaman dahulu Pengalaman-pengalaman terdahulu sangat mempengarui bagaimana
seseorang mempersepsi dunianya. Cermin bagi kita tentu bukan barang baru, tetapi lain halnya bagi orang-orang mentawai di pedalaman Siberut
atau saudara kita di pedalaman Irian.
B. Pola Interaksi Guru dan Siswa
1. Pengertian Pola Interaksi
Sebagai mahluk
sosial, manusia
dalam kehidupan
sehari-hari membutuhkan hubungan dengan manusia yang lain. Hubungan tersebut tercipta
karena manusia saling membutuhkan untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Karena manusia tidak bisa lepas dari manusia lainnya dan tidak bisa melakukan
seorang diri. Kecenderungan manusia berhubungan melahirkan komunikasi dengan manusia yang lainnya. Sehingga terciptanya suatu interaksi.
Menurut Elly M. Setiadi, dan Usman Kolip
mengatakan bahwa “
interaksi merupakan hubungan antarmanusia yang sifat dari hubungan tersebut adalah dinamis artinya hubungan itu tidak statis, selalu mengalami dinamika.
”
17
“Hubungan antara manusia satu dan lainnya disebut interaksi. Dari interaksi akan menghasilkan produk-produk interaksi, yaitu tata pergaulan yang berupa nilai dan
norma yang berupa kebaikan dan keburukan dalam ukuran kelompok tersebut. Pandangan tentang apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk tersebut
mempengaruhi perilaku sehari-hari. ”
18
Menurut Elly M. Setiadi, dan Usman Kolip
dalam bukunya Ilmu Sosial dan Budaya Dasar mengemukakan bahwa “i
nteraksi adalah proses dimana orang-orang berkomunikasi saling memengaruhi dalam pikiran dan
17
Elly M. Setiadi, dan Usman Kolip, Pengantar Sosiologi: pemahaman fakta dan gejala permasalahan sosial: teori, aplikasi, dan pemecahannya, Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
2011, h. 62.
18
Ibid, h. 38.