Pengertian Pola Interaksi Pola Interaksi Guru dan Siswa

13 tindakan. Seperti kita ketahui, bahwa manusia dalam kehidupan sehari-hari tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lain. Ada beberapa pengertian interaksi sosial yang ada di lingkungan masyarakat, di antaranya; Menurut H. Booner dalam bukunya, Sosial Psychology, memberikan rumusan interaksi sosial, bahwa: “interaksi sosial adalah hubungan antara dua individu atau lebih, dimana kelakuan individu yang satu memengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu lain atau sebaliknya. Menurut Gillin and Gillin yang menyatakan bahwa interaksi sosial adalah hubungan-hubungan antara orang- orang secara individual. Antar kelompok orang, dan orang perorang dengan kelompok.” 19 Dengan demikian pada dasarnya, interaksi ialah hubungan antar inividu, kelompok, dimana dengan adanya hubungan itu dapat saling mempengaruhi, merubah baik dari yang buruk menjadi lebih baik atau sebaliknya. Dalam kamus bahasa Indonesia, “pola artinya adalah gambar, corak, model, sistem, cara kerja, bentuk, dan struktur. ” 20 Sedangkan “ interaksi artinya hal yang saling melakukan aksi, berhubungan, memengaruhi, dan antar hubungan. ” 21 Apabila kata tersebut dikaitkan dengan interaksi maka dapat diartikan pola interaksi adalah bentuk dasar cara komunikasi individu dengan individu atau individu dengan kelompok atau kelompok dengan individu dengan memberikan timbal balik antara pihak satu dengan yang lain dengan maksud atau hal-hal tertentu guna mencapai tujuan. “Dalam Kamus lengkap Bahasa Indonesia, M. Ali menyatakan bahwa pola adalah gambar yang dibuat contoh model. Jika dihubungkan dengan pola interaksi adalah bentuk-bentuk dalam proses terjadinya interaksi. Interaksi yang bernilai pendidikan dalam dunia pendidikan ataupun yang disebut dengan interaksi edukatif, sebagai contoh dari pola interaksi adalah dalam hal seorang guru menghadapi murid-muridnya yang merupakan suatu kelompok manusia di 19 M. Setiadi,Elly, dkk, Ilmu sosial dan Budaya Dasar, Jakarta: Kencana Prenada Media Grup. 2007, h. 90-91. 20 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Bahasa, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2008 h. 1088. 21 Ibid, hlm 542. 14 dalam kelas. Di dalam interaksi tersebut pada taraf pertama akan tampak bahwa guru mencoba untuk menguasai kelasnya supaya proses interaksi berlangsung dengan seimbang, di mana terjadi saling pengaruh-mempengaruhi antara kedua belah pihak. Sebagai contoh lain seorang guru mengadakan diskusi diantara anak didiknya untuk memecahkan sebuah persoalan, disinilah proses interaksi itu akan terjadi, adanya saling memberikan pendapat yang berbeda satu sama lain. ” 22 Pola interasksi merupakan suatu cara, model, dan bentuk-bentuk interaksi yang saling memberikan pengaruh dan mempengaruhi dengan adanya timpal balik guna mencapi tujuan. Guru sebagai pengajar memiliki peran penting untuk dapat mengatur jalannya kegiatan belajar mengajar melalui pola interaksi dimana guru berperan sebagai pemberi aksi melalui pengajaran dan juga bisa menjadi penerima aksi melalui pertanyaan-pertayaan yang diajukan oleh siswa. Sebaliknya siswa pun memiliki peran yang sama dengan guru bisa sebagai pemberi aksi melalui melalui pertanyaan-pertayaan yang diajukan olehnya dan juga bisa menjadi menjadi penerima aksi melaui belajar dan mendengarkan. Namun, kerjasama dapat sangat membantu dalam proses kegiatan belajar mengajar yang diperlukan oleh guru dan siswa.

2. Jenis-jenis Pola Interaksi

Belajar mengajar adalah suatu proses usaha sadar yang dilakukan oleh individu atau kelompok secara sadar dan memiliki tujuan. Tujuannya berkaitan dengan arah dibawa kemana proses belajar mengajar. Melalui proses belajar mengajar interaksi dapat menjalankan fungsi sebagai media komunikasi agar mampu membawa perubahan dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan sikap. Perlu adanya pola interaksi sebagai cara kerja atau bentuk arah komunikasi. Pola yang dimaksudkan ialah cara kerja atau bentuk komunikasi yang dilakukan oleh guru dengan siswa, siswa dengan guru, dan siswa dengan siswa. Maka dengan itu diperlukannya bentuk atau jenis dari pola 22 http:id.shvoong.comsocial-scienceseducation2261303-pengertian-pola-interaksi diakses pada tanggal 18 Oktober 2013 pukul 15.18 WIB 15 interaksi sebagai cara kerja atau bentuk agar terjadinya interaksi yang dilakukan oleh guru dengan siswa, siswa dengan guru, dan siswa dengan siswa. “Kecenderungan manusia untuk berhubungan dengan yang lain melahirkan komunikasi dua arah, baik melalui bahasa dan tindakan atau perbuatan. Karena ada aksi, maka reaksipun terjadi dan inilah unsur yang membentuk interaksi. Perlu dipahami bahwa interaksi sebagaimana dijelaskan di atas tidak sama dengan interaksi pendidikan. Oleh karenanya, interaksi di sekitar kehidupan manusia dapat diubah menjadi interaksi yang bernilai pendidikan. Menurut Djamarah interaksi pendidikan ini terjadi dengan sadar yang didasari atas tujuan untuk mengubah tingkah laku dan perbuatan seseorang. Dengan demikian, memunculkan istilah guru di satu pihak dan anak didik di lain pihak. Keduanya berada dalam interaksi pendidikan dengan posisi, tugas dan tanggung jawab yang berbeda, namun bersama-sama mencapai tujuan. ” 23 “Proses pembelajaran tatap muka antara guru dengan siswa biasanya dilakukan di dalam kelas ruang, guru dalam proses itu lebih berfungsi sebagai pesan dan siswa penerimanya. Meskipun komunikasi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran termasuk komunikasi publik atau kelompok, guru sewaktu- waktu bisa mengubahnya menjadi komunikasi antarpersonal; hal ini bisa dilakukan karena proses komunikasi tatap muka dikelas mempunyai kelompok yang relatif kecil. Terjadinya komunikasi dua arah ini ialah apabila para pelajar bersikap responsif, mengetengahkan pendapat dan tanggapan atau mengajukan pertanyaan, diminta atau tidak diminta. Sikap responsif siswa tentunya tidak hanya merespon guru saja tetapi dapat merespon siswa lain yang telah lebih dahulu memberikan setimulus pendapat, tanggapan atau pertanyaan dalam kondisi seperti ini maka telah terjadi komunikasi multi arah. Jika siswa pasif saja, dalam arti kata hanya mendengarkan tanpa ada gairah untuk mengekspresikan suatu pertanyaan atau peryataan, maka meskipun komunikasi bersifat tatap muka, tetap saja berlangsung komunikasi satu arah. ” 24 23 Miftahul Huda, Interaksi Pendidikan, Malang: UIN Malang Press, 008, h. 38. 24 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Jakarta: Gaung Persada Press, 2010, h. 10.