103 bersama dan mementukan skala prioritas, sehingga kebutuhan yang lebih penting
dan mendesak akan didahulukan. Sesuai dengan teori Sujud 2005: 81, yakni salah satu fungsi kepala sekolah adalah sebagai perumus tujuan kerja dan pembuat
kebijakan sekolah, maka peran kepala sekolah sangat penting dalam kegiatan pengadaan sarana dan prasarana sekolah.
Pada konteks ini kepala sekolah harus mampu mengambil berbagai dasar pertimbangan, seperti yang dilakukan oleh kepala sekolah SMP N se-kecamatan
Panjatan yakni melaksanakan pengadaan dengan melihat perbandingan anggaran tahun itu dengan barang yang dibutuhkan serta melihat kondisi stok barang
apakah harus membeli yang baru untuk mengganti yang lama atau mengadakan perbaikan jika ada kerusakan. Artinya perencanaan sarana dan prasarana di
sekolah ini dilakukan untuk menghindari salah sasaran pengadaannya dan menghindari terjadinya pemborosan dana serta menghindari pengadaan sarana dan
prasarana yang kurang bermanfaat seperti pada teori perencanaan dari Prajudi Atmosudirdjo Husaini Usman, 2004: 138. Terkait dengan pengadaan sarana dan
prasarana, sekolah melaksanakan dengan sangat teliti karena dalam pengadaan barang tim pengadaan akan mencermati setiap poin-poin serta mendahulukan
mana yang lebih penting terlebih dahulu.
c. Penunjukan Panitia
Kepala sekolah dan para guru hendaknya bekerja sama dalam melaksanakan pengadaan sarana dan prasarana. Kepala sekolah berperan membentuk panitia
pengadaan dengan melihat jenis pengadaan sarana dan prasarana yang akan
104 diadakan. Jika pengadaan barang yang besar maka akan dibentuk kepanitiaan,
namun jika hanya pengadaan kecil tidak dibentuk kepanitiaan. Hal tersebut jika dikaitkan dengan teori Anwar 2003: 70 berbagai aktivitas
atau tindakan yang dilakukan kepala sekolah sebagai pemimpin berupaya menggerakkan guru-guru karyawan, siswa, dan anggota masyarakat agar berbuat
sesuatu guna melaksanakan program-program pendidikan di sekolah. Oleh sebab itu, kepala sekolah berwenang untuk menunjuk panitia pengadaan disesuaikan
dengan kebutuhan sarana dan prasarana yang akan diadakan, hal ini dimaksudkan agar pengadaan ditangani oleh orang yang bersangkutan serta paham dengan
sarana dan prasarana yang akan diadakan. Selanjutnya jika mengacu pada teori Sagala 2009: 125 yakni keberhasilan
sekolah ditentukan oleh kemampuan kepala sekolahnya dalam melakukan pengorganisasian secara sistematis dan komitmennya terhadap perbaikan
pengelolaan sekolah dalam wewenang dan tanggung jawab sebagai pemimpin, maka peran kepala sekolah sebagai manajer menjadi sangat penting ketika sekolah
ditunntut untuk bisa melakukan pengelolaan sarana dan prasarana dengan baik melalui penunjukkan panitia yang baik pula.
Peran kepala sekolah sebagai manajer di SMP Negeri se-kecamatan Panjatan terlihat pada kegiatan kepala sekolah dalam menunjuk panitia yang tergabung
dalam tim perencanaan. Kepala sekolah melakukan kegiatan tersebut berdasarkan pertimbangan mengenai keterkaitan, kompetensi serta kecakapan seseorang dalam
mengelola sarana dan prasarana yang akan diadakan. Jika mengacu pada teori dari Depdiknas 2001: 80 dalam pengertian mengorganisasikan yang artinya
105 mengatur dan menyusun bagian-bagian orang dan sebagainya sehingga seluruh
bagian tersebut menjadi satu kesatuan. Pada pengorganisasian sekolah, kepala sekolah perlu mengetahui karakteristik kemampuan guru dan staf lainnya,
sehingga dapat menempatkan mereka pada posisi sesuai serta mengetahui tugas apa yang sedang dikerjakan, sehingga tidak menjadi beban tugas yang berlebihan.
d. Pelaksanaan Pengadaan