45 2. Pemusnahan
Menurut Ari H. Gunawan 1996:151, pemusnahan terhadap barang barang yang diusulkan untuk dihapus harus sesuai surat keputusan untuk dimusnahkan,
maka pemusnahannya dilakukan unit kerja yang bersangkutan dengan disaksikan oleh pejabat pemerintah daerah setempat minimal LurahKades dan atau
kepolisian Negara, serta mengikuti segala tata cara pemusnahan yang berlaku dibakar, dikubur, dsb.
D. Kepala Sekolah dalam Pengelolaan Sarana dan Prasarana
1. Peranan Kepala Sekolah Sebagai Manajer
Mulyasa 2005: 103 menyatakan bahwa dalam menjalankan fungsi dan perannya sebagai manajer, maka kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat
untuk memberdayakan tenaga kependidikan melalui kerja sama, memberi kesempatan kepada para tenaga kependidikan untuk meningkatkan profesinya,
dan mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan dalam berbagai kegiatan yang menunjang program sekolah. Manajer adalah orang yang mengatur
pekerjaan atau kerjasama di antara berbagai kelompok atau sejumlah orang untuk mencapai sasaran. Manajer berwenang dan bertanggung jawab membuat rencana,
mengatur, memimpin serta mengendalikan suatu kerja sama untuk mencapai sasaran.
Kepala sekolah sebagai manajer, dalam pelaksanaannya kepala sekolah melaksanakan semua fungsi manajemen. Terry 1997: 4 menjelaskan pengertian
manajemen, “Management is a distinc process consisting of planning, organizing,
46 actuating, and controlling, performedia determine and accomplish stated
objectives by the use of human beings and other recources ”.
Manajemen adalah proses yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, dan pengawasan yang diselenggarakan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan dengan potensi manusia dan sumber daya lainnya. Dari pengertian ini, maka kepala sekolah sebagai manajer sekolah mengatur
dan mengelola segenap potensi sekolah melalui tahap merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, dan mengawasi potensi-potensi tersebut
untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan. a.
Perencanaan Perencanaan adalah tindakan menentukan tujuan apa yang akan dicapai, apa
langkah yang harus dilakukan, bagaimana melakukannya, di mana dilakukan, siapa yang melakukan, serta kapan dilakukan tentang suatu upaya untuk mencapai
tujuan sekolah yang ditetapkan. Perencanaan sarana prasarana sekolah dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu 1 mengadakan analisis terhadap materi pelajaran
yang mana yang membutuhkan alat atau media dalam penyampaiannya dan kemudian dibuatkan daftar kebutuhan alat-alat media, 2 mengadakan
perhitungan perkiraan biaya, 3 menyusun prioritas kebutuhan, 4 menunda pengadaan alat untuk perencanaan tahun berikutnya, dan 5 menugaskan kepada
staf untuk melaksanakan pengadaan Depdiknas, 2007: 13. b.
Pengorganisasian Mengorganisasikan artinya mengatur dan menyusun bagian-bagian orang
dan sebagainya sehingga seluruh bagian tersebut menjadi satu kesatuan
47 Depdiknas, 2001: 803. Pada tahap ini kepala sekolah mengatur, menyusun,
menetapkan potensi-potensi sekolah yang ada meliputi guru, staf, dan pihak-pihak yang terkait menjadi satu kesatuan fungsi untuk mendukung upaya pencapaian
tujuan. Pada pengorganisasian sekolah, kepala sekolah perlu mengetahui
karakteristik kemampuan guru dan staf lainnya, sehingga dapat menempatkan mereka pada posisi sesuai serta mengetahui tugas apa yang sedang dikerjakan,
sehingga tidak menjadi beban tugas yang berlebihan. c.
Penggerakkan atau Pelaksanaan Menurut Depdiknas 2007: 36, pelaksanaan manajemen sarana dan
prasarana dimaksudkan berkaitan dengan penggunaannya dalam proses pembelajaran. Oleh sebab itu, perlu adanya pengarahan yakni berupa informasi,
petunjuk, bimbingan, kepada guru dan peserta didik mengenai penggunaan sarana dan prasarana. Pelaksanaan atau penggunaan sarana prasarana mengikuti beberapa
pengaturan agar sarana prasarana yang dimiliki bisa digunakan secara optimal. Pengaturan tersebut meliputi aturan tempat penyimpanan sarana prasarana
berdasarkan frekuensi penggunaan sarana prasarana pendidikan, karakteristik kelompok sasaran pengguna sarana prasarana, tujuan pembelajaran, penggunaan
media, respon siswa, dan keefektifan mediasarana. Menurut Yusak Burhanuddin 2005: 5, kegiatan penggunaan sarana
prasarana pendidikan didasarkan pada beberapa hal, antara lain. 1
Menganalisis karakteristik umum kelompok sasaran, usianya, jenjang pengetahuan, keterampilan, dan sikap awal.
2 Merumuskan tujuan pembelajaran yaitu kemampuan baru yang diharapkan
dimiliki siswa setelah selesai pembelajaran.
48 3
Memilih, memodifikasi atau merancangmengembangkan materi dan sarana yang tepat.
4 Menggunakan materi dan media sarana.
5 Respon siswa yang diharapkan yakni guru sebaiknya mendorong siswa
untuk bisa memberikan respon dan umpan balik mengenai keefektifan proses pembelajaran.
6 Mengevaluasi proses pembelajaran, yaitu untuk mengetahui tingkat
pencapaian siswa
mengenai tujuan
pembelajaran, keefektifan
mediasarana, pendekatan, dan pencapaian guru. Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan atau
penggunaan sarana prasarana mengikuti beberapa pengaturan agar sarana prasarana yang dimiliki bisa digunakan secara optimal. Pengaturan tersebut
meliputi aturan tempat penyimpanan sarana prasarana berdasarkan frekuensi penggunaan sarana prasarana pendidikan, karakteristik kelompok sasaran
pengguna sarana prasarana, tujuan pembelajaran, penggunaan media, respon siswa, dan keefektifan mediasarana.
2. Peranan Kepala Sekolah Sebagai Administrator