102 komite sekolah memiliki peran sebagai pemberi pertimbangan dalam penentuan
dan pelaksanaan kebijakan di satuan pendidikan, minimal dalam memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan pendidikan.
Hal tersebut sudah sesuai jika mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Wuradji 2009: 100 yakni kepala sekolah memiliki peran sebagai manajer
pendidikan yakni salah satunya menyusun perencanaan secara matang tentang tujuan dan strategi pencapaian tujuan. Serta menurut Mulyasa 2004: 98 bahwa
kepala sekolah juga harus mampu merencanakan, mengorganisir, melaksanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas seluruh anggota organisasi pendidikan
utnuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
b. Analisis Kebutuhan dan Penentuan Skala Prioritas
Perencanaan harus dilaksanakan secara matang dan terkoordinasi, yaitu dengan adanya rapat perencanaan bersama-sama dengan tim perencanaan
pengadaan barang yang telah dibentuk oleh Kepala Sekolah. Hal tersebut bertujuan supaya pihak sekolah dapat mengetahui barang apa saja yang akan
diadakan melalui keputusan bersama dengan berdasarkan analisis pendataan keberadaan dan kondisi sarana dan prasarana dan skala prioritas disesuaikan
dengan dana yang dimiliki. Hal tersebut sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Wuradji 2009: 100 salah satu peran kepala sekolah sebagai manajer adalah
menyusun perencanaan secara matang tentang tujuan dan strategi pencapaian tujuan.
Peran kepala sekolah dalam kegiatan ini terletak pada tindakan kepala sekolah yakni memimpin rapat perencanaan secara mufakat melalui analisis
103 bersama dan mementukan skala prioritas, sehingga kebutuhan yang lebih penting
dan mendesak akan didahulukan. Sesuai dengan teori Sujud 2005: 81, yakni salah satu fungsi kepala sekolah adalah sebagai perumus tujuan kerja dan pembuat
kebijakan sekolah, maka peran kepala sekolah sangat penting dalam kegiatan pengadaan sarana dan prasarana sekolah.
Pada konteks ini kepala sekolah harus mampu mengambil berbagai dasar pertimbangan, seperti yang dilakukan oleh kepala sekolah SMP N se-kecamatan
Panjatan yakni melaksanakan pengadaan dengan melihat perbandingan anggaran tahun itu dengan barang yang dibutuhkan serta melihat kondisi stok barang
apakah harus membeli yang baru untuk mengganti yang lama atau mengadakan perbaikan jika ada kerusakan. Artinya perencanaan sarana dan prasarana di
sekolah ini dilakukan untuk menghindari salah sasaran pengadaannya dan menghindari terjadinya pemborosan dana serta menghindari pengadaan sarana dan
prasarana yang kurang bermanfaat seperti pada teori perencanaan dari Prajudi Atmosudirdjo Husaini Usman, 2004: 138. Terkait dengan pengadaan sarana dan
prasarana, sekolah melaksanakan dengan sangat teliti karena dalam pengadaan barang tim pengadaan akan mencermati setiap poin-poin serta mendahulukan
mana yang lebih penting terlebih dahulu.
c. Penunjukan Panitia