SMP Negeri 1 Panjatan Peranan Kepala Sekolah dalam Penyaluran Sarana Prasarana

81 Pengecekan terhadap barang yang telah diadakan harus selalu dilakukan untuk penyesuaian dengan kriteria awal. KS2 menyatakan bahwa beliau melakukan pengecekkan terhadap barang pengadaan sesuai dengan prosedur yang ada, hal ini dimaksudkan untuk melakukan pengawasan terhadap proses pengadaan karena kalau ada barang yang tidak sesuai bisa langsung diadakan komplain terhadap pihak yang terkait. Fungsi dari penunjukkan anggota dalam kepanitiaan sesuai dengan bidangnya akan tampak pada proses ini, panitia akan melakukan pengecekkan terhadap sarana dan prasarana yang diadakan untuk diketahui kondisinya setelah sampai di sekolah. Jika nantinya terdapat kecacatan atau kekurangan bisa langsung di-return, dengan demikian pihak sekolah akan mendapatkan sarana dan prasarana pengadaan yang benar-benar sesuai dengan apa yang diharapkan.

2. Peranan Kepala Sekolah dalam Penyaluran Sarana Prasarana

a. SMP Negeri 1 Panjatan

1 Penyaluran Sarana dan Prasarana Penyaluran sarana dan prasarana dilakukan setelah kegiatan pengadaan sarana dan prasarana selesai dilakukan. Kegiatan penyaluran sarana dan prasarana dilakukan dengan cara kepala sekolah berkoordinasi dengan pihak-pihak yang mengelola atau bertanggung jawab menyalurkan atau mendistribusikan sarana prasarana. Seperti ya ng diungkapkan oleh WKS1, “…untuk penyaluran sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengelola dan petugas inventaris karena 82 penyaluran keluar masuk barang di bawah pencatatannya ”. Hal tersebut didukung dengan pernyataan yang dikemukakan oleh ST1, “Pada penyaluran sarana dan prasarana biasanya dari orang yang ditunjuk untuk membeli langsung menyerahkan kepada bagian yang sesuai dengan bidang tujuan barang itu nantinya akan dipergunakan, akan tetapi sebelumnya dimasukkan dalam buku inventaris terlebih dahulu, ya kami ini yang diserahi tugas oleh kepala sekolah untuk melaksanakan kegiatan tersebut. ”. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah menyerahkan tugas ini kepada penanggungjawabnya masing-masing dan kepala sekolah hanya bersifat mengawasi saja. 2 Inventarisasi Sarana dan Prasarana Pelaksanaan kegiatan ini ditangani oleh bagian sarana dan prasarana yang ada di sekolah. SMP Negeri 1 Panjatan ini sudah mempunyai tenaga administrasi bagian sarana dan prasarana yang berkompeten dan mendapat SK dari bupati sebagai penerima barang. Kegiatan inventarisasi di SMP Negeri 1 Panjatan ini telah dilakukan dengan baik, hasil ini diindikasikan dari orang yang mengurusi bagian ini adalah orang yang sangat paham dan ahli pada bagian sarana dan prasarana. Kondisi ini membuat guru dan staf saling bekerjasama dan saling membantu untuk menjalankan dan menikmati pekerjaan yang diberikan. Prosedur yang ada disamakan persepsinya dengan diadakannya diklat tentang inventarisasi melalui program kegiatan yang diselenggarakan dinas pendidikan Kulon Progo. Hasil inventarisasi juga dilaporkan untuk kepentingan pemantauan sarana dan prasarana yang dimiliki. Hasil pengamatan yang dilakukan dapat diketahui bahwa SMP Negeri 1 Panjatan memiliki buku inventarisasi induk. Adanya buku inventarisasi induk barang akan sangat membantu para pengelola untuk mengecek 83 keseluruhan barang karena harus melihat satu persatu dari buku golongan. Dari uraian di atas mengenai aspek penginventarisasian sarana prasarana dapat diketahui bahwa kondisi sarana prasarana di SMP Negeri 1 Panjatan saat ini cukup baik. Hal ini terbukti dengan adanya buku pencatatan tentang sarana dan prasarana pendidikan buku induk, adanya pengkodean terhadap sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah dan sudah terpasang dengan baik. 3 Penyimpanan sarana dan prasarana Penyimpanan sarana dan prasarana pendidikan merupakan kegiatan meletakkan dan menyimpan alatbahan di tempat yang aman dari berbagai kerusakan dan kecelakaan. Penyimpanan yang baik akan membantu dalam pencarian secara cepat serta menjaga keawetan alat. Menurut GR1, “Semua peralatan yang telah digunakan wajib dikembalikan ke tempat semula, dalam hal ini kita mendapatkan kendala yaitu peralatan masih belum bisa tertata baik karena terbatasnya tempat penyimpanan ”. Komponen yang terdapat dalam penyimpanan adalah pengelompokkan, pemisahan, tempat aman, mudah dicari, mudah diambil, daftar nama dan jumlah sarana dan prasarana yang dimiliki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekolah ini sudah melakukan pengelompokkan dan pemisahan terhadap sarana dan prasarana yang ada sehingga barang yang disimpan tidak bercampur dengan jenis lainnya. Sarana dan prasarana yang dirasa sangat penting disimpan dalam ruangan khusus yang terdapat di dalam ruang kepala sekolah, sehingga tidak sembarang orang yang dapat mengambilnya, untuk sarana prasarana lainnya disimpan di dalam gudang dan ruang khusus yang terdapat di ruang laboratorium IPA. 84 4 PenugasanPenunjukkan Personil Penunjukan personil dilakukan untuk membina hubungan kerja sama yang baik dengan petugas sarana dan prasarana, memimpin kerja sama dengan staf yang membantu petugas sarana dan prasrana, memberikan pelatihan kepada petugas untuk peningkatan kerjanya, mengawasi pembaharuan dan perbaikan sarana dan prasarana, dan mengadakan inspeksi secara periodik dan teliti terhadap sarana dan prasarana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa personil di SMP Negeri 1 Panjatan sudah dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya petugas khusus di bidang sarana dan prasarana, adanya kerjasama petugas sarana dan prasarana dengan pihak-pihak lain seperti guru, dan melakukan koordinasi dalam pembaharuan sarana dan prasarana di sekolah serta turut menjaga dan merawatnya. Hal tersebut didukung oleh pernyataan KS1 , “...sebenarnya ada petugas khusus, akan tetapi diharapkan semua warga sekolah mau turut serta dalam memelihara sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah ”. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah memiliki peranan dalam membina hubungan kerja sama yang baik dengan petugas sarana dan prasarana, memimpin kerja sama dengan staf yang membantu petugas sarana dan prasrana, memberikan pelatihan kepada petugas untuk peningkatan kerjanya, mengawasi pembaharuan dan perbaikan sarana dan prasarana, dan mengadakan inspeksi secara periodik dan teliti terhadap sarana dan prasarana. 85 b SMP Negeri 2 Panjatan 1 Penyaluran sarana dan prasarana Penyaluran sarana prasarana yang dimiliki oleh sekolah sepenuhnya menjadi tugas staf pengelola barang yang diserahi tugas untuk mengelola barang, seperti yang dikemukakan oleh WKS2, “...urusan keluar masuk barang sepenuhnya menjadi tanggung jawab si pengelola barang dan secara tidak langsung juga otomatis menjadi tanggung jawab penginventaris barang karena pendistribusian keluar masuk barang berada dibawah pencatatannya ”. Sebelum didistribusikan kepala sekolah mempertimbangkan terlebih dahulu alok asi sarana dan prasarana, KS2 mengatakan, “Alokasi sarana prasarana yaitu dengan melihat rasio barang yang dimiliki dengan jumlah murid yang menggunakan barang tersebut. jika jumlahnya masih kurang maka dilakukan sistem penggiliran penggunaan sarana ”. Selanjutnya, dalam penggunaan sarana dan prasarana serta administrasi peminjaman sarana dan prasarana dipantau serta diatur berdasarkan oleh kesepakatan bersama. Kegiatan pendistribusian barang dilakukan dengan melihat tanggal terima barang, cek barang-barang, melihat garansi, pencatatan lalu dilakukan penyaluran. seperti yang dikemukakan oleh WKS2, “…dengan melihat tanggal terima, cek barang-barang, melihat garansi, pencatatan lalu penyaluran ”. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan penyaluran semuanya diserahkan kepada pengelola sarana dan prasarana yang telah diadakan dan kepala sekolah hanya bertugas untuk mengawasi saja. 86 2 Inventarisasi sarana dan prasarana Proses inventarisasi di SMP Negeri 2 Panjatan juga sudah dilakukan dengan baik sesuai dengan ketentuan yang ada, namun seiring berjalannya waktu keadaan sarana dan prasarana yang telah diinventaris dan keadaan sebenarnya berbeda. Hal ini sangat signifikan dapat ditemui terhadap label kode inventaris yang seharusnya sudah terpasang tetapi belum terpasang pada sarana yang tersedia. Hal tersebut didukung dari keterangan yang diberikan oleh ST2, “…masih terdapat kendala yaitu label kode inventaris yang seharusnya sudah terpasang tetapi belum dipasang.” Selanjutnya terdapat beberapa barang yang sifatnya bergerak atau dapat dengan mudah dipindahkan dari posisi aslinya. Kejadian ini secara tidak langsung memberikan pekerjaan baru untuk selalu mengecek keadaan sarana dan prasarana secara rutin agar kondisinya selalu terpantau dan meminimalisir kehilangan. SDM dari siswa juga sangat berpengaruh dalam kondisi ini, kepedulian terhadap sarana dan prasarana sekolah kurang dimiliki siswanya. Guna mengatasi hal tersebut, kepala sekolah SMP N 2 Panjatan mengambil tindakan dengan mengarahkan kepada pengelola barang untuk sesegera mungkin mencatat barang yang telah diadakan. seperti pernyataan dari KS2, “Barang setelah diadakan sesegera mungkin ditempatkan dan disimpan dengan baik agar selalu siap ketika akan digunakan ”. Jadi, dari pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan inventarisasi barang kepala sekolah memberikan pengarahan kepada staf pengelola sarana dan prasarana. 87 3 Penyimpanan Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana yang dimiliki supaya dapat selalu dalam kondisi tersedia ketika akan digunakan harus disimpan di tempat yang aman, dan terhindar dari hama perusak. KS2 mengatakan, “Untuk penyimpanan saya serahkan kepada si pengelola barang. ditempatkan di tempat yang aman dari pengrusakan dan kemungkinan hilang ”. Masalah gudang penyimpanan yang ada belum cukup menampung semua barang yang dimiliki SMP Negeri 2 Panjatan. Gudang yang sedemikian rupa tidak proporsional dengan barang yang dimiliki sehingga gudang yang ada masih belum mencukupi dan belum berfungsi dengan baik. Pengamatan yang dilakukan terhadap kondisi sebenarnya, gudang yang dimiliki belum memenuhi standar yang ada. Sarana dan prasarana yang sudah tidak terpakai banyak dibiarkan begitu saja sehingga mengganggu pandangan walaupun halaman yang dimiliki oleh sekolah tergolong luas tetapi tidak bisa menambah ruangan karena terbatasnya biaya yang dimiliki sekolah. Menurut GR2, untuk sarana dan prasarana yang khusus digunakan untuk proses pembelajaran, sekolah menempatkannya di satu ruangan khusus yang terdapat di dalam ruang TU dan di simpan di ruang AVA yang berada di ruang bagian belakang sekolah. Berdasarkan berbagai pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan penyimpanan sarana dan prasarana kepala sekolah sebatas memberikan pengarahan kepada staf pengelola untuk menyimpan di tempat yang aman dan terhindar dari hama perusak. 88 4 PenugasanPenunjukan Personil Koordinasi dalam penanganan sarana dan prasarana di sekolah ini adalah dengan membentuk suatu petugas khusus untuk menangani sarana dan prasarana. Petugas ini terdiri dari staf pengelola beserta cleaning service yang secara tidak langsung memiliki andil sebagai pemelihara sarana dan prasarana karena turut merawat dan menjaga kebersihan sarana dan prasarana. Hal ini didukung oleh pernyataan KS2, “...petugas khusus ada, seperti pembagian struktur organisasi lab, perpus, dan sarpras yang lain, misal untuk cleaning service kan ada tugasnya masing- masing”. Hal tersebut di atas menjelaskan bahwa untuk mengurusi sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah ditentukan petugas khusus. Petugas ini bertugas untuk melakukan koordinasi mengenai penggunaan peralatan sehingga tidak terjadi benturan dalam penanganannya. Pada hal ini, ada tim yang mengurusi hal tersebut sesuai dengan yang ditetapkan sekolah. WKS2 menambahkan, “...sekolah akan membentuk petugas khusus, petugas ini membina kerjasama dengan guru dan siswa agar sama-sama menjaga dan merawat sarana dan prasarana yang ada. Dengan tujuan agar supaya setiap warga sekolah merasa memiliki dan bertanggung jawab atas sarana dan prasarana tersebut. ” Menurut hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah melakukan kerjasama dengan petugas misalnya dengan mengumpulkan semua petugas pengelola sarana dan prasarana dalam suatu forum dan memberikan pengarahan agar dalam menjalankan pekerjaannya dapat menjalankan dengan sebaik-baiknya serta tidak lupa untuk selalu mengontrol sarana dan prasarana yang dimiliki. Sekolah juga sering mengirim staf pengelola sarana dan prasarana 89 untuk mengikuti diklat atau workshop mengenai pengelolaan sarana dan prasarana agar meningkatkan kompetensi si pengelola tersebut.

3. Peranan Kepala Sekolah dalam Pemeliharaan Sarana dan Prasarana