99 penting adanya supaya sarana prasarana tersebut tidak salah sasaran dan tidak
menimbulkan pemborosan. Pada kegiatan perencanaan sarana dan prasarana, kepala sekolah memiliki
peran manajerial serta peran sebagai administrator. Adanya teori Prajudi Atmosudirdjo Husaini Usman, 2004: 138 yang menyebutkan bahwa
perencanaan sarana dan prasarana merupakan fungsi terpenting dibandingkan dengan fungsi manajemen yang lainnya menjadikan dasar untuk kepala sekolah
agar menggunakan perencanaan sarana dan prasarana sebagai pedoman yang digunakan untuk mengarahkan tujuan. Pada saat melaksanakan fungsi
perencanaan, terdapat beberapa tahapan kegiatan. Adapun tahap-tahap yang termasuk dalam kegiatan perencanaan pengadaan sarana dan prasarana sekolah
adalah sebagai berikut.
a. Penyusunan Rencana Pengadaan
Rapat perencanaan selalu dilakukan setiap awal tahun ajaran baru sebagai langkah awal dalam penentuan program apa saja yang akan dilakukan selama
setahun kedepan. Perencanaan yang dilakukan dalam rapat tahunan ini tidak hanya lingkup sarana dan prasarana, tetapi semua aspek yang berhubungan
dengan kelangsungan pembelajaran maupun kebutuhan sekolah. Dari analisis dokumen RKAS sekolah diperoleh informasi bahwa perencanaan kebutuhan
dilakukan dengan rapat tahunan menyesuaikan dengan kebutuhan sekolah untuk satu tahun kedepan yang nantinya dirumuskan dalam Rencana Anggaran
Pendapatan Sekolah
RAPBS. Sumber
dana yang
diperoleh dan
100 pengalokasiannya terperinci pada proses ini yang dirangkum dalam suatu rencana
kebutuhan dan anggaran sekolah RKAS Perencanaan sarana dan prasarana merupakan hal yang sangat penting untuk
menghindari terjadinya suatu kesalahan yang tidak diharapkan. Hal tersebut disebabkan karena perencanaan merupakan sebuah upaya memikirkan
perlengkapan yang diperlukan di masa yang akan datang dan bagaimana pengadaannya secara sistematis, rinci dan teliti berdasarkan informasi yang
realistis tentang kondisi sekolah seperti yang telah diungkapkan oleh teori Ibrahim Bafadal 2004: 27. Selanjutnya perencanaan yang matang akan membuat suatu
kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Perencanaan merupakan acuan dalam pelaksanaan pengadaan barang, untuk menghindarkan pengadaan barang yang tidak diperlukan sehingga tidak terjadi
pemborosan dan menyebabkan barang menjadi kurang bermanfaat. Misal untuk pengadaan sarana dan prasarana yang kurang direncanakan mungkin saja tidak
sesuai dengan kebutuhan sekolah. Guna mengantisipasi hal tersebut maka sangat diperlukan adanya peran aktif dari kepala sekolah sebagai manajer dan
administrator pengadaan sarana dan prasarana pendidikan. Peran aktif kepala sekolah sebagai manajer dalam konteks ini adalah kepala
sekolah bersama para guru dan staf mengadakan analisa terhadap materi pelajaran, mengadakan inventarisasi terhadap alat atau media yang telah ada dan
mengadakan re-inventarisasi terhadap peralatan yang perlu diperbaharui atau diubah, mengadakan seleksi terhadap alat atau media yang masih dapat
101 dimanfaatkan, mencari dana atau menentukan sumber dana mana yang akan
digunakan serta menunjuk seseorang yang akan diserahi tugas untuk melaksanakan pengadaan sarana dan prasarana tersebut.
Pendataan kondisi sarana dan prasarana secara tidak langsung telah dilakukan setiap hari. Kepala sekolah menampung aspirasi ataupun keluhan dari semua
pihak warga sekolah, dari proses ini bisa dilihat dan diketahui kebutuhan apa saja yang dibutuhkan dan sangat mendesak. Perencanaan sarana prasarana
ditindaklanjuti dengan pengadaannya dengan mempertimbangkan skala prioritas, yakni mendahulukan barang yang mendesak terlebih dahulu guna menunjang
tujuan yang hendak dicapai. Peran kepala sekolah sebagai administrator dalam konteks ini terlihat pada
pengadaan sarana dan prasarana yang dilaksanakan berdasarkan aspirasi tentang kondisi sarana dan prasarana yang masuk, jika sudah parah dan tidak
memungkinkan untuk dipakai lagi maka akan segera diusulkan agar dilakukan pengadaan. Dengan demikian, sekolah ini telah mencatat data atau sarana yang
akurat, mengidentifikasi dan mengalokasikan sumber-sumber yang ada. Hal ini terkait dengan adanya kerjasama dengan komite sekolah yang bersangkutan dalam
menggali sumber dana yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan sekolah berdasarkan skala prioritas. Komite sekolah merupakan anggota tim perencanaan
yang memiliki kedudukan yang penting. Sebagaimana teori yang dikemukakan oleh Sukirno 2006: 1, komite sekolah adalah wadah atau organisasi kerjasama
orangtuawali siswa dan tokoh masyarakat yang peduli pendidikan dengan kepala sekolah beserta seluruh guru yang ada di sekolah masing-masing. Selain itu,
102 komite sekolah memiliki peran sebagai pemberi pertimbangan dalam penentuan
dan pelaksanaan kebijakan di satuan pendidikan, minimal dalam memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan pendidikan.
Hal tersebut sudah sesuai jika mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Wuradji 2009: 100 yakni kepala sekolah memiliki peran sebagai manajer
pendidikan yakni salah satunya menyusun perencanaan secara matang tentang tujuan dan strategi pencapaian tujuan. Serta menurut Mulyasa 2004: 98 bahwa
kepala sekolah juga harus mampu merencanakan, mengorganisir, melaksanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas seluruh anggota organisasi pendidikan
utnuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
b. Analisis Kebutuhan dan Penentuan Skala Prioritas