Tempat BermainBerolahraga Standar Sarana Prasarana SMPMTs

33 7 Lebar minimum tangga 1,8 m, tinggi maksimum anak tangga 17 cm, lebar anak tangga 25-30 cm, dan dilengkapi pegangan tangan yang kokoh denga tinggi 85-90 cm. 8 Tangga yang memiliki lebih dari 16 anak tangga harus dilengkapi bordes dengan lebar minimum sama dengan lebar tangga. 9 Ruang sirkulasi vertikal dilengkapi pencahayaan dan penghawaaan yang cukup.

n. Tempat BermainBerolahraga

1 Tempat bermainberolahraga berfungsi sebagai area bermain, berolahraga, pendidikan jasmani, upacara, dan kegiatan ekstrakurikuler. 2 Tempat bermainberolahraga memiliki rasio luas minimum 3 m 2 peserta didik. Apabila jumlah peserta didik kurang dari 334 orang, luas minimum tempat bermainolahraga adalah 1000 m 2 . 3 Di dalam luas tersebut terdapat tempat berolahraga berukuran minimum 30 m x 20 m yang memiliki permukaan datar, drainase baik, dan tidak terdapat pohon, saluran air, serta benda-benda lain yang mengganggu kegiatan olahraga. 4 Tempat bermain sebagian ditanami pohon peghijauan. 5 Tempat bermainberolahraga tidak digunakan untuk tempat parkir. 6 Tempat bermainberolahraga dilengkapi dengan sarana tempat bermainolahraga. 34

C. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan

1. Konsep Manajemen Sarana dan Prasarana

Manajemen sarana dan prasarana pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses kerjasama pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efisien Ibrahim Bafadal, 2003: 24. Definisi ini menunjukkan bahwa sarana dan prasarana yang ada di sekolah perlu didayagunakan dan dikelola untuk kepentingan proses pembelajaran di sekolah. Pengelolaan itu dimaksudkan agar dalam menggunakan sarana dan prasarana di sekolah bisa berjalan dengan efektif dan efisien. Menurut Rohiat 2010: 26, manajemen sarana dan prasarana adalah kegiatan yang mengatur untuk mempersiapkan segala peralatanmaterial bagi terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Manajemen sarana dan prasarana dibutuhkan untuk membantu kelancaran proses belajar mengajar. Guna mendayagunakan semua fasilitas yang dimiliki agar dapat memberikan kontribusi yang baik dalam proses pendidikan, maka sarana prasarana pendidikan tersebut harus dikelola dengan baik. Kegiatan pengelolaan sarana dan prasarana di sekolah membutuhkan suatu proses sebagaimana terdapat dalam manajemen yang ada pada umumnya, yaitu mulai dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Segala sesuatu yang dibutuhkan oleh sekolah perlu direncanakan dengan cermat berkaitan dengan sarana dan prasarana yang mendukung semua proses pembelajaran. Menurut Suharsimi Arikunto Lia Yuliana 2012: 187, manajemen sarana atau sering juga disebut sebagai manajemen materiil yaitu segenap proses