Tabel XVIII. Jumlah dan distribusi sampel di Kelurahan Pakuncen
No DusunRW
Jumlah Kepala Keluarga
Jumlah sampel 1 RW
02 269
10 2 RW
08 149
6
Total
418 16
Keterangan : Jumlah penduduk tahun 2006, Sumber : Pemda DI Yogyakarta
Dari 165 sampel , yang bersedia mengisi kuesioner dan bersedia
diwawancari sebesar 160 responden yang kemudian digunakan sebagai data penelitian.
H. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di 8 RW di Kota Yogyakarta dan 8 dusun di Kabupaten Kulon Progo. Untuk Kota Yogyakarta yaitu Demangan RW 2 dan
RW 8, Baciro RW 2 dan RW 8. Pakuncen RW 2 dan RW 8, Wirobrajan RW 2 dan RW 8. Dan untuk Kabupaten Kulon Progo dusun Durungan, dusun Beji,
dusun Sogan I , dusun Sogan II, dusun Dlingo, dusun Ngangin-angin, dusun Penjalin dan dusun Dukuh
I. Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan dari bulan Mei sampai dengan bulan November 2007. Pengambilan data dilakukan pada bulan Juli sampai dengan September
2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
J. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan pedoman wawancara.
1. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara digunakan untuk memperoleh data kualitatif dan diharapkan responden memberikan jawaban yang jelas dan sesuai kenyataan yang
ada. Pedoman wawancara ini digunakan untuk mengetahui gambaran Permasalahan dalam swamedikasi penyakit common cold di Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta.
Pedoman wawancara terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama mengenai pengetahuan responden mengenai swamedikasi secara umum, bagian kedua berisi
pengetahuan responden mengenai kesesuaian pengenalan penyakit common cold dan bagian ketiga berisi kesesuaian tindakan yang diambil responden dalam
menangani penyakit common cold, khususnya mengenai pemilihan obat dan penggunaan obat common cold oleh responden.
Tabel XIX. Bagian-bagian pedoman wawancara.
Bagian Inti
I Karakteristik responden
II Pertanyaan pengetahuan responden mengenai swamedikasi
III Pertanyaan pengetahuan responden mengenai pengenalan penyakit
common cold IV
Pertanyaan kesesuaian pemilihan obat dalam menangani penyakit common cold
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Kuesioner
Kuesioner dalam penelitian ini berisi butir-butir pertanyaan singkat, jelas dan mudah dimengerti oleh responden untuk mengetahui gambaran perilaku
swamedikasi penyakit common cold melalui studi PST pengetahuan, sikap, tindakan, data kuantitatif yang didapatkan dari studi PST ini digunakan untuk
mencari hubungan antara tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan responden dengan pengetahuan, sikap dan tindakan swamedikasi penyakit common cold.
Kuesioner digunakan untuk memperoleh data kuantitatif dimana setiap pertanyaan disusun dengan lima tingkat jawaban mengenai kesetujuan responden terhadap
pernyataan yang dikemukakan, model ini disebut dengan skala Likert. Pernyataan disusun dengan pernyataan yang bersifat favorable dan unfavorable untuk melihat
konsistensi jawaban responden. Pernyataan favorable merupakan pernyataan yang isinya mendukung, memihak atau menunjukkan ciri adanya atribut yang akan
diukur. Pernyataan unfavorable merupakan pernyataan yang tidak mendukung, berlawanan, tidak memihak ataupun tidak menunjukkan ciri atribut yang diukur
Hadi, 199. Kuesioner dalam penelitian ini terbagi dalam empat bagian. Bagian pertama merupakan karakteristik responden, bagian kedua mengenai pengetahuan
swamedikasi penyakit common cold, bagian ketiga mengenai sikap responden terhadap penyakit common cold dan bagian keempat mengenai tindakan yang
diambil responden dalam menangani common cold.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel XX. Bagian-Bagian Kuesioner
Pernyataan No urut
Keterangan ASPEK PENGETAHUAN
a. Definisi common cold 1. definisi common cold 1
favorable b. Tanda dan gejala common cold
1. gejala tenggorokan sakit. 2
favorable 2. gejala keluarnya lendir pada hidung dan bersin-bersin.
3 favorable
3. gejala demam 38,5 ˚C 4 unfavorable
4. gejala batuk 5
unfavorable c. Differensial diagnosis common cold
1. common cold dengan influenza. 7
unfavorable d. Etiologi common cold
1. penyebab utama 6
favorable 2. pengaruh perubahan cuaca
8 unfavorable
3. penularan common cold melalui udara. 9
unfavorable 4. penularan common cold melalui kontak langsung
10 favorable
e. Penatalaksanaan terapi common cold 1. common cold merupakan self limiting desease 11
favorable 2. tujuan terapi common cold 12
favorable 3. terapi farmakologi decongestan
13 unfavorable
4. batasan waktu penggunaan obat common cold. 14 favorable
5. efek samping obat 15
unfavorable 6. jenis-jenis obat common cold
16 favorable
II. ASPEK SIKAP a. Pengenalan gejala common cold 18
unfavorable b. Penatalaksanaan common cold
1. common cold merupakan self limiting desease 17 favorable
2. tujuan terapi 20
unfavorable 3. terapi non farmakologi
21 favorable
4. pengobatan ke dokter 22
unfavorable 5. terapi farmakologi
23 unfavorable
6. efek samping obat 24
favorable c. Swamedikasi common cold
19 favorable
d. Pemilihan tempat membeli obat 25
unfavorable III. ASPEK TINDAKAN
a. Pengenalan gejala common cold 26 favorable
b. Swamedikasi common cold 27
favorable c. Penatalaksanaan terapi common cold
1. batasan waktu dibawa kedokter 28
favorable 2. penggunaan merk yang sama jika keluarga menderita “flu”
31 unfavorable
3. pengaruh riwayat penyakit dengan pemilihan obat 32
unfavorable d. Pemilihan tempat membeli obat
29 Favorable
e. Informasi yang diperhatikan sebelum menggunakan obat 1.kandungan obat
30 unfavorable
2.keterangan pada kemasan obat 33
unfavorable f. Informasi tentang produk obat dari iklan.
34 favorable
g. Pemeriksaan keadaan obat yang dibeli 35
unfavorable
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
K. Tata Cara Penelitian
1. Analisis Situasi
a. Studi Pustaka
Sebelum dilakukan penelitian, peneliti melakukan studi pustaka untuk memperoleh informasi maupun penelitian-penelitian yang telah dilakukan
sebelummnya mengenai swamedikasi khususnya swamedikasi common cold.
b. Penentuan Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan dengan melakukan pemilihan lokasi penelitan secara random pada tingkat kabupaten, tingkat kecamatan, tingkat desa, tingkat
dusun dan tingkat sampel.
c. Perijinan
Sebelum dilakukan penelitian dilakukan perijinan. Perijinan dimulai dari tingkat propinsi yaitu ke bagian perijinan Bappeda Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta, hingga ke tingkat dusun maupun RW kepada pihak yang bersangkutan. Disamping melakukan perijinan, peneliti juga mencari informasi
mengenai data penduduk pada lokasi yang terpilih sebagai tempat penelitian.
d. Perhitungan Besar Sampel
Perhitungan besar sampel dilakukan dengan menggunakan rumus sampel klaster. Pemilihan sampel dilakukan secara random pada tingkat kabupaten,
tingkat kecamatan, tingkat desa, tingkat dusun dan tingkat sampel.
2. Pembuatan Instrumen Penelitian
Penyusunan instrumen penelitian baik kuesioner maupun pedoman wawancara, masing-masing melalui beberapa langkah. Kuesioner meliputi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembuatan kuesioner, uji pemahaman bahasa, uji validitas, dan uji reliabilitas. Sedangkan untuk pedoman wawancara meliputi pembuatan pedoman wawancara
dan uji validitas.
a. Pedoman Wawancara
1 Pembuatan Pedoman Wawancara
Wawancara digunakan untuk mengidentifikasi problem swamedikasi penyakit common cold terhadap sampel ibu-ibu pada bulan Juli 2007 di 8 dusun,
di 4 desa, di 2 kecamatan, di kabupaten Kulon Progo dan Kota Yogyakarta yang penah melakukan swamedikasi penyakit common cold. Waktu wawancara
ditentukan sesuai kesepakatan dengan setiap responden. Pedoman wawancara harus dapat merangkum item-item pertanyaan
mengenai problem swamedikasi penyakit common cold. Pedoman wawancara berisi prosedur dalam wawancara dan semua pertanyaan yang berhubungan
dengan tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini. Semua pertanyaan yang telah disusun oleh pewawancara diketik ditulis sedemikian rupa sehingga setiap
pertanyaan mempunyai kolom jawaban tersendiri. Hal ini untuk mempermudah peneliti membaca hasil wawancara.
2 Uji Validitas
Pengujian validitas pedoman wawancara ini bertujuan untuk mengetahui kejelasan tujuan dan lingkup informasi yang hendak diungkap, yaitu sejauh mana
item-item pertanyaan dapat mencakup seluruh kawasan isi obyek yang hendak
diukur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas isi content validity
, yaitu validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgment, untuk melihat sejauh mana tes
mencerminkan atribut yang hendak diukur Azwar,2003. Uji validitas isi wawancara ini dilakukan analisis rasional terhadap item-item yang telah disusun
yaitu dengan menanyakan kelayakan pertanyaan kepada dosen pembimbing sebagai profesional, hal ini dimaksudkan untuk melihat kesesuaian antara item
dengan aspek yang bersangkutan. Kemudian peneliti melihat apakah semua jawaban telah memenuhi aspek
yang diinginkan peneliti dan sesuai dengan tujuan wawancara. Jika belum terpenuhi dan sesuai, peneliti harus merevisi ulang pertanyaan yang belum tepat.
Tetapi bila sudah sesuai harapan maka harus dilanjutkan ke langkah berikutnnya yaitu wawancara kepada responden.
b. Kuesioner
1 Pembuatan kuesioner
Kuesioner sebagai data kuantitatif digunakan untuk mengetahui gambaran pola swamedikasi penyakit common cold melalui studi PST pengetahuan, sikap,
tindakan, dan digunakan untuk mencari hubungan antara tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan responden terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan
swamedikasi penyakit common cold di kabupaten Kulon Progo dan kota Yogyakarta. Kuesioner ini mengacu pada metode skala Likert.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Informasi yang diperoleh peneliti merupakan dasar pengambilan kesimpulan penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan, sehingga diperlukan
instrument yang mampu mengungkap secara cermat atau valid dan konsisten atau reliable
Azwar, 2003. Pembuatan kuesioner ini telah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing. Dalam penelitian ini dilakukan uji coba kuesioner yaitu uji
pemahaman bahasa, uji validitas, dan uji reliabilitas. Menurut Arikunto 2006, uji coba kuesioner dapat dilakukan terhadap 15-50 responden yang memiliki
keadaan kurang lebih sama dengan responden yang sesungguhnya populasi. Pada penelitian ini dilakukan uji coba terhadap 17 ibu-ibu merupakan 10 dari
jumlah responden sesungguhnya di luar sampel di Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta. 2
Uji Pemahaman Bahasa
Uji pemahaman bahasa dilakukan untuk mengetahui apakah bahasa yang digunakan dalam kuesioner mudah dipahami atau tidak oleh responden. Melalui
hasil uji coba pemahaman bahasa, dapat diketahui bagaimana pertanyaan maupun pernyataan dapat dimengerti oleh responden dalam memberikan jawaban. Setelah
itu dapat dilakukan perubahan kalimat dalam kuesioner agar responden dapat memahami maksud kalimat pertanyaan maupun pernyataan sehingga responden
memberikan jawaban yang diharapkan oleh peneliti.
3 Uji Validitas
Suatu instrumen mempunyai validitas tinggi jika instrumen dapat mengungkap secara tepat sasaran yang dimaksud dalam pengukuran Hadi, 1991.
Uji validitas perlu dilakukan untuk mengetahui kejelasan tujuan dan lingkup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
informasi yang hendak diungkap, yaitu sejauh mana item-item pertanyaan dapat mencakup seluruh kawasan isi obyek yang hendak diukur. Pengujian validitas ini
dilakukan terhadap butir-butir pertanyaan Azwar, 2003. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas isi content validity, yaitu validitas yang
diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgment
, untuk melihat sejauh mana tes mencerminkan atribut yang hendak diukur Azwar,2003.
4 Uji Reliabilitas
Reliabilitas suatu alat ukur diperlukan untuk melihat sejauh mana pengukuran itu dapat memberikan hasil yang relatif sama jika dilakukan
pengukuran pada subyek yang sama Hadi, 1991. Koefisien reliabilitas menunjukkan besarnya inkonsistensi skor hasil pengukuran. Semakin tinggi
koefisien reliabilitas berarti semakin reliabel instrumen tersebut. Reliabilitas dinyatakan dengan koefisisen reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang
dari 0 sampai 1,00. Semakin tinggi reliabilitasnya mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya, sebaliknya koefisien yang semakin rendah
mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya Azwar, 2003. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan pendekatan konsistensi
internal dengan sekali tes melalui teknik Alpha Cronbach. Pada penelitian ini diperoleh nilai Alpha Cronbach adalah 0,778. Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa kuesioner reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Pengambilan Data
Penyebaran kuesioner dan wawancara terhadap sampel ibu-ibu dilakukan pada bulan Juli 2007 di 8 dusun, di 4 desa, di 2 kecamatan, di kabupaten Kulon
Progo dan Kota Yogyakarta. Peneliti mendampingi responden selama pengisian kuesioner dengan tujuan jika responden mengalami kesulitan dapat bertanya
langsung. Data yang didapat melalui wawancara bersifat subyektif. Semua jawaban dianggap benar. Prosedur dan semua pertanyaan tercantum pada
transkrip wawancara. Data yang terkumpul adalah hasil wawancara yang berupa tulisan yang dicatat oleh raportur sesuai hasil wawancara dan telah
dikonfirmasikan kembali kepada responden.
L. Tata Cara Pengolahan Data
Sebelum dilakukan pengolahan data menggunakan program paket komputer, terlebih dahulu dilakukan penyuntingan editing, coding, entry, dan
cleaning untuk menjamin keakuratan data. Editing dilakukan untuk memeriksaan
jawaban kuesioner maupun wawancara hasil penelitian apakah sudah lengkap isi jawabannya dan juga keakuratan datanya. Coding dilakukan dengan memberikan
kode berbentuk angka pada variable yang menggunakan pertanyaan tertutup, misalnya pendidikan, penghasilan dan sebagainya. Data yang sudah lengkap
kemudian dientry atau dipindahkan isi datanya dari kuesioner atau hasil wawancara ke paket program komputer dan data yang sudah dimasukkan ke paket
program komputer dicekdiperiksa kembali kebenarannya cleaning. Data yang sudah akurat kemudain di analisis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis Situasi: Study Pustaka, Penentuan lokasi,
Perijinan, perhitungan besar sampel
Sampling Frame
Kuesioner
1. Pembuatan Kuesioner 2. Uji Pemahaman Bahasa
3. Uji Validitas 4. Uji Reliabilitas
Pedoman Wawancara 1. Pembuatan Pedoman
2. Uji Validitas Sampel
Data Kualitatif
Data Kuantitatif
Pengolahan Data:
1. editing 2. coding
3. entry 4. cleaning
Analisis Data Kualitatif Deskriptif
Analisis Data Kuantitatif dengan Statistik
Gambar 9. Bagan Tata Cara Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
M. Analisis Data