Sumber perolehan obat yang digunakan responden Keutuhan kemasan obat yang dibeli oleh responden

Pada table XXI dapat ditunjukkan bahwa obat common cold dengan merk Ultraflu, menjadi pilihan responden terbanyak, yaitu sebesar 18, 4 , Procold merupakan pilihan terbanyak kedua sebesar 10,8 , dan yang ketiga Decolgen sebanyak 9,6 .

e. Sumber perolehan obat yang digunakan responden

Tabel XXII. Sumber perolehan obat yang digunakan responden Tempat responden membeli obat common cold Jumlah Presentase Warung, alasannya : dekat, harga terjangkau, lebih cepat, sudah tersedia diwarung sendiri, gampang dicari 107 64,2 Apotek, alasannya : lebih komplit , lebih teliti, lebih terjamin, dekat, tidak antri, bisa konsultasi, harga terjangkau, lebih murah daripada ke dokter 41 24,6 Warung atau Apotek, alasannya : dekat 8 4,8 Toko, alasannya lebih murah, lebih terjamin 2 1,2 Digrosir, untuk jualan juga dan lebih murah juga 1 0,6 Supermaket atau Apotek karena jauh dari warung 1 0,6 Warung merupakan sumber terbanyak responden memperoleh obat dengan alasan jaraknya dekat, harga terjangkau, lebih cepat, sudah tersedia diwarung sendiri, gampang dicari. Responden yang memilih membeli obat di apotek sebesar 24,6 dengan alasan lebih komplit , lebih teliti, lebih terjamin, dekat, tidak antri, bisa konsultasi, harga terjangkau, lebih murah daripada ke dokter. Tak jarang juga responden yang membeli diwarung maupun apotek sebesar 4,8 .

f. Keutuhan kemasan obat yang dibeli oleh responden

Salah satu sumber informasi sebelum menggunakan obat adalah kemasan obat. Informasi tersebut meliputi komposisi, kegunaanindikasi, aturan pakai, cara penggunaan, tanggal kadaluwarsa, kontra indikasi efek samping dan peringatan. Dari gambar 19 didapatkan bahwa responden yang membeli obat utuh dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI informasinya sebesar 73, 8 , sedangkan yang membeli secara eceran sebesar 23,8 , dan responden yang kadang membeli utuh dan kadang tidak sebesar 2,5 . Responden yang membeli secara eceran tentu saja tidak mendapat informasi tentang obat yang digunakan Keutuhan kemasan obat yang dibeli responden 73.8 2.5 23.8 Utuh Kadang utuh, kadang eceran Eceran 1-2 tablet Gambar 19. Keutuhan kemasan obat yang dibeli oleh responden

B. Identifikasi Permasalahan yang Timbul dalam Swamedikasi Common Cold

Dokumen yang terkait

Hubungan tingkat pendidikan dan pendapatan dengan perilaku swamedikasi sakit kepala oleh ibu-ibu di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Juli-September 2007.

0 0 2

Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan perilaku swamedikasi penggunaan produk vitamin oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 1 199

Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan perilaku swamedika penyakit batuk oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 7 204

Identifikasi Problem swamedikasi Common Cold di kalangan ibu-ibu di Propinsi di Yogyakarta.

0 0 26

Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan perilaku swamedika penyakit batuk oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 0 202

Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan perilaku swamedikasi penggunaan produk vitamin oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 1 197

Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan perilaku swamedikasi penyakit infeksi jamur kulit oleh ibu--ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 0 216

Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan perilaku swamedikasi penyakit common cold oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 0 192

Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan perilaku swamedikasi diare oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 1 200

PENGARUH EDUKASI TERHADAP ASPEK PERILAKU SWAMEDIKASI COMMON COLD PADA IBU-IBU NON KADER KESEHATAN DI KECAMATAN JETIS KABUPATEN BANTUL SKRIPSI

0 7 153