Kesesuaian Pengenalan penyakit Identifikasi Permasalahan yang Timbul dalam Swamedikasi Common Cold

kurang tepat karena penggunaan obat yang rasional dipengaruhi oleh ketepatan pengenalan penyakit serta penggunaan obatnya. Pemilihan dan penggunaan obat yang salah dalam swamedikasi dapat juga menyebabkan terjadinya efek samping yang membahayakan.

2. Kesesuaian Pengenalan penyakit

Ketepatan pengenalan penyakit common cold akan berpengaruh pada pemilihan tindakan atau pemilihan obat yang sesuai. Jika dalam pengenalan penyakit tidak tepat maka pemilihan tindakan maupun pemilihan obatnya dapat menjadi tidak tepat. Table XXIV. Permasalahan Pada Kesesuaian Pengenalan Penyakit No. Permasalahan pada kesesuaian pengenalan penyakit Presentase 1. Tidak dapat membedakan gejala-gejala pada common cold dengan penyakit saluran pernafasan lain yang hampir mirip 95,6 2. Tidak mengetahu penyebab utama penyakit common cold 88,8 3. Tidak mengetahui gejala-gejala common cold secara tepat, diantaranya demam dengan suhu tinggi, mual dan muntah 3,8 4. Pengertian tentang penyakit common cold yang kurang tepat yaitu common cold dimengerti sebagai gangguan kesehatan dikepala 1,3 Common cold atau lebih dikenal masyarakat sebagai ”flu” atau batuk pilek biasa merupakan penyakit yang sering dijumpai dimasyarakat. Istilah ”flu” sendiri seringkali juga dipakai sebagai istilah yang biasa digunakan untuk beberapa kondisi yang hampir mirip tetapi sebenarnya terdapat perbedaan seperti influenza atau rhinitis alergi. Ketiga penyakit tersebut mempunyai gejala-gejala yang nampak hampir sama, yaitu gangguan pada selaput lendir hidung, sehingga hidung menjadi mampet, bersin-bersin, keluar lendir, atau mungkin batuk. Pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tabel XXIV ditunjukkan permasalahan bahwa sebagian responden tidak dapat membedakan gejala-gejala pada common cold dengan penyakit lain yang mirip dengan common cold. Sebagian besar responden menyatakan bahwa common cold dan influenza sama, sedangkan gejala lain seperti alergi menurut sebagian responden terjadi jika ada faktor pemicunya seperti dingin atau debu. Bahkan diperoleh responden yang menyatakan tidak mengetahui mengenai perbedaan common cold dengan gejala gangguan saluran pernafasan atas lain seperti influenza atau alergi rhinitis. Sedangkan yang bisa mengetahui perbedaan antara common cold dengan gejala lain yang mirip hanya sebagian kecil saja. Hal ini dapat menyebabkan kesalahan dalam pengenalan penyakit. Apabila seseorang salah dalam mengenali penyakitnya dapat menyebabkan penyakit yang sebenarnya parah diketahui oleh responden hanya sebagai penyakit ringan. Misalnya saja jika gejala yang timbul terdapat batuk, sesak nafas, demam dengan suhu yang tinggi, nyeri dada, nafas menjadi pendek, ataupun gejala lainnya, maka pengobatan yang dilakukan pun juga akan berbeda. Bisa juga gejala yang dialami merupakan tanda atau gejala terjadinya infeksi bakteri sehingga membutuhkan terapi antibakteri, atau bahkan infeksi saluran pernafasan yang lebih parah seperti pneumonia atau flu burung. Pada tabel XXIV diketahui bahwa 88,8 responden tidak mengetahui penyebab utama penyakit common cold. Rhinovirus, merupakan penyebab common cold yang paling sering, sekitar 50, pada orang dewasa dan anak-anak. Pada kenyataannya masih banyak responden kurang mengetahui penyebab utama common cold . Sebagian dari responden mengetahui bahwa penyebab common PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI cold adalah perubahan cuaca, minum es, kurang istirahat, udara kotor atau debu dan kehujanan, bahkan ada yang menyebutkan tidak mengetahui penyebab common cold . Perubahan cuaca bukanlah sabagai penyebab utama, namun karena dengan adanya perubahan cuaca maka kondisi tubuh menurun sehingga mudah terserang virus penyebab common cold tersebut. Menurut Tietze 2004, kekurangan nutrisi dan stres dapat meningkatkan terjadinya common cold. Gejala-gejala yang pernah dialami oleh masing-masing responden sangat bervariasi, mulai dengan gejala yang paling ringan sampai yang tergolong berat. Berdasarkan tabel XXIV ditunjukkan bahwa gejala-gejala yang disebutkan responden ada yang masih kurang tepat diantaranya menyebutkan mengalami demam dengan suhu yang tinggi, mual dan muntah. Hal ini dirasakan kurang tepat karena pada penyakit common cold, gejala demam yang mungkin terjadi kurang dari suhu 38,5 ° C. Menurut alogaritma swamedikasi common cold jika terdapat gejala demam dengan suhu lebih dari 38,5 ° C maka hendaknya dikonsultasikan ke dokter. Adapula responden yang menyebutkan gejala mual dan muntah. Gejala muntah bukan merupakan salah satu gejala dari common cold , menurut Tieze 2004, tenggorokan sakit merupakan gejala pertama common cold, yang diikuti dengan hidung tersumbat, keluarnya lendir pada hidung, bersin dan batuk. Pasien akan merasa dingin, sakit kepala, merasa tidak enak badan, nyeri otot atau demam dengan suhu rendah. Jika terdapat gejala demam lebih dari 38,5° C, nyeri dada, nafas menjadi pendek, serta gejala yang semakin memburuk sebaiknya dibawa ke dokter. Oleh karena itu dalam melakukan swamedikasi perlu diperhatikan adanya gejala-gejala yang timbul karena ada kemungkinan kesalahan dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pemilihan tindakan maupun pengobatan sehingga dapat membahayakan responden. Dari hasil wawancara diperoleh sebagian kecil responden dapat mengungkapkan pemahaman mengenai pengertian common cold dengan tepat, sedangkan sebagian responden megetahui common cold dengan menyebutkan gejala-gejalanya. Hal ini tidak dapat dikatakan salah karena menurut Bryant dan Lombardy 1990 common cold merupakan gabungan berbagai gejala yang mengganggu saluran pernafasan atas, terutama selaput lendir hidung yang disebabkan oleh virus. Gejala yang disebutkan tentunya berdasarkan gejala yang dialami saat mengalami common cold. Namun terdapat pemahaman yang kurang tepat mengenai pengertian common cold yaitu gangguan kesehatan di kepala. Hal ini kurang tepat karena common cold merupakan berbagai gejala yang menganggu saluran pernafasan atas terutama selaput lendir hidung. Dari data kesesuaian pengenalan penyakit menunjukkan bahwa masih terdapat responden yang kurang memahami tentang pengertian penyakit common cold, tidak mengetahui penyebab dan gejala common cold dan banyak diantara responden yang tidak dapat membedakan antara common cold dengan gejala lain yang mirip dengan common cold.

3. Kesesuaian Pemilihan Obat

Dokumen yang terkait

Hubungan tingkat pendidikan dan pendapatan dengan perilaku swamedikasi sakit kepala oleh ibu-ibu di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Juli-September 2007.

0 0 2

Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan perilaku swamedikasi penggunaan produk vitamin oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 1 199

Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan perilaku swamedika penyakit batuk oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 7 204

Identifikasi Problem swamedikasi Common Cold di kalangan ibu-ibu di Propinsi di Yogyakarta.

0 0 26

Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan perilaku swamedika penyakit batuk oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 0 202

Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan perilaku swamedikasi penggunaan produk vitamin oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 1 197

Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan perilaku swamedikasi penyakit infeksi jamur kulit oleh ibu--ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 0 216

Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan perilaku swamedikasi penyakit common cold oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 0 192

Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan perilaku swamedikasi diare oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 1 200

PENGARUH EDUKASI TERHADAP ASPEK PERILAKU SWAMEDIKASI COMMON COLD PADA IBU-IBU NON KADER KESEHATAN DI KECAMATAN JETIS KABUPATEN BANTUL SKRIPSI

0 7 153