memiliki keterbatasan dalam keuangan, maka mereka akan menggunakan pelayanan kesehatan yang lebih berkualitas Hendarwan, 2003.
G. Landasan teori
Swamedikasi dipengaruhi oleh empat faktor utama, yaitu keyakinan dan sikap, karakteristik demografi, status ekonomi, dan pendidikan atau pengetahuan
konsumen. Faktor keyakinan dan sikap meliputi penghargaan terhadap nilai kesehatan, motivasi dan tanggung jawab untuk mempelajari penyakit yang
diderita dan perawatannya, persepsi tingkat keseriusan penyakit, kecenderungan dipengaruhi oleh orang lain. Karakteristik demografi meliputi usia, jumlah
keluarga, jenis kelamin, dan status sosial ekonomi. Faktor ekonomi meliputi status ekonomi seseorang, biaya perawatan kesehatan, kemudaha untuk mendapatkan
produk kesehatan, dan ketersediaan produk maupun pelayanan. Faktor pendidikan atau pengetahuan antara lain meliputi tingkat pendidikan seseorang, pengetahuan
dasar mengenai konsdisi kesehatan yang diderita dan pengobatannya, kemampuan untuk menginterprestasikan informasi kesehatan atau informasi pasa wadah
maupun didalamnya, tersediannya informasi yang berguna dari tenaga kesehatan maupun media inormasi Covington, 2000.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 7. Hubungan antara tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan pengetahuan, sikap, dan tindakan swamedikasi penyakit
common cold tingkat pendidikan
tingkat pendidikan pengetahuan
sikap tindakan
tingkat pendidikan tingkat pendapatan
pengetahuan sikap
tingkat pendapatan tingkat pendapatan
tindakan
H. Hipotesis
1.
Hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan swamedikasi common cold
H : tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan
swamedikasi common cold. H
1
: ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan
swamedikasi common cold. 2.
Hubungan antara tingkat pendidikan dengan sikap swamedikasi common cold
H : tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan sikap swamedikasi
common cold. H
1
: ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan sikap swamedikasi
common cold. 3.
Hubungan antara tingkat pendidikan dengan tindakan swamedikasi common cold
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
H : tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan tindakan
swamedikasi common cold. H
1
: ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan tindakan swamedikasi
common cold. 4.
Hubungan antara tingkat pendapatan dengan pengetahuan swamedikasi common cold
H : tidak ada hubungan antara tingkat pendapatan dengan pengetahuan
swamedikasi common cold. H
1
: ada hubungan antara tingkat pendapatan dengan pengetahuan
swamedikasi common cold. 5.
Hubungan antara tingkat pendapatan dengan sikap swamedikasi common cold
H : tidak ada hubungan antara tingkat pendapatan dengan sikapswamedikasi
common cold. H
1
: ada hubungan antara tingkat pendapatan dengan sikap swamedikasi
common cold. 6.
Hubungan antara tingkat pendapatan dengan tindakan swamedikasi common cold
H : tidak ada hubungan antara tingkat pendapatan dengan tindakan
swamedikasi common cold. H
1
: ada hubungan antara tingkat pendapatan dengan tindakan swamedikasi
common cold.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini mencakup 2 sub penelitian yaitu mengenai gambaran permasalahan yang timbul dalam swamedikasi penyakit common cold di Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta dengan jenis penelitian non eksperimental deskriptif serta hubungan antara tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan
pengetahuan, sikap dan tindakan pada perilaku swamedikasi penyakit common cold
oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan jenis penelitian non eksperimental analitik. Metode penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai
prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek dan obyek penelitian seseorang, lembaga atau
masyarakat pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya Nawawi, 2005. Penelitian analitik yaitu penelitian yang
melakukan analisis dinamika korelasi antar fenomena, baik antar faktor resiko dengan efek, antar faktor resiko, maupun antar efek Praktiknya, 2003. Penelitian
ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional studi potong lintang. Penelitian cross sectional yaitu penelitian yang melakukan analisis dinamika
korelasi antara faktor resiko dengan efek, dengan model pendekatan atau observasi dalam satu waktu atau point time approach Praktiknya, 2003.
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI