pengetahuan swamedikasi common cold. Menurut Covington 2000, faktor ekonomi yang meliputi status ekonomi seseorang, biaya perawatan kesehatan,
kemudahan untuk mendapatkan produk kesehatan, dan ketersediaan produk maupun pelayanan model sumber keluarga mempengaruhi seseorang dalam
melakukan swamedikasi. Menurut model sumber keluarga family resource models
pada tipe penggunaan pelayanan kesehatan menyatakan bahwa pendapatan keluarga berhubugan dengan penggunan pelayanan kesehatan
Notoadmojo, 2003. Namun dari hasil penelitian ini berlawanan dengan teori- teori diatas. Hal ini mungkin dapat dikarenakan tidak adanya koreksi pendapatan
dengan jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan. Menurut
Junadi 1994. Ketidaktepatan melakukan pemotongan dapat menyebabkan hasil
penelitian tidak sesuai dengan yang diharapkan. Penelitian ini mungkin akan menunjukkan hasil yang lebih baik apabila tingkat pendapatan dicari berdasarkan
jumlah seluruh pendapatan keluarga dalam satu bulan dibagi dengan jumlah anggota keluarga.
2. Hubungan Tingkat Pendapatan dengan Sikap Swamedikasi common cold
Hasil penelitian yang diperoleh dari 119 responden yang mempunyai tingkat pendapatan rendah sebanyak 49 41,2 responden mempunyai sikap
negatif dan 70 58,8 responden memiliki sikap positif dan dari 41 responden yang mempunyai tingkat pendapatan tinggi sebanyak 13 31.7 responden
memiliki sikap negatif dan 28 68,3 memiliki sikap positif. Dari hasil tersebut, secara proporsi responden yang mempunyai tingkat pendapatan tinggi lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
banyak yang bersikap positif daripada responden yang yang mempunyai tingkat pendapatan rendah.
Tabel XXXI. Distribusi responden menurut tingkat pendapatan dan sikap swamedikasi
common cold responden
Pendapatan Sikap negatif
Sikap positif Total
P value
Pendapatan rendah
49 41,2 70 58,8
119 100 Pendapatan
tinggi 13 31,7
28 68,3 41 100
0,375
Total 62 33,8
98 61,3 160 100
Dari hasil uji statistik dengan Chi-Square Tes diperoleh nilai Continuity Correction
, untuk p value adalah 0,375. Dengan demikian p value lebih besar dari
0,05, sehingga Ho gagal ditolak. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna secara statistic antara tingkat pendapatan dengan
sikap swamedikasi common cold. Telah disebutkan pada pembahasan sebelumnya juga bahwa dalam penentuan sikap yang utuh, pengetahuan, pikiran, keyakinan,
dan emosi memegang peranan penting. Dengan demikian seseorang yang mempunyai tingkat pendapatan tinggi belum tentu memiliki sikap yang positif
karena masih dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, keyakinan, emosi dan pikiran.
3. Hubungan Tingkat Pendapatan dengan Tindakan Swamedikasi common
cold
Hasil penelitian yang diperoleh dari 119 responden yang mempunyai tingkat pendapatan rendah sebanyak 69 58,0 responden mempunyai tindakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
negatif dan dari 41 responden yang yang mempunyai tingkat pendapatan tinggi sebanyak 30 73,2 responden mempunyai tindakan positif. Dari hasil
tersebut, secara proporsi responden yang mempunyai tingkat pendapatan tinggi lebih banyak yang memiliki tindakan positif dalam swamedikasi common cold
daripada responden yang mempunyai tingkat pendapatan rendah.
Tabel XXXII. Distribusi responden menurut tingkat pendapatan dan tindakan swamedikasi
common cold responden
Ekonomi Tindakan
negatif Tindakan
positif Total
P value
Pendapatan rendah
69 58,0 50 42,0
119 100 Pendapatan
tinggi 11 26,8
30 73,2 41 100
0,001
Total 80 50,0
80 50,0 160 100
Dari hasil uji statistik dengan Chi-Square Tes diperoleh nilai Continuity Correction
, untuk p value adalah 0,001. Dengan demikian p value lebih kecil dari
0,05, sehingga Ho ditolak. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna secara statistik antara tingkat pendapatan dengan
tindakan swamedikasi common cold.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah responden berusia 36-40 tahun dengan presentase 20,6 ; berpendidikan SLTA atau sederajat sebesar
36,3; memiliki penghasilan keluarga kurang dari Rp 1.500.000,00 sebesar 74,4; berjenis pekerjaan ibu rumah tangga sebesar 51,3. Responden
melakukan swamedikasi 1 kali dalam satu bulan terakhir sebesar 39,4; responden terserang common 1 kali dalam satu bulan terakhir sebesar 43,8 ;
responden menggunakan obat modern dalam swamedikasi common cold sebesar 79,4 ; merk obat yang sering digunakan adalah ultraflu sebesar
18,4; warung merupakan sumber perolehan obat yang digunakan responden sebesar 64,2 ; dan responden yang membeli obat utuh dengan informasinya
sebesar 73,8 . 2. Permasalahan yang timbul dalam aspek swamedikasi common cold adalah
pemahaman tentang swamedikasi masih kurang 4,4 , petimbangan responden melakukan swamedikasi kurang tepat 3,1 , keuntungan
swamedikasi menurut responden tidak ada efek samping dan aman 3,1 , menurut responden tidak ada kerugian dalam melakukan swamedikasi
63,8, tindakan responden yang dilakukan apabila swamedikasi tidak berhasil kurang tepat 3,8. Permasalahan yang timbul pada aspek
kesesuaian pengenalan penyakit common cold yaitu pengertian tentang penyakit common cold yang kurang tepat 1,3, tidak mengetahui penyebab
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI