pembuatan kuesioner, uji pemahaman bahasa, uji validitas, dan uji reliabilitas. Sedangkan untuk pedoman wawancara meliputi pembuatan pedoman wawancara
dan uji validitas.
a. Pedoman Wawancara
1 Pembuatan Pedoman Wawancara
Wawancara digunakan untuk mengidentifikasi problem swamedikasi penyakit common cold terhadap sampel ibu-ibu pada bulan Juli 2007 di 8 dusun,
di 4 desa, di 2 kecamatan, di kabupaten Kulon Progo dan Kota Yogyakarta yang penah melakukan swamedikasi penyakit common cold. Waktu wawancara
ditentukan sesuai kesepakatan dengan setiap responden. Pedoman wawancara harus dapat merangkum item-item pertanyaan
mengenai problem swamedikasi penyakit common cold. Pedoman wawancara berisi prosedur dalam wawancara dan semua pertanyaan yang berhubungan
dengan tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini. Semua pertanyaan yang telah disusun oleh pewawancara diketik ditulis sedemikian rupa sehingga setiap
pertanyaan mempunyai kolom jawaban tersendiri. Hal ini untuk mempermudah peneliti membaca hasil wawancara.
2 Uji Validitas
Pengujian validitas pedoman wawancara ini bertujuan untuk mengetahui kejelasan tujuan dan lingkup informasi yang hendak diungkap, yaitu sejauh mana
item-item pertanyaan dapat mencakup seluruh kawasan isi obyek yang hendak
diukur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas isi content validity
, yaitu validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgment, untuk melihat sejauh mana tes
mencerminkan atribut yang hendak diukur Azwar,2003. Uji validitas isi wawancara ini dilakukan analisis rasional terhadap item-item yang telah disusun
yaitu dengan menanyakan kelayakan pertanyaan kepada dosen pembimbing sebagai profesional, hal ini dimaksudkan untuk melihat kesesuaian antara item
dengan aspek yang bersangkutan. Kemudian peneliti melihat apakah semua jawaban telah memenuhi aspek
yang diinginkan peneliti dan sesuai dengan tujuan wawancara. Jika belum terpenuhi dan sesuai, peneliti harus merevisi ulang pertanyaan yang belum tepat.
Tetapi bila sudah sesuai harapan maka harus dilanjutkan ke langkah berikutnnya yaitu wawancara kepada responden.
b. Kuesioner