BAB II PENELAHAAN PUSTAKA
A. Sistem Pernafasan
Pernafasan adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen ke dalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak mengandung
CO
2
sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh. Fungsi dari sistem pernapasan adalah untuk mengambil O
2
yang kemudian dibawa oleh darah ke seluruh tubuh untuk mengadakan pembakaran, mengeluarkan CO
2
hasil dari metabolisme Gunawan, 2006.
a. Hidung Merupakan saluran udara yang pertama yang mempunyai dua lubang
dipisahkan oleh sekat septum nasi. Di dalamnya terdapat bulu-bulu untuk menyaring udara, debu dan kotoran. Selain itu terdapat juga konka nasalis
inferior, konka nasalis posterior dan konka nasalis media yang berfungsi untuk menghangatkan udara Gunawan, 2006. Udara kering, panas, atau dingin
dilembabkan dan dihangatkan atau didinginkan pada waktu mereka melewati membran hidung yang kaya akan darah Hardnge and Shryock, 2003.
b. Faring Faring atau kerongkongan merupakan tempat persimpangan antara jalan
pernapasan dan jalan makanan. Faring terdapat di bawah dasar pernapasan, di belakang rongga hidung, dan mulut sebelah depan ruas tulang leher Gunawan,
2006. Sejumlah jaringan limfoid yang agak terpisah mengelilingi faring. Di
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bagian atas, di sebelah kanan dan kiri, terdapat adenoids yang mengelilingi saluran pendengaran. Sedikit di bawah adenoids terdapat amandel atau palatine
tonsils di kanan dan kiri. Di antara amandel terdapat jaringan limfe kecil yang
agak terpencar. Pada waktu udara yang dihirup melewati struktur limfe ini, mereka menyaring kuman-kuman penyebab penyakit Hardnge and Shryock,
2003. c. Laring
Merupakan saluran udara dan bertindak sebelum sebagai pembentuk suara. Terletak di depan bagian faring sampai ketinggian vertebra servikalis dan masuk
ke dalam trakea di bawahnya. Laring dilapisi oleh selaput lendir, kecuali pita suara dan bagian epiglottis yang dilapisi oleh sel epitelium berlapis Gunawan,
2006. d. Trakea
Merupakan lanjutan dari laring yang dibentuk oleh 16 – 20 cincin yang terdiri dari tulang rawan yang berbentuk seperti tapal kuda yang berfungsi untuk
mempertahankan jalan napas agar tetap terbuka. Sebelah dalam diliputi oleh selaput lendir yang berbulu getar yang disebut sel bersilia, yang berfungsi untuk
mengeluarkan benda asing yang masuk bersama-sama dengan udara pernapasan Gunawan, 2006. Bila fungsi silia terganggu sehingga lendir berkumpul, maka
batuk akan membersihkan saluran pernafasan Hardnge and Shryock, 2003. e. Bronkus
Merupakan lanjutan dari trakea, mempunyai struktur serupa dengan trakea dan dilapisi oleh jenis sel yang sama. Cabang bronkus yang lebih kecil dinamakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bronkiolus, disini terdapat cincin dan terdapat gelembung paru yang disebut alveolli Gunawan, 2006.
f. Paru-paru Paru-paru merupakan saluran bercabang-cabang, dari cabang tenggorok besar
hingga bronchioles. Bronchioles yang jumlahnya sangat banyak terdiri dari kantung-kantung udara yang disebut alveoli. Dinding alveoli ini hanya setebal
satu lapis sel, sehingga memungkinkan oksigen dan karbondioksida bisa keluar masuk dengan bebas melewati pembuluh-pembuluh darah kapiler yang
berdekatan Hardnge and Shryock, 2003.
Gambar 1. Struktur saluran pernafasan Anonim, 1995
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pusat saraf di otak secara otomatis mengendalikan proses pernafasan. Pusat ini mengirimkan impuls-impuls saraf ke otot-otot pernafasan supaya
berkontraksi dan mengendor secara bergantian. Pusat pernafasan mengendalikan tindakan-tindakan seperti batuk dan bersin. Bila lapisan saluran pernafasan
teriritasi, pusat pernafasan memberikan tanda pada otot perut untuk segera berkontraksi. Hal ini dengan tiba-tiba mendorong udara ke arah atas melalui
saluran udara. Pada batuk, udara dipaksa keluar melalui mulut; pada bersin, melalui hidung dan mulut. Tindakan tiba-tiba batuk dan bersin menolong
mengeluarkan zat-zat yang menyebabkan terjadinya iritasi Hardnge and Shryock, 2003.
B. Common cold