Menurut Notoatmodjo 2003, tindakan mempunyai beberapa tingkatan sebagai berikut ini:
a. persepsi perception, persepsi diartikan sebagai mengenal dan memilih
berbagai objek yang sehubungan dengan tindakan yang akan diambil. b.
respon terpimpin guided response, dapat melakukan sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh adalah indikator tindakan tingkat kedua.
c. mekanisme mechanism, apabila seseorang telah dapat melalukan sesuatu
dengan benar secara otomatis, atau sesuatu yang sudah merupakan kebiasaan, maka sudah mencapai tindakan tingkat tiga.
d. adopsi adoption, adopsi adalah suatu tindakan yang sudah berkembang
dengan baik. Artinya tindakan tersebut sudah dimodifikasi tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut.
E. Teori tentang Perilaku
1. Teori Aksi
Teori aksi yang juga dikenal sebagai teori bertindak ini action theory pada mulanya dikembangkan oleh Max Weber. Weber berpendapat bahwa
individu melakukan suatu tindakan berdasarkan atas pengalaman, persepsi, pemahaman, dan penafsirannya atas suatu obyek stimulus atau situasi tertentu.
Tindakan individu ini merupakan tindakan sosial yang rasional, yaitu mencapai
tujuan atau sasaran dengan sarana-sarana yang paling tepat Ritzer, 1983, cit.,
Sarwono, 1997.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Teori Weber dikembangkan lebih lanjut oleh Talcott Parsons, yang mulai dengan mengkritik Weber, menyatakan bahwa aksi atau action itu bukanlah
perilaku atau behavior. Aksi merupakan tanggapan atau respon mekanis terhadap suatu stimulus sedangkan perilaku adalah suatu proses mental yang aktif dan
kreatif Sarwono, 1997. Menurut Parsons, yang utama bukanlah tindakan individual, melainkan
norma-norma dan nilai-nilai sosial yang menuntun dan mengatur perilaku Poloma, 1987, cit., Sarwono, 1997. Kondisi obyektif disatukan dengan
komitmen kolektif terhadap suatu nilai akan mengembangkan suatu bentuk tindakan sosial tertentu. Parsons melihat bahwa tindakan individu dan kelompok
dipengaruhi tiga sistem, yaitu sistem sosial, sistem budaya dan sistem kepribadian masing-masing individu.
2. Model Perubahan Perilaku dari Green
Suatu teori lain dikembangkan oleh Lawrence Green yang mengatakan bahwa kesehatan individu atau masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor pokok,
yaitu faktor perilaku dan faktor-faktor diluar perilaku non perilaku. Selanjutnya faktor perilaku ini ditentukan oleh tiga kelompok faktor: faktor-faktor
predisposisi, pendukung, dan pendorong. Faktor predisposisi predisposing factors
mencakup pengetahuan individu, sikap, kepercayaan, tradisi, norma sosial, dan unsur-unsur lain yang terdapat dalam diri individu dan masyarakat.
Faktor pendukung enabling factors ialah tersedianya sarana pelayanan kesehatan dan kemudahan untuk mencapainya, sedangkan faktor pendorong reinforcing
factors adalah sikap dan perilaku petugas kesehatan. Green menyatakan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pendidikan kesehatan mempunyai peranan penting dalam mengubah dan menguatkan ketiga kelompok faktor itu agar searah dengan tujuan kegiatan
sehingga menimbulkan perilaku positif dari masyarakat terhadap program tersebut dan terhadap kesehatan pada umumnya Sarwono, 1997.
3. Model kepercayaan kesehatan dari Rosenstock