informasinya sebesar 73, 8 , sedangkan yang membeli secara eceran sebesar 23,8 , dan responden yang kadang membeli utuh dan kadang tidak sebesar 2,5
. Responden yang membeli secara eceran tentu saja tidak mendapat informasi tentang obat yang digunakan
Keutuhan kemasan obat yang dibeli responden
73.8 2.5
23.8
Utuh Kadang utuh, kadang eceran
Eceran 1-2 tablet
Gambar 19. Keutuhan kemasan obat yang dibeli oleh responden
B. Identifikasi Permasalahan yang Timbul dalam Swamedikasi Common Cold
1. Pengetahuan Responden Tentang Swamedikasi
Setiap orang kemungkinan besar pernah melakukan swamedikasi untuk mengatasi penyakit ringan, baik dengan obat tradisional maupun obat tanpa resep
atau tanpa bantuan tenaga kesehatan. Sesuai dengan konsep swamedikasi bahwa tindakan pengobatan dilakukan sendiri oleh masyarakat tanpa intervensi dan
pengawasan dari tenaga kesehatan, maka ada kemungkinan terdapat permasalahan dalam melakukan tindakan swamedikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel XXIII. Permasalahan yang timbul pada pemahaman responden tentang swamedikasi
No. Permasalahan pada pengetahuan swamedikasi
Presentase 1.
Menurut responden tidak ada kerugian dalam melakukan swamedikasi
63,8 2.
Pemahaman tentang swamedikasi masih kurang diantaranya menyebutkan bahwa swamedikasi hanya merupakan pengobatan
secara tradisional 4,4
3. Tindakan yang dilakukan apabila swamedikasi tidak memberikan
hasil yang positif pada kesembuhan penyakit kurang tepat yaitu pergi ke bidan dan dibiarkan saja
3,8 4.
Petimbangan responden melakukan swamedikasi yaitu lebih aman dan tidak ada efek samping
3,1 5.
Keuntungan swamedikasi menurut responden tidak ada efek samping dan aman
3,1
Pada tabel XXIII diketahui 63,8 responden menyatakan bahwa tidak ada kerugian dalam melakukan swamedikasi. Kurangnya pengetahuan mengenai
kerugian swamedikasi dapat menyebabkan masyarakat kurang hati-hati terhadap penggunaan obat karena menganggap bahwa tidak ada kerugian dalam
swamedikasi sehingga masyarakat bisa melakukan swamedikasi seenaknya. Menurut Sihvo 2000, kerugian dalam melakukan swamedikasi pada pasien
adalah pengenalan penyakit tidak sesuai atau tertunda; pengobatan berlebihan atau tidak sesuai; kebiasaan menggunakan OTR; Adverse Drug Reaction; adanya
indikasi yang tidak terobati; dan kenaikan biaya berobat. Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan yang cukup agar pelaku swamedikasi mampu melakukan
pengenalan terhadap penyakit yang diderita dengan tepat dan dapat melakukan pemilihan obat yang tepat sesuai dengan penyakitnya sehingga hal-hal yang
merugikan dalam melakukan swamedikasi dapat dikurangi. Berdasarkan tabel XXIII juga diketahui permasalahan pada pemahaman
responden tentang swamedikasi yang menyebutkan bahwa swamedikasi hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
merupakan pengobatan secara tradisional. Menurut WHO swamedikasi didefinisikan sebagai pemilihan dan penggunaan obat–obatan termasuk obat
tradisional oleh individu untuk mengobati penyakit atau gejala yang dapat dikenali sendiri. Oleh karena itu pengertian swamedikasi yang telah disebutkan
diatas masih kurang lengkap dipahami oleh responden. Dari tabel XXIII, diketahui juga permasalahan dalam melakukan tindakan
apabila swamedikasi tidak memberikan hasil pada kesembuhan penyakit maka akan pergi ke bidan atau dibiarkan saja.
Hal tersebut dirasa kurang tepat karena cakupan seorang bidan adalah penyakit-penyakit yang berhubungan dengan
kandungan. Sedangkan cakupan diluar penyakit kandungan sebaiknya dikonsultasikan ke dokter. Tindakan lain ketika penyakit yang diderita tidak
kunjung membaik yaitu responden membiarkan saja karena lama-lama penyakit akan sembuh sendiri. Hal ini juga kurang tepat karena ketika swamedikasi yang
dilakukan tidak dapat mengatasi penyakit ringan yang diderita maka ada kemungkinan terdapat ketidaksesuaian dalam hal pengenalan penyakit atau
kesalahan dalam pemilihan pengobatan sehingga dapat membahayakan responden. Menurut Slotnick 2001, gejala common cold yang berlangsung lebih
dari satu minggu dapat juga menunjukkan adanya penyakit yang lebih parah, seperti influenza atau pnemonia. Apabila swamedikasi yang dilakukan hasilnya
tidak membaik dalam kurun waktu tertentu hendaknya dikonsultasikan ke dokter. Pada tabel XXIII juga menunjukkan permasalahan dalam pertimbangan
responden melakukan swamedikasi dan pernyataan responden tentang keuntungan melakukan swamedikasi yaitu lebih aman dan tidak ada efek samping. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kurang tepat karena penggunaan obat yang rasional dipengaruhi oleh ketepatan pengenalan penyakit serta penggunaan obatnya. Pemilihan dan penggunaan obat
yang salah dalam swamedikasi dapat juga menyebabkan terjadinya efek samping yang
membahayakan.
2. Kesesuaian Pengenalan penyakit