Fungsi-fungsi pekerjaan sosial Pendekatan Generalis

277

Bab 9 Fungsi-fungsi dan Peran-peran Pekerjaan Sosial

Bab ini menyajikan suatu kerangka yang mengorganisasikan bagi pekerjaan sosial generalis dengan mempelajari pokok bahasan yaitu karakteristik pendekatan multilevel dalam pekerjaan sosial generalis, fungsi konsultansi pekerjaan sosial, manajemen sumberdaya sebagai suatu fungsi pekerjaan sosial, pendidikan sebagai fungsi pekerjaan sosial, dan praktek generalis yang mengintegrasikan praktek, kebijakan, dan penelitian.

A. Pendekatan Generalis

Pekerjaan sosial generalis merupakan suatu pandangan yang komprehensif dan meliput dari sudut pandang yang luas tentang masalah. Pendekatan ini menggabungkan kebutuhan- kebutuhan individual, organisasi, dan masyarakat, serta isu- isu yang tetap muncul dalam penyelenggaraan pelayanan sosial dan kebijakan-kebijakan sosial. Demikian pula, praktek generalis menawarkan suatu potensi intervensi yang cukup luas. Pada dasarnya pekerjaan sosial generalis dapat diorganisasikan ke dalam tiga bidang fungsional yaitu berkonsultasi dengan klien dalam kaitan dengan resolusi masalah, manajemen sumberdaya-sumberdaya sistem klien dan lingkungan sosial, serta menawarkan informasi kepada klien dan sistem-sistem di dalam lingkungan sosial yang melahirkannya. Untuk memenuhi fungsi-fungsi ini, pekerja sosial mengemban beragam peran praktek dan menggunakan sejumlah strategi praktek.

1. Fungsi-fungsi pekerjaan sosial

Apabila anda menanyakan kepada siswa dan mahasiswa sekolah pekerjaan sosial apa saja yang dapat dilakukan oleh pekerja sosial, anda pasti akan memperoleh suatu daftar panjang kegiatan-kegiatan yang mengesankan yang isinya antara lain mengkonseling individu, memfasilitasi kelompok, bekerja dengan keluarga, Di unduh dari : Bukupaket.com 278 memperbaiki prosedur-prosedur badan sosial, memprakarsai program-program baru, melobi perubahan-perubahan perundang-undangan, mengorganisasikan tindakan-tindakan masyarakat, melakukan pendidikan masyarakat, melaksanakan asesmen kebutuhan-kebutuhan, dan mengevaluasi praktek serta program-program. Kegiatan-kegiatan ini melibatkan beragam level sistem dan sasaran-sasaran perubahan yang berbeda. Pada dasarnya kegiatan- kegiatan ini melibatkan pencarian solusi-solusi atas masalah-masalah dan tantangan-tantangan, memperoleh dan memperbarui sumberdaya-sumberdaya, dan memberikan informasi baru. Pekerjaan sosial generalis menawarkan suatu kerangka yang mengorganisasikan usaha pekerja sosial untuk mencapai tujuan-tujuan ini. Kegiatan-kegiatan pekerjaan sosial dan peran-peran umum praktisioner digolongkan ke dalam tiga fungsi yang luas yaitu konsultansi, manajemen sumberdaya, dan pendidikan Tracy DuBois, 1987, dalam DuBois Miley, 2005: 227. Fokus konsultansi ialah pemecahan masalah. Manajemen sumberdaya mencakup pemanfaatan dan pengkoordinasian sistem penyelenggaraan pelayanan sosial dan mengaitkan sistem klien dengan sumberdaya-sumberdaya formal dan informal. Fungsi ketiga, pendidikan, menuntut beberapa jenis pengajaran atau pembelajaran proses-proses. Tentu saja di dalam praktek yang sebenarnya, fungsi-fungsi ini saling bertumpang tindih. Sebagai contoh, strategi manajemen sumbedaya yang menghubungkan sistem klien dengan sumberdya-sumberdaya yang dibutuhkan dapat juga merupakan suatu aspek konsultansi. Pendidikan juga terlibat dalam banyak aspek konsultansi dan manajemen sumberdaya.

2. Peran-peran dan strategi-strategi pekerjaan sosial