Sistem profesional: Peran katalisator

298 beruntung secara ekonomi dan hak-haknya tercabut secara politik serta menargetkan kaum mapan baca: pemerintah sebagai musuh Terrell, 1974, dalam DuBois Miley, 2005: 242. Advokat sebab mengarahkan perhatiannya untuk memanusiakan lembaga-lembaga. Ia membaktikan dirinya untuk mereformasikan lembaga-lembaga daripada menyesuaikan individu-individu.

4. Sistem profesional: Peran katalisator

Sebagai katalisator, pekerja sosial mengorganisasikan usaha-usaha profesional dengan rekan-rekan pekerja sosial dan melalui relasi antardisiplin untuk mengembangkan suatu sistem pelayanan-pelayanan sosial yang optimal. Melalui strategi-strategi pelayanan masyarakat, pekerja sosial bertindak atas dasar komitmen etisnya untuk berfungsi sebagai relawan. Dalam peran katalisator, pekerja sosial melakukan tekanan bagi inovasi dan perubahan. Pekerja sosial memiliki suatu komitmen etis untuk memperbaharui penyelenggaraan pelayanan-pelayanan sehingga pelayanan-pelayanan itu lebih manusiawi, untuk mempengaruhi kebiakan-kebijakan sosial dan lingkungan dalam meningkatkan keadilan sosial dan kesetaraan sosial, dan untuk mendesakkan pengadopsian suatu pandangan dunia yang menganut interdependensi global. Sebagai contoh, IPSPI melakukan lobi-lobi, memberikan kesaksian ahli, dan membangun koalisi- koalisi dengan kelompok-kelompok profesional lain untuk mengalamatkan perumusan kebijakan terkait untuk menekan kebutuhan-kebutuhan sosial yang diidentifikasikan oleh anggota-anggotanya. Kegiatan- kegiatan IPSPI antara lain ialah mendefinisikan masalah- masalah, memantau kemajuan perundang-undangan, dan mengevaluasi efektivtas kebijakan-kebijakan dan program-program. Selain itu, organisasi-organisasi profesional dapat dipanggil untuk berfungsi dalam peran teman di pengadilan. Dalam peran ini, wakil-wakil organisasi Di unduh dari : Bukupaket.com 299 profesi memberikan informasi ahli yang relevan dengan keputusan-keputusan pengadilan tertentu. Pekerja sosial sebagai katalisator memprakarsai kerjasama antardisplin untuk mengalamatkan isu-isu lokal, nasional, dan internasional. Tekanan politik dari koalisi organisasi-organisasi profesional dapat menghasilkan perubahan-perubahan yang mendasar dalam kebijakan-kebijakan dan penganggaran. Sebagai contoh, sebagai hasil dari lobi-lobi yang lama dan melelahkan yang dilakukan oleh suatu koalisi yang terdiri dari IPSPI, Dinas Sosial Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, dan Unicef, suatu proyek perlindungan anak Aceh dapat dikembangkan di Provinsi Aceh Nanggroe Aceh Darussalam. Proyek ini diharapkan dapat membangun suatu sistem atau model yang mencegah penganiayaan dan penerlantaran anak.

D. Pendidikan