Badan sosial dan nilai-nilai

184

3. Badan sosial dan nilai-nilai

Keseluruhan nilai-nilai tersebut mempengaruhi proses-proses pekerjaan sosial, termasuk sistem nilai organisasi dimana transaksi-transaksi pekerjaan social berlangsung. Sistem nilai organisasi meliputi factor-faktor seperti filosofi dan misi organisasi, kebijakan dan prosedur, serta prioritas elijibilitas atau syarat-syarat kelaikan menerima pelayanan prioritas. Pernyataan misi badan sosial secara tersirat mencerminkan nilai-nilai di atas mana badan sosial didirikan dan secara tersurat menyatakan tujuan organisasi. Nilai-nilai ialah suatu standard terhadap mana kita dapat mengukur keberhasilan pelaksanaan program dan pelayanan sehari-hari. Apabila badan sosial menyaatakan pentingnya martabat dan harga diri manusia, komunikasi dalam relasi antar- dan interbadan sosial dan dalam relasi dengan klien harus memperlihatkan penghormatan terhadap nilai-nilai itu. Apabila nilai-nilai badan sosial mencakup penghormatan atas keberagaman, pola-pola staffing, program-program dan pelayanan- pelayanan, dan gaya organisasi harus mencerminkan multikulturalisme. Apabila nilai-nilai badan sosial menekankan pemberdayaan, kemudian menekankan suatu fokus pada kekuatan-kekuatan, kemitraan yang kolaboratif, dukungan bagi kegiatan-kegiatan aksi sosial, dan penglibatan konsumen dalam perencanaan, pengembangan kebijakan, pengembanagan staf, evaluasi program, dan penelitian semuanya harus nampak jelas. Badan-badan sosial yang efektif berusaha terus menerus untuk menyesuaikan realitas penyelenggaraan pelayanan sehari-hari dengan cita-cita visinya tentang nilai-nilai. Suatu badan sosial diwajibkan untuk memegang teguh nilai- nilai profesi. Badan-badan sosial mendorong praktek etis dengan mengembangkan sistem akuntabilitas, memprakarsai proses-proses diskusi antarsesama rekan sekerja, mensponsori pelatihan dalam-jabatan dan konsultasi yang berfokus pada isu-isu etika dalam praktek pekerjaan sosial, melembagakan prosedur-prosedur permohonan, dan mengorganisasikan suatu majelis kode etik dalam pekerjaan sosial untuk mengkonsultasikan dilema-dilema yang sulit Lowenberg, Dolgoff, Harrington, 2000, dalam DuBois Miley, 2005: Di unduh dari : Bukupaket.com 185 118. NASW telah mengembangkan standard profesional bagi praktek personalia yang meliputi seleksi personalia, pengembangan staf, evaluasi, promosi, asuransi, dan terminasi. Standard bagi setting-setting tertentu mencakup perawatan kesehatan, fasiliats perawatan jangka panjang, perlindungan anak, pekerjaan sosial klinis, manajemen kasus, dan pekerjaan social sekolah. Apabila badan-badan sosial tidak memegang teguh standard-standard profesi yang sudah ditetapkan itu, mereka dapat diajukan ke proses peradilan dan diberikan teguran oleh majelis kode etik NASW. Bidang-bidang yang sangat penting mencakup prioritas- prioritas bagi program dan pengembangan program, keputusan-keputusan tentang siapa yang akan dilayani dan siapa yang tidak dilayani, dan kesesuaian antara kebijakan dan praktek badan soaial dengan nilai-nilai dan kode etik profesi. Tantangan-tantangan diarahkan pada penciptaan suatu lingkungan kerja yang memberdayakan pekerja sosial dan klien serta pada penglibatan akar rumput dan klien dalam pengembangan kebijakan dan program. Tantangan-tantangan dapat juga berfokus pada usaha untuk menentukan “kebaikan terbesar” atau “keburukan terkecil” ketika kesadaran nilai dewan pengurus dan legislatif berjuang untuk memenangkan isu-isu kebijakan.

4. Sistem klien dan nilai-nilai