Ketidaksesuaian sosial budaya Keberagaman dan Status Minoritas

232 identitas etnis di kalangan kelompok-kelompok minoritas. Pencapaian suatu identitas etnis mempromosikan penentuan nasib sendiri dan kohesi kelompok serta memberikan perlindungan dari suatu lingkungan yang bermusuhan Washington, 1982, dalam DuBois Miley, 2005: 163. Etnisitas ialah suatu kekuatan yang sangat besar yang menempa suatu rasa memiliki dan masyarakat di kalangan anggota-anggota kelompok etnis Lum, 2004.

3. Pluralisme budaya

Pluralisme budaya ialah suatu alternatif terhadap relasi mayoritas-minoritas yang membawahi budaya minoritas. “Pluralisme berarti bahwa berbagai kelompok yang ada di dalam suatu masyarakat saling menghormati budaya yang lain, suatu penghormatan yang memungkinkan kaum minoritas mengungkapkan budaya mereka tanpa mengalami prasangka buruk atau permusuhan” Schaefer, 1998. Daripada berusaha untuk menghilangkan karakter etnis, pluralisme budaya lebih berusaha mempertahankan integritas budaya dari kelompok-kelompok etnis. Bagi praktek pekerjaan sosial, ideologi pluralisme budaya mempromosikan suatu orientasi terhadap kekuatan-kekuatan. Ini menuntut bahwa pekerja sosial memahami “sejarah, tradisi-tradisi yang berbeda, peran-peran, pola-pola keluarga, simbol-simbol budaya, dan relasi-relasi di kalangan kelompok-kelompok etnis dan budaya. Pemahaman, kepekaan, dan keterampilan-keterampilan yang dikembangkan harus membantu menghindarkan kecenderungan untuk memaksakan diri dan budaya seseorang dalam upaya untuk membantu orang-orang dari suatu kelompok etnis atau budaya yang berbeda” Sanders, 1975: 98, dalam DuBois Miley, 2005: 164. Nilai-nilai yang dianut secara kuat dan tradisi-tradisi yang sudah sangat lama dari kelompok-kelompok etnis dan budaya ialah suatu sumber kekuatan bagi keberfungsian sosial yang adaptif.

4. Ketidaksesuaian sosial budaya

Banyak kaum minoritas etnis yang tinggal di dalam konteks suatu masyarakat yang pluralistik mengalami dissonance atau ketidaksesuaian sosial dan budaya atau “stres, hambatan, dan ketidaksesuaian oleh karena memiliki dua Di unduh dari : Bukupaket.com 233 budaya yaitu budaya etnis dan budaya yang dominan” Chau, 1989: 224, dalam DuBois Miley, 2005: 164. Menggunakan dual perspektif Norton tentang sustaining and nurturing environment lingkungan yang mendukung dan yang memelihara, Chau menyatakan bahwa kaum minoritas etnis hidup di dalam konteks suatu lingkungan mendukung di dalam mana struktur-struktur institusional dari masyarakat yang dominan memberikan barang-barang dan pelayanan- pelayanan yang dibutuhkan bagi kelangsungan hidup. Pada waktu yang sama, kaum minoritas etnis menggunakan sumberdaya-sumberdaya dari lingkungan yang memelihara mereka. Lingkungan yang memelihara nurturing environment ialah “masyarakat etnis terdekat yang membentuk identitas psikobudaya individu pada masa anak- anak dan yang terus memberikan dukungan afektif dan pemeliharaan” h. 225. Ketidaksesaian terjadi ketika orang- orang mengalami suatu ketidaksesuaian antara lingkungan yang memelihara budaya etnis pribadi dan lingkungan yang mendukung budaya yang dominan. Ketidaksesuaian sosiobudaya sangat menegangkan bagi kaum minoritas etnis. Perbedaan-perbedaan dalam status dan budaya, prasangka buruk yang diarahkan kepada mereka, ketidakakraban dengan lingkungan, dan akses yang terbatas kepada sumberdaya-sumberdaya di dalam struktur social dan politik memperparah stress dan konlik mereka. Stres, disorientasi, dan reaksi-reaksi pribadi lainnya dapat merupakan respons yang normal “terhadap suatu gerakan transbudaya atau terhadap penghancuran jejaring sumberdaya-sumberdaya dan dukungan biasa seseorang” Chau, 1989: 227, dalam DuBois Miley, 2005: 165. Sementara ketidaksesuaian sering menciptakan stres, ia juga dapat menjadi sumber bagi perubahan dan pertumbuhan. Dampak khusus dari ketidaksesuaian—kepatuhan terhadap nilai-nilai yang dominan, penyimpangan perilaku, pertumbuhan, atau perubahan—bergantung pada persepsi individu tentang ketidaksesuaian dan bagaimana orang lain memandang dan bereaksi terhadap perbedaan-perbedaan budaya mereka itu. Ketidaksesuaian yang dialami oleh suatu populasi minoritas ternyata dapat mendorong budaya yang dominan untuk mengevaluasi kembali nilai-nilai dan Di unduh dari : Bukupaket.com 234 struktur-struktur institusionalnya dalam rangka kepentingan semua anggota masyarakat. Pekerjaan sosial kelompok ialah suatu wahana untuk menghadapi ketidaksesuaian sosiobudaya dan untuk memperkuat identitas etnis Chau, 1989, dalam DuBois Miley, 2005: 165. Teknik-teknik intervensinya antara lain ialah pelatihan normatif, klarifikasi nilai-nilai, pemberdayaan, dan advokasi. Intervensi khusus yang dipilih bergantung pada hakekat ketidaksesusian sosiobudaya yang dialami oleh kaum minoritas etnis dan tujuan-tujuan kelompok yang akan diintervensi. Beberapa anggota- anggota kelompok dapat mengusahakan penyesuaian etnis, sementara kelompok-kelompok yang lain berusaha merespons terhadap ketidakpekaan etnis, meningkatkan identitas dan penghargaan budaya, atau menghadapi isu-isu struktur makro.

B. Keberagaman Agama