294 pendekatan-pendekatan tim kerja antardisiplin. Manajer
kasus yang efektif hanya mengkases pelayanan- pelayanan yang dibutuhkan bukan malah menciptakan
kerumitan bagi para penyelenggara dan pelayanan- pelayanan, yang akan mengakibatkan memburuknya
masalah bukan malah meningkatkan solusi-solusi.
2. Level meso: Peran pimpinan sidang dan mediator
Sebagai pimpinan sidang dan mediator, pekerja sosial berfungsi sebagai penengah di antara wakil-wakil
kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi ketika mereka berkumpul untuk mengidentifikasikan masalah-
masalah bersama, merumuskan tujuan-tujuan, mendiskusikan potensi solusi-solusi, mengerahkan
sumberdaya-sumberdaya, dan melaksanakan serta mengevaluasi rencana-rencana tindakan. Pekerja sosial
menggunakan strategi-strategi pembangunan jaringan untuk mengkoordinasikan dan mengembangkan
pelayanan-pelayanan.
Melalui peran-peran pimpinan sidang dan mediator, pekerja sosial dan klien level meso mengalamatkan
kesenjangan-kesenjangan dan hambatan-hambatan dalam penyelenggaraan pelayanan-pelayanan dan
mengadvokasikan kebijakan-kebijakan yang memperluas bantuan-bantuan sosial dan memberikan anggaran yang
dibutuhkan. Sebagai contoh, praktisioner dapat bekerja dengan satuan-satuan tugas masyarakat, wakil-wakil
badan-badan sosial, atau lembaga-lembaga swadaya masyarakat untuk mengevaluasi penyelenggaraan
pelayanan-pelayanan sosial dan merekomendasikan perubahan-perubahan kebijakan yang dibutuhkan.
Pimpinan rapat dan mediator menciptakan hubungan- hubungan di antara sistem-sistem, memperbaiki interaksi
di antara organisasi-organisasi, dan mengerahkan sumberdaya-sumberdaya organisasi. Pekerja sosial
berfungsi dalam peran ini melalui usahanya dengan tim antardisiplin dan usaha bersama antarlembaga.
Apabila timbul konflik-konflik di antara partisipan, pekerja sosial menggunakan keterampilan-keterampilan
Di unduh dari : Bukupaket.com
295 mediasi untuk mengatasi perbedaan-perbedaan.
Mediator yang efektif melakukan hal-hal sebagai berikut: x Mensurvei perspektif-perspektif yang unik dan
kepentingan-kepentingan khusus masing-masing pihak
x Menemukan landasan umum bagi pihak-pihak yang bertikai
x Membantu masing-masing pihak dengan cara yang mempromosikan kerjasama di antara masing-masing
pihak x Mendefinisikan, menghadapi, dan mengatasi
hambatan-hambatan komunikasi x Mengidentifikasikan potensi keuntungn-keuntungan
dari usaha kerjasama x Memfasilitasi suatu pertukaran informasi yang
terbuka di antara semua pihak yang terlibat x Tetap netral, namun pada saat yang bersamaan,
percaya diri dan berharap penuh akan keuntungan- keuntungan dari usaha kerjasama itu. Grinnell, Kyte,
Bostwick, 1981, dalam DuBois Miley, 2005: 241.
Pekerja sosial sebagai pimpinan sidang dan mediator menggunakan strategi-strategi pembangunan jaringan
untuk mengembangkan koalisi-koalisi di antara kelompok-kelompok dan organsiasi-organisasi yang
berbeda seputar maksud-maksud atau tujuan-tujuan bersama. Pekerja sosial mengembangkan jejaring
dengan badan-badan sosial dan struktur-strktur sosial lain seperti bisnis dan industri, dan tokoh-tokoh
masyarakat yang berpengaruh. Melalui koalisi, organisasi-organisasi antarbadan sosial--Dewan Nasional
Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial DNIKS pada level nasional, Badan Kerjasama Koordinasi
Kesejahteraan Sosial BKKKS pada level provinsi-- dapat bekerja secara kooperatif untuk
mengidentifikasikan kesenjangan-kesenjangan dan kendala-kendala pelayanan sosial serta untuk
merencanakan cara-cara yang dapat mengalamatkan kebutuhan-kebutuhan penyelenggaraan pelayanan yang
Di unduh dari : Bukupaket.com
296 belum terpenuhi. Perencanaan kolaboratif meningkatkan
efektivitas strategi-strategi pembangunan jaringan. Bekerja secara kolaboratif memberdayakan partisipan
untuk mendorong perubahan level meso.
3. Level makro: Peran aktivis