267 kelompok formal dan organisasi, atau komunitas RT, RW,
Kelurahan dan masyarakat—membawa pengalaman- pengalaman dan sumberdaya-sumberdaya mereka sendiri
seperti pengalaman-pengalaman kehidupan pribadi, pola-pola relasi keluarga, gaya-gaya kepemimpinan organisasi,
prakarsa-prakarsa masyarakat, dan orientasi kemasyarakatan menjadi nilai-nilai. Pengembangan solusi-solusi yang
mungkin ialah suatu proses melalui mana pekerja sosial dan klien memanfaatkan sumberdaya-sumberdaya bersama
mereka untuk mentransformasikan tujuan-tujuan jangka panjang dan jangka pendek ke dalam rencana-rencana
tindakan.
1. Tujuan-tujuan jangka panjang dan jangka
pendek
Tujuan-tujuan klien ialah pernyataan-pernyataan yang menspesifikasikan apa yang klien harapkan untuk
dicapai melalui relasi pemberian bantuan. Pada dasarnya tujuan menyeluruh membentuk tujuan jangka panjang
atau hasil. Tujuan-tujuan jangka pendek menspesifikasikan langkah-langkah yang akan diambil
untuk mencapai tujuan jangka panjang. Tujuan-tujuan jangka panjang dan jangka pendek ialah indeks dengan
mana klien dan pekerja sosial mengukur perubahan dan mengevaluasi keberhasilan.
Pekerja sosial dan klien menggunakan suatu teknik yang disebut
parsialisasi untuk memisahkan tujuan
menyeluruh ke dalam bagian-bagian yang dapat dikerjakan dan ditata. Teknik ini memudahkan pekerja
sosial dan klien untuk lebih memfokuskan diri pada aspek-aspek spesifik dari kesulitan-kesulitan yang
mereka dapat alamatkan, daripada perasaan dilingkupi oleh tugas-tugas yang nampaknya tidak dapat
diselesaikan. Dengan kata lain, pengambilan langkah- langkah kecil mengarah kepada pencapaian tujuan yang
lebih komprehensif. “Suatu masalah yang terparsialisasi ialah sesuatu yang sangat sering dilakukan oleh
seseorang ketika ia tidak berdaya sebelum keseluruhan terjangkiti oleh ketidakberdayaan itu. Apabila seseorang
dapat memulai mengerjakan walaupun sedikit saja dari keseluruhan, ia dapat memperoleh dorongan untuk
Di unduh dari : Bukupaket.com
268 mengerjakan sisa yang sedikit lagi itu” Keith-Lucas,
1982: 58, dalam DuBois Miley, 2005: 213.
Pekerja sosial dan klien bekerjasama untuk menspesifikasikan tujuan-tujuan untuk mencapai solusi-
solusi atas masalah-masalah, isu-isu, dan kebutuhan- kebutuhan yang telah didefinisikan. Klien cenderung
memiliki gagasan-gagasan bagaimana masalah- masalahnya harus diatasi atau pelayanan-pelayanan apa
yang ia butuhkan. Gagasan-gagasannya sering akurat tetapi kadang-kadang tidak akurat juga. Proses
pengembangan tujuan mencakup merundingkan kesepakatan-kesepakatan tentang rangkaian tindakan.
Pekerja sosial yang memberdayakan mempertimbangkan secara penuh perspektif klien. Apabila tujuan-tujuan
yang dihasilkan berbeda dari rencana-rencana awal klien, perbedaan-perbedaan harus diperhitungkan dan
ditengahi.
Pelaksanaan tugas-tugas dan pencapaian tujuan-tujuan berfungsi sebagai dasar pengukuran prestasi. Ketika
klien mencapai tujuan-tujuan, rasa kompetensinya meningkat demikian pula level motivasinya. Akan
tetapi, klien harus memiliki definisi tentang kesulitan- kesulitannya sendiri dan tujuan-tujuan serta tanggung
jawab yang diembannya bagi kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada pencapaian tujuan-tujuannya apabila ia
harus memandang dirinya sebagai sosok yang bertanggung jawab atas perubahan dan, oleh kaena itu,
berkompeten.
2. Rencana tindakan