263 sumberdaya klien mengerahkan potensinya bagi perubahan.
Kemungkinan kekuatan-kekuatan yang terdapat di dalam diri klien antara lain ialah:
x Kualitas yang luar biasa x Kekuasaan
x Sekutu x Ciri-ciri khas
x Relasi dengan sistem lingkungan x Sumberdaya-sumberdaya yang tersedia
x Sumbangan kepada lingkungan sosial dan fisik x Kemampuan menyesuaikan diri dengan perubahan
x Kekuatan-kekuatan budaya Miley, O’Melia, DuBois, 2004, dalam DuBois Miley, 2005: 208.
F. Asesmen Kemampuan Sumberdaya-sumberdaya
Mengases kemampuan-kemampuan sumberdaya, atau asesmen, ialah suatu proses pengumpulan informasi yang
dinamis dalam rangka memahami tantangan-tantangan klien. Praktisioner dan klien secara bersama-sama mempelajari
kekhususan-kekhususan situasi, potensi dampak,
sumberdaya-sumberdaya yang dibutuhkan bagi implementasi solusi-solusi. Tujuan asesmen ialah untuk memahami
masalah dan menetukan cara dalam mengurangi dampaknya. Praktek pekerjaan sosial yang berbasis pemberdayaan
merangkaikan asesmen dari suatu proses yang mengumpulkan informasi untuk mendeteksi masalah-masalah hingga asesmen
yang berfokus pada pengumpulan informasi untuk menemukan sumberdaya-sumberdaya yang akan memperkuat
solusi-solusi.
1. Klarifikasi kompetensi
Kompetensi pada umumnya mengacu kepada kemampuan-kemampuan dan potensi sistem manusia
untuk merundingkan hal-hal yang diinginkan dengan lingkungannya. Dengan kata lain, sistem manusia yang
berkompeten mampu mengurus anggota-anggota, berinteraksi secara efektif dengan sistem lain, dan
menyumbang bagi sumberdaya-sumberdaya lingkungan sosial dan fisiknya Miley, O’Melia, DuBois, 2004,
dalam DuBois Miley, 2005: 209. Di dalam sistem
Di unduh dari : Bukupaket.com
264 yang berhasil, anggota-anggota menyumbang bagi
kesejahteraan dan keberfungsian sistem keseluruhan serta memperoleh keuntungan dari keanggotaan di dalam
sistem itu. Demikian juga, sistem yang berkompeten berbagi relasi yang sama dengan lingkungannya, yang
memasok dan mengakses sumberdaya-sumberdaya melalui pertukaran timbal balik.
Pengklarifikasian kompetensi dapat diperluas kepada semua level sistem. Sebagai contoh, dalam mengases
kompetesi suatu masyarakat misalnya RT, RW, Kelurahan, praktisioner mencari bukti bahwa
masyarakat merespons kebutuhan-kebutuhan anggotanya, menggunakan sumberdaya-sumberdaya
anggotanya, mendistribusikan sumberdaya-sumberdaya masyarakat secara merata di kalangan anggotanya,
memberikan suatu rasa aman dan sejahtera yang menyeluruh bagi anggotanya, dan menyumbang kepada
wilayah yang lebih luas dimana ia menjadi bagiannya.
Pengklarifikasian kompetensi juga memandang sumberdaya-sumberdaya lingkungan lebih sebagai alat
bantu daripada semata-semata sebagai dampak bantuan Maluccio, 1999, dalam DuBois Miley, 2005: 209.
Panduan Maluccio bagi pengklarifikasian kompetensi meliputi 1 pengklarifikasian kompetensi sistem klien
antara lain kekuatan-kekuatan, ketangguhan, dan sumberdaya-sumberdaya, 2 pengklarifikasian
lingkungan antara lain ketersediaan sumberdaya- sumberdaya dan dukungan-dukungan, serta adanya
batas-batas, hambatan-hambatan, dan resiko, dan 3 pengklarifikasian faktor-faktor kesesuaian atau
keseimbangan antara syarat-syarat untuk memperoleh sumberdaya-sumberdaya dengan ketersediaan
sumberdaya-sumberdaya yang nyata.
2. Studi kasus masyarakat