Uji aktivitas UV protection dengan metode inhibition of bleaching of -

Kontrol positif juga sebagai pembanding besarnya daya hambat yang ditimbulkan oleh bercak pada ekstrak rimpang kunyit. Berdasarkan hasil yang didapat, ekstrak rimpang kunyit dengan mass loading 75 µg, 100 µg, dan 150 µg belum menimbulkan zona hambat. Zona hambat baru ditimbulkan dengan mass loading 200 µg sehingga dapat disimpulkan bahwa daya antibakteri hasil elusi ekstrak rimpang kunyit lebih kecil dibandingkan dengan amoksilin sebagai kontrol positif. Tujuan menggunakan kadar amoksisilin 5 mg mL adalah untuk menyamakan kadar larutan ekstrak rimpang kunyit yang digunakan yaitu 5 mg mL.

3. Uji aktivitas UV protection dengan metode inhibition of bleaching of -

carotene Radiasi sinar ultraviolet utama pada manusia berasal dari matahari yang terdiri atas berbagai macam panjang gelombang yang secara keseluruhan radiasi tersebut berbahaya bagi kulit. Radiasi sinar ultraviolet pada matahari dibagi menjadi 3 macam berdasarkan panjang gelombangnya, yaitu UV A dengan panjang gelombang 320 – 400 nm, UV B dengan panjang gelombang 280 – 320 nm, dan UV C dengan panjang gelombang 200 – 280 nm. Sebagian besar radiasi ultraviolet yang sampai ke permukaan bumi adalah UV A. Sinar ultraviolet A dapat terpenetrasi lebih masuk ke dalam kulit dibandingkan dengan UV B, akan tetapi UV B bersifat lebih genotoksik dan membentuk radikal bebas pada kulit dibandingkan dengan UV A. Sinar ultraviolet C merupakan radiasi sinar ultraviolet dari matahari yang paling membahayakan dibandingkan yang lain, akan tetapi dengan adanya lapisan ozon pada atmosfer bumi membuat UV C tidak terserap sampai pada permukaan bumi Balakrishnan, et al., 2011. Berdasarkan hal tersebut, maka banyak produsen yang memproduksi kosmetik tabir surya bahkan kosmetik tradisional pun tidak luput dari indikasi mampu melindungi kulit dari radiasi sinar ultraviolet dengan mengandung komposisi tanaman yang diduga memiliki efek aktivitas tersebut . Komposisi tanaman yang digunakan tersebut belum diketahui secara pasti senyawa aktif yang memiliki daya sebagai UV protection sehingga pada penelitian ini, uji UV protection menggunakan metode inhibiton of bleaching of -carotene dengan tujuan dapat mengetahui lokasi senyawa yang memiliki daya sebagai UV protection. Suatu senyawa diidentifikasi memiliki kemampuan sebagai UV protection apabila mampu menghambat pemudaran warna kuning dari -carotene ketika terkena radiasi sinar ultraviolet. Lempeng KLT yang telah dielusi dicelup dengan -carotene dengan tujuan untuk mengetahui lokasi zona bercak yang dapat mempertahankan warna dari -carotene. Radiasi sinar ultraviolet dilakukan pada lampu UV dengan intensitas cahaya yang terukur. Sumber sinar radiasi ultraviolet tidak menggunakan cahaya matahari langsung karena intensitas cahaya yang dihasilkan matahari bersifat tidak konstan dan apabila -carotene terpapar cahaya matahari secara langsung maka pemudaran warna terjadi sangat cepat sehingga menyulitkan dalam pengamatan. Indikator warna pada penelitian ini dibutuhkan sebagai parameter pemudaran warna dari -carotene. Indikator warna dibuat dari skala 0 – 7 dengan perubahan warna dari kuning hingga putih berdasarkan degradasi warna yang tersedia pada aplikasi Corel lampiran 10. Pembuatan indikator warna tersebut dilakukan karena ketiadaan standar perubahan warna pada -carotene sehingga dengan adanya indikator warna tersebut memudahkan untuk mengamati adanya zona bercak yang mampu menahan warna -carotene apabila dibandingkan dengan latar lempeng KLT. Selain indikator warna juga diperlukan optimasi intensitas cahaya pada metode ini supaya pemudaran warna -carotene tidak berlangsung terlalu cepat sehingga pengamatan dapat lebih mudah dilakukan. Optimasi intensitas cahaya dilakukan dengan cara mengatur ketinggian lampu dari dasar. Hal yang diukur pada optimasi ini adalah pemudaran warna pada latar lempeng KLT kosong yang telah dicelup -carotene. Gambar 13. Kurva optimasi intensitas cahaya Berdasarkan gambar 13, intensitas cahaya yang digunakan pada peneltian ini adalah intensitas cahaya sedang yaitu 15,01 lux dengan ketinggian lampu 1 2 3 4 5 6 7 1 3 6 9 12 15 In d ikat o r ke - Waktu menit Perubahan Warna terhadap Waktu Intensitas cahaya rendah Intensitas cahaya sedang Intensitas cahaya tinggi ultraviolet dari dasar adalah 50 cm. Intensitas cahaya rendah yaitu 5,895 lux dengan ketinggian lampu ultraviolet dari dasar 100 cm tidak dipilih karena pada menit ke – 12 hingga ke – 15 warna -carotene belum mencapai kestabilan dengan standar variasi pada menit ke – 15 yang masih besar dibandingkan dengan dua intensitas yang lain yaitu 0,55. Apabila pemudaran warna -carotene belum mencapai stabil, maka akan ada kemungkinan bahwa reaksi yang terjadi belum berjalan sempurna. Oleh sebab itu, apabila intensitas cahaya yang dipilih adalah intensitas cahaya rendah, maka waktu pengamatan akan menjadi lebih lama. Intensitas tinggi yaitu 30,48 lux dengan ketinggian lampu ultraviolet dari dasar 35 cm juga tidak dipilih karena pemudaran warna -carotene berlangsung cepat yaitu pada menit ke – 6 warna -carotene sudah stabil. Hal ini akan menyulitkan ketika melakukan pengamatan. Oleh sebab itu, peneliti memilih intensitas cahaya yang dipilih adalah intensitas cahaya sedang dengan ketinggian lampu ultraviolet dari dasar adalah 50 cm dan intensitas cahaya yang diperoleh 15,01 lux karena perubahan warna -carotene cenderung lambat dengan ditandai kestabilan warna dimulai pada menit ke – 12. Uji aktivitas UV protection pada ekstrak rimpang kunyit dilakukan dengan ketinggian lampu 50 cm dari dasar dan intensitas cahaya 15,81 lux. Pada lempeng KLT hasil elusi, 3 zona bercak warna kuning telah muncul sebelum dicelup -carotene yaitu pada nilai Rf 0,24 – 0,28; Rf 0,34 – 0,38; dan pada Rf 0,48 – 0,54. Ketiga zona bercak ini telah diidentifikasi sebelumnya merupakan bisdemetoksi kurkumin, demetoksi kurkumin, dan kurkumin. Akan tetapi pada penelitian ini, bertujuan untuk mencari adanya zona bercak lain selain ketiga Rf tersebut yang mampu mempertahankan warna -carotene. Tabel III. Hasil uji aktivitas UV protection ekstrak rimpang kunyit Replikasi ke - Rf bercak aktif Menit ke - 9 12 15 1 0,74 – 0,78 - + + 2 0,74 – 0,78 + + + 3 0,74 – 0,78 + + + 4 0,74 – 0,78 - + + 5 0,74 – 0,78 - + + Keterangan : - = tidak memiliki aktivitas, + = memiliki aktivitas Berdasarkan tabel III, zona bercak dengan warna lebih kuning dibandingkan warna latar pada lempeng KLT mulai terlihat pada menit ke – 9 pada replikasi 2 dan 3, sedangkan pada replikasi 1, 4, dan 5 zona bercak tersebut mulai terlihat pada menit ke – 12. Hal ini dapat terjadi karena metode -carotene bersifat subyektif, yang merupakan salah satu kekurangan dari metode ini. Walaupun bersifat subyektif tetapi metode ini tetap digunakan karena memiliki beberapa kelebihan yaitu alat yang digunakan sederhana, cepat, ekonomis, dan dapat diketahui lokasi bercak senyawa yang memiliki aktivitas secara langsung. Apabila diketahui lokasi bercak senyawa yang memiliki aktivitas, maka dapat lebih mudah dalam melakukan isolasi senyawa. Kisaran nilai Rf bercak yang memiliki aktivitas UV protection tersebut adalah 0,74 – 0,78 yang merupakan golongan terpenoid berdasarkan hasil identifikasi golongan senyawa yang telah dilakukan sebelumnya. Hal ini tidak berarti bahwa bisdemetoksi kurkumin, demetoksi kurkumin, dan kurkumin tidak memiliki aktivitas UV protection. Hanya saja pengamatan perubahan warna pada ketiga senyawa tersebut tidak dilakukan pada penelitian ini.

F. Isolasi Senyawa yang Memiliki Aktivitas Penangkap Radikal Bebas,

Dokumen yang terkait

Efek Antiinflamasi Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian In Vivo)

4 99 95

Efek Analgesik Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) Terhadap Inflamasi Pulpa pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian in vivo)

7 103 91

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Siwak (Salvadora persica) sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar terhadap Enterococcus faecalis (Secara In Vitro)

3 56 77

Efek Antibakteri Ekstrak Kulit Jeruk Purut (Citrus hystrix D.C.) terhadap Pertumbuhan Bakteri Porphyromonas gingivalis secara in Vitro

15 175 58

Formulasi Sediaan Gel dan Krim dari Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Roscoe)”.

24 174 112

ANTIDEPRESAN NON-PSIKOTROPIK KOMBINASI EKSTRAK AIR RIMPANG KUNYIT (Curcuma longa L.) DAN EKSTRAK Antidepresan Non-Psikotropik Kombinasi Ekstrak Air Rimpang Kunyit (Curcuma Longa L.) Dan Ekstrak Aseton Kulit Pisang (Musa Paradisisaca L.) Sebagai Moodboost

0 3 18

Isolasi dan identifikasi senyawa aktif penangkap radikal bebas dpph, uv protection, dan antibakteri ekstrak bunga kenanga (cananga odorata (lmk.) Hook.F.

8 37 129

Isolasi dan identifikasi golongan senyawa aktif penangkap radikal bebas, ultraviolet protection, dan antibakteri pada ekstrak etanolik daun pegagan (centella asiatica (l.) urban.).

1 7 120

Isolasi dan identifikasi senyawa aktif penangkap radikal bebas, uv protection dan antibakteri ekstrak kacang hijau (vigna radiata (l.) R. Wilczek).

13 48 140

Isolasi dan identifikasi senyawa aktif penangkap radikal bebas dpph, uv protection, dan antibakteri ekstrak rimpang temugiring (Curcuma heyneana Val.

1 7 118