Metode 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl DPPH

3. Metode 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl DPPH

Metode radikal bebas 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl DPPH merupakan uji antioksidan yang stabil dalam suhu ruang dan dapat berkurang dengan adanya molekul antioksidan yang ditandai dengan perubahan warna dari violet menjadi tidak berwarna dalam larutan etanol Garcia, Oldoni, Alencar, Reis, Loguercio, dan Grande, 2012. Metode DPPH merupakan metode yang sederhana, cepat, dan mudah untuk skrining aktivitas penangkap radikal beberapa senyawa, selain itu metode ini terbukti akurat dan praktis Rastuti, 2012. Hasil yang didapatkan dengan metode ini bersifat reprodusibel dan sebanding dengan metode penangkap radikal bebas lainnya Kedare dan Singh, 2011. Kekurangan dari metode DPPH ini adalah DPPH memiliki halangan sterik yang cukup besar, sehingga molekul yang kecil lebih memungkinkan untuk bereaksi dengan DPPH dibandingkan dengan molekul yang besar Bergeron, Carrier, dan Ramaswamy, 2012. Selain itu, DPPH hanya dapat larut pada pelarut organik dan tidak dapat mengukur aktivitas antioksidan dalam plasma karena protein dalam plasma akan terpresipitasi pada pelarut alkohol Kedare dan Singh, 2011. Senyawa DPPH memiliki radikal bebas yang terdelokalisasi pada molekulnya, sehingga memberikan warna ungu Kedare dan Singh, 2011. Gambar 1. Molekul DPPH radikal Metode DPPH juga dapat dikembangkan dengan KLT dimana lempeng KLT yang telah mengandung senyawa sampel tersebut dan telah dielusi, dicelup atau disemprot dengan larutan DPPH yang telah diketahui konsentrasinya. Metode ini bertujuan sebagai langkah awal untuk mengetahui adanya sampel yang mengandung antioksidan Komsta, Hajnos, dan Sherma, 2014. Menurut Ngan cit., Marliana, 2007 zona bercak yang berubah warna menjadi keputih – putihan, kekuning – kuningan, atau kuning pada sinar tampak setelah disemprot dengan DPPH diidentifikasi sebagai antioksidan. E. Antibakteri 1. Bakteri Bakteri merupakan organisme bentuk unsur terkecil yang sudah memiliki kehidupan bersel tunggal yang mudah ditemui di dalam tubuh ataupun di luar tubuh kecuali cairan darah dan cairan tulang belakang Utami, 2012. Bakteri secara global dibagi dalam dua kelompok besar setelah diwarnai menurut metode sarjana Denmark dr. Gram, yaitu bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif Tjay dan Rahardja, 2007. Infeksi pada kulit, seringkali disebabkan oleh jamur, Staphylococcus aureus, dan Streptococcus sp Kareru, et al.,2010. Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram positif yang dapat menyebabkan berbagai macam infeksi pada manusia seperti menyebabkan lesi pada kulit, sedangkan infeksi serius dari bakteri ini dapat menyebabkan pneumonia, meningitis, infeksi saluran kemih. Selain itu, bakteri ini juga dapat menyebabkan keracunan makanan karena melepaskan enterotoxin ke dalam makanan dan menyebabkan shock sindrom dengan adanya pelepasan superantigens pada aliran darah. Escherichia coli merupakan bakteri Gram negatif yang umumnya ada pada saluran pencernaan manusia, tetapi kadang – kadang bakteri ini juga dapat menyebabkan infeksi pada manusia Lodhia, Bhatt, dan Thaker, 2009.

2. Mekanisme antibakteri

Dokumen yang terkait

Efek Antiinflamasi Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian In Vivo)

4 99 95

Efek Analgesik Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) Terhadap Inflamasi Pulpa pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian in vivo)

7 103 91

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Siwak (Salvadora persica) sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar terhadap Enterococcus faecalis (Secara In Vitro)

3 56 77

Efek Antibakteri Ekstrak Kulit Jeruk Purut (Citrus hystrix D.C.) terhadap Pertumbuhan Bakteri Porphyromonas gingivalis secara in Vitro

15 175 58

Formulasi Sediaan Gel dan Krim dari Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Roscoe)”.

24 174 112

ANTIDEPRESAN NON-PSIKOTROPIK KOMBINASI EKSTRAK AIR RIMPANG KUNYIT (Curcuma longa L.) DAN EKSTRAK Antidepresan Non-Psikotropik Kombinasi Ekstrak Air Rimpang Kunyit (Curcuma Longa L.) Dan Ekstrak Aseton Kulit Pisang (Musa Paradisisaca L.) Sebagai Moodboost

0 3 18

Isolasi dan identifikasi senyawa aktif penangkap radikal bebas dpph, uv protection, dan antibakteri ekstrak bunga kenanga (cananga odorata (lmk.) Hook.F.

8 37 129

Isolasi dan identifikasi golongan senyawa aktif penangkap radikal bebas, ultraviolet protection, dan antibakteri pada ekstrak etanolik daun pegagan (centella asiatica (l.) urban.).

1 7 120

Isolasi dan identifikasi senyawa aktif penangkap radikal bebas, uv protection dan antibakteri ekstrak kacang hijau (vigna radiata (l.) R. Wilczek).

13 48 140

Isolasi dan identifikasi senyawa aktif penangkap radikal bebas dpph, uv protection, dan antibakteri ekstrak rimpang temugiring (Curcuma heyneana Val.

1 7 118