Permasalahan Keaslian penelitian Latar Belakang

Kunyit yang telah dihaluskan menjadi bubuk akan menghasilkan minyak yang mengandung antioksidan, sehingga lulur dapat menghaluskan kulit dan membuat kulit lebih cerah. Kunyit juga bersifat mendinginkan, membersihkan, menghilangkan bau yang tidak sedap, dan bersifat antibakteri. Oleh karena itu sering digunakan sebagai kosmetik tradisional untuk perawatan kesehatan kulit wajah dan tubuh. Ekstrak etanolik rimpang kunyit Curcuma longa L. memiliki kandungan kurkumin dan flavonoid yang merupakan golongan senyawa fenolik, dan terpenoid Chhetri, Yogol, Sherchan, Anupa, Mansoor, dan Thapa, 2008. Saat ini, kunyit juga digunakan dalam formulasi sebagai tabir surya Ganpati, Bhaurao, Iranna, Dilip, dan Nilkanth, 2011. Oleh sebab itu, pada penelitian ini dilakukan uji aktivitas penangkap radikal bebas, antibakteri, dan UV protection pada kunyit. Penelitian ini diawali dengan pembuatan ekstrak rimpang kunyit kemudian dilakukan uji kualitatif dengan menggunakan lempeng KLT untuk mengetahui zona bercak yang memiliki aktivitas untuk selanjutnya diisolasi dengan kromatografi kolom dan dilanjutkan dengan uji aktivitas penangkap radikal bebas, antibakteri, dan UV protection secara kualitatif pada isolat yang didapatkan.

1. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, permasalahan yang ditimbulkan adalah: a. Apakah ekstrak rimpang kunyit memiliki aktivitas penangkap radikal bebas, antibakteri, dan UV protection? b. Golongan senyawa apa yang bertanggung jawab terhadap aktivitas penangkap radikal bebas, antibakteri, dan UV protection selain kurkuminoid yang terkandung pada ekstrak rimpang kunyit?

2. Keaslian penelitian

Sejauh pengamatan penulis, penelitian berjudul “Isolasi dan Identifikasi Golongan Senyawa Aktif Penangkap Radikal Bebas, Antibakteri, dan UV Protection Ekstrak Rimpang Kunyit Curcuma longa L. ” belum pernah dilakukan. Penelitian mengenai rimpang kunyit yang terkait aktivitas antibakteri pernah dilakukan oleh Naz, Jabeen, Ilyas, Manzoor, Azlam, dan Ali 2010 yang menguji tentang aktivitas antibakteri pada kurkuminoid dan minyak atsiri dari rimpang kunyit terhadap bakteri Bacillus subtilis, Bacillus macerans, Bacillus licheniformis dan Azotobacter dengan menggunakan metode difusi sumuran. Pada penelitian ini, kurkuminoid diperoleh dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut etanol, sedangkan minyak atsiri diekstraksi dengan cara hidrodistilasi yang kemudian didilusi dengan menggunakan metanol. Penelitian lain terkait dengan aktivitas antibakteri juga pernah dilakukan oleh Helen, Prinitha, Sree, Abisha, dan Jacob 2012 yang menguji minyak atsiri, ekstrak metanol, ekstrak aseton, dan ekstrak n-heksan rimpang kunyit terhadap bakteri Gram positif, Gram negatif, serta fungi dengan metode Kirby – Bauer. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa berbagai macam ekstrak rimpang kunyit tersebut memiliki daya antibakteri. Aktivitas antioksidan rimpang kunyit pernah dilakukan oleh Choi 2009 dengan menggunakan ekstrak metanolik rimpang kunyit yang diuji secara in vitro menggunakan metode DPPH, ABTS, dan FRAP menunjukkan bahwa ekstrak metanolik rimpang kunyit dapat digunakan sebagai sumber antioksidan. Penelitian terkait juga dilakukan oleh Nahak dan Sahu 2011 tentang evaluasi aktivitas antioksidan pada ekstrak etanolik dari lima spesies kurkuma dan kandungan fenolik total dengan menggunakan metode DPPH. Revathy, Elumalai, Benny, dan Antony 2011 melakukan penelitian mengenai isolasi, pemurnian, dan identifikasi kurkuminoid dari rimpang kunyit dengan kromatografi kolom. Pelarut yang digunakan untuk ekstraksi pada penelitian ini adalah n-heksan, kloroform, etil asetat, metanol, dan aseton yang selanjutnya pemisahan kurkuminoid diuji dengan KLT menggunakan fase gerak kloroform : metanol 95:5 vv. Pemisahan terbaik ditunjukkan oleh ekstrak aseton yang selanjutnya masing – masing kurkuminoid tersebut diisolasi dengan menggunakan kromatografi kolom dan dilakukan pemurnian menggunakan HPLC. Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian – penelitian sebelumnya adalah simplisia kering rimpang kunyit diperoleh dari B2P2TOOT. Ekstraksi dilakukan dengan pelarut etanol 90 vv yang kemudian dilakukan uji aktivitas penangkap radikal bebas, antibakteri, dan UV protection secara kualitatif dengan kromatografi lapis tipis untuk mengetahui zona bercak yang memiliki aktivitas tersebut, yang selanjutnya diisolasi dengan kromatografi kolom. Hasil isolasi yang diperoleh tersebut kemudian dilakukan uji aktivitas kembali dengan metode DPPH semprot untuk uji penangkap radikal bebas, metode Kirby - Bauer untuk uji antibakteri¸ dan menggunakan metode inhibition of bleaching of – carotene untuk uji UV protection. Selain itu, pada penelitian ini tidak berfokus pada kurkuminoid seperti pada penelitian – penelitian sebelumnya melainkan pada senyawa lain yang terdapat pada rimpang kunyit yang memiliki aktivitas penangkap radikal bebas, antibakteri, dan UV protection.

3. Manfaat penelitian

Dokumen yang terkait

Efek Antiinflamasi Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian In Vivo)

4 99 95

Efek Analgesik Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) Terhadap Inflamasi Pulpa pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian in vivo)

7 103 91

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Siwak (Salvadora persica) sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar terhadap Enterococcus faecalis (Secara In Vitro)

3 56 77

Efek Antibakteri Ekstrak Kulit Jeruk Purut (Citrus hystrix D.C.) terhadap Pertumbuhan Bakteri Porphyromonas gingivalis secara in Vitro

15 175 58

Formulasi Sediaan Gel dan Krim dari Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Roscoe)”.

24 174 112

ANTIDEPRESAN NON-PSIKOTROPIK KOMBINASI EKSTRAK AIR RIMPANG KUNYIT (Curcuma longa L.) DAN EKSTRAK Antidepresan Non-Psikotropik Kombinasi Ekstrak Air Rimpang Kunyit (Curcuma Longa L.) Dan Ekstrak Aseton Kulit Pisang (Musa Paradisisaca L.) Sebagai Moodboost

0 3 18

Isolasi dan identifikasi senyawa aktif penangkap radikal bebas dpph, uv protection, dan antibakteri ekstrak bunga kenanga (cananga odorata (lmk.) Hook.F.

8 37 129

Isolasi dan identifikasi golongan senyawa aktif penangkap radikal bebas, ultraviolet protection, dan antibakteri pada ekstrak etanolik daun pegagan (centella asiatica (l.) urban.).

1 7 120

Isolasi dan identifikasi senyawa aktif penangkap radikal bebas, uv protection dan antibakteri ekstrak kacang hijau (vigna radiata (l.) R. Wilczek).

13 48 140

Isolasi dan identifikasi senyawa aktif penangkap radikal bebas dpph, uv protection, dan antibakteri ekstrak rimpang temugiring (Curcuma heyneana Val.

1 7 118