Susut pengeringan simplisia Penyiapan bahan

Syarat wadah yang digunakan untuk mengemas yaitu: tidak beracun, tidak menyebabkan perubahan bau, rasa, warna, dan reaksi dari simplisia, serta harus mampu melindungi simplisia baik dari pencemaran maupun pengaruh lingkungan yang dapat menurunkan kualitas. Dalam kemasan tersebut terdapat silika gel yang berfungsi untuk menyerap kelembapan udara selama penyimpanan untuk mencegah tumbuhnya jamur dan jasad renik lainnya. Setelah bahan simplisia rimpang kunyit diperoleh, determinasi tanaman diperlukan dengan tujuan untuk mengetahui dan memastikan kebenaran identitas tanaman yang akan digunakan dalam penelitian sehingga dapat menghindari terjadinya kesalahan dalam pengambilan sampel untuk analisis fitokimia. Hasil determinasi yang dikeluarkan oleh Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional B2P2TOOT Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, menyatakan kebenaran bahwa simplisia kering yang digunakan dalam penelitian ini adalah simplisia rimpang kunyit. Pembuktian determinasi tanaman tersebut dikuatkan dengan adanya surat determinasi tanaman lampiran 1 dengan penanggung jawab Dyah Subositi, M.Sc. yang dikeluarkan oleh B2P2TOOT Tawangmangu.

2. Susut pengeringan simplisia

Penetapan susut pengeringan bertujuan untuk melihat persentase kandungan senyawa yang mudah menguap. Hal ini merupakan parameter yang perlu diperhatikan karena apabila nilai susut pengeringan besar maka akan ada banyak senyawa yang terkandung dalam simplisia mudah menguap, sehingga tujuan akhir dari penetapan parameter ini adalah supaya tidak mengalami kesalahan dalam proses penanganan dan penyimpanan simplisia agar senyawa – senyawa yang berpotensi memiliki aktivitas tidak menguap. Susut pengeringan simplisia dilakukan pada suhu penetapan 105 dan dilakukan hingga mencapai bobot tetap. Menurut Materia Medika Indonesia jilid V tahun 1989, yang dimaksud dengan bobot tetap adalah dua kali penimbangan berturut – turut tidak berbeda lebih dari 0,5 mg tiap gram sisa yang ditimbang. Penimbangan dilakukan setelah zat dikeringkan lagi selama satu jam. Hasil susut pengeringan simplisia rimpang kunyit yaitu 10,49 pada replikasi pertama, 11,10 pada replikasi kedua, dan 10,71 pada replikasi ketiga sehingga rata – rata susut pengeringan yang diperoleh pada penelitian ini adalah 10,77. Nilai 10,77 yang didapatkan ini menyatakan jumlah maksimal senyawa yang mudah menguap atau hilang pada proses pengeringan. Hasil susut pengeringan yang diperoleh pada penelitian ini juga sesuai dengan Farmakope Herbal Indonesia edisi I tahun 2008 bahwa susut pengeringan simplisia rimpang kunyit tidak lebih dari 12.

3. Penyiapan bahan

Rimpang kunyit dalam bentuk simplisia kering tersebut kemudian diserbuk dengan menggunakan blender. Tujuan dari penyerbukan simplisia kering tersebut adalah untuk memperkecil ukuran partikel sehingga dapat memperluas permukaan. Apabila permukaan partikel tersebut diperluas maka kesempatan untuk kontak antara bahan yang akan diekstraksi dengan cairan penyari akan semakin luas sehingga cairan penyari dapat lebih mudah masuk ke dalam bahan yang akan diekstraksi saat dilakukan maserasi dan penarikan zat oleh cairan penyari dapat maksimal dan efektif.

B. Ekstrak Kental Rimpang Kunyit

Dokumen yang terkait

Efek Antiinflamasi Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian In Vivo)

4 99 95

Efek Analgesik Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) Terhadap Inflamasi Pulpa pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian in vivo)

7 103 91

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Siwak (Salvadora persica) sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar terhadap Enterococcus faecalis (Secara In Vitro)

3 56 77

Efek Antibakteri Ekstrak Kulit Jeruk Purut (Citrus hystrix D.C.) terhadap Pertumbuhan Bakteri Porphyromonas gingivalis secara in Vitro

15 175 58

Formulasi Sediaan Gel dan Krim dari Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Roscoe)”.

24 174 112

ANTIDEPRESAN NON-PSIKOTROPIK KOMBINASI EKSTRAK AIR RIMPANG KUNYIT (Curcuma longa L.) DAN EKSTRAK Antidepresan Non-Psikotropik Kombinasi Ekstrak Air Rimpang Kunyit (Curcuma Longa L.) Dan Ekstrak Aseton Kulit Pisang (Musa Paradisisaca L.) Sebagai Moodboost

0 3 18

Isolasi dan identifikasi senyawa aktif penangkap radikal bebas dpph, uv protection, dan antibakteri ekstrak bunga kenanga (cananga odorata (lmk.) Hook.F.

8 37 129

Isolasi dan identifikasi golongan senyawa aktif penangkap radikal bebas, ultraviolet protection, dan antibakteri pada ekstrak etanolik daun pegagan (centella asiatica (l.) urban.).

1 7 120

Isolasi dan identifikasi senyawa aktif penangkap radikal bebas, uv protection dan antibakteri ekstrak kacang hijau (vigna radiata (l.) R. Wilczek).

13 48 140

Isolasi dan identifikasi senyawa aktif penangkap radikal bebas dpph, uv protection, dan antibakteri ekstrak rimpang temugiring (Curcuma heyneana Val.

1 7 118