Prinsip metode inhibition of bleaching of
-carotene adalah berdasarkan pemudaran warna larutan
-carotene dari warna kuning. Pemudaran warna ini akan terjadi apabila tidak adanya senyawa antioksidan. Hal tersebut dikarenakan
adanya senyawa antioksidan yang mampu membantu mempertahankan ikatan konjugasi µ dari
-carotene Ueno, Yamakura, Arastoo, Oshima, dan Kokubo, 2014.
G. Landasan Teori
Manfaat antioksidan yaitu dapat menangkap radikal bebas yang dapat membahayakan tubuh, sedangkan tabir surya digunakan untuk melindungi tubuh
dari radiasi sinar ultraviolet UV. Antibakteri yang terdapat dalam kosmetik
dapat berfungsi sebagai pencegah pertumbuhan bakteri baik untuk sediaan kosmetik itu sendiri maupun untuk mencegah timbulnya jerawat pada kulit yang
disebabkan oleh bakteri. Rimpang kunyit mengandung kurkumin yang merupakan senyawa
golongan fenolik yang dapat larut dalam etanol. Selain itu, ekstrak etanolik rimpang kunyit juga mengandung golongan senyawa saponin, terpenoid, dan
flavonoid. Flavonoid merupakan senyawa antioksidan karena senyawa tersebut adalah senyawa fenol yang berpotensi menangkap senyawa
– senyawa radikal bebas dengan membentuk resonansi radikal fenoksil stabil dan juga dengan reaksi
reduksi oksidasi. Oleh sebab itu, rimpang kunyit tidak hanya berpotensi sebagai antioksidan tetapi juga sebagai tabir surya
karena golongan senyawa utama yang berperan sebagai fotoprotektif yaitu fenolik karena adanya cincin aromatis yang
terkonjugasi dengan gugus karbonil.
Rimpang kunyit dapat menghambat pertumbuhan bakteri karena mengandung golongan senyawa fenolik dan senyawa sesquiterpen dalam minyak
atsiri yang merupakan turunan senyawa terpen. Minyak atsiri ini juga terdapat dalam ekstrak etanolik kunyit.
Oleh sebab itu, dilakukan uji aktivitas pendahuluan rimpang kunyit sebagai penangkap radikal bebas dengan metode DPPH, sebagai antibakteri
dengan metode bioautografi kontak, dan sebagai UV ptotection dengan
menggunakan metode inhibition of bleaching of
-carotene untuk mengetahui zona bercak yang aktif. Setelah itu, dilanjutkan dengan isolasi senyawa dengan
kromatografi kolom dan dilakukan uji aktivitas penangkap radikal bebas, antibakteri, dan UV
protection pada isolat tersebut.
H. Hipotesis
Hasil isolasi yang didapatkan dari ekstrak rimpang kunyit memiliki aktivitas sebagai penangkap radikal bebas, antibakteri, dan UV
protection.
28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksploratif.
B. Definisi Operasional
1. Ekstrak kental rimpang kunyit merupakan ekstrak etanolik rimpang kunyit
yang telah dipekatkan dengan menggunakan evaporator. 2.
Isolat merupakan hasil isolasi dengan kromatografi kolom dari zona bercak ekstrak rimpang kunyit yang memiliki aktivitas.
C. Bahan dan Alat Penelitian
1. Bahan penelitian
Rimpang kunyit dalam bentuk simplisia kering sebanyak 1 kg diperoleh dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat
Tradisional B2P2TOOT Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah. Bahan kimia kualitas pro analitik Sigma Chem. Co., USA meliputi DPPH dan
- carotene. Bahan kimia kualitas pro analitik Merck, Germany meliputi etanol, n-
heksan, kloroform, metanol, NaCl, lempeng KLT silika gel 60 F
254
dan silika gel 60 0,040
– 0,063 mm. Akuades diperoleh dari Brataco Chemica. Mueller – Hinton agar, kultur murni
S. aureus ATCC 25923 dan kultur murni E. coli ATCC 25922 diperoleh dari Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta. Media Agar No.
1 diperoleh dari Oxoid dan Trypticasein Soy Broth TSB diperoleh dari Agarindo