Isolasi Senyawa yang Memiliki Aktivitas Penangkap Radikal Bebas,

perubahan warna pada ketiga senyawa tersebut tidak dilakukan pada penelitian ini.

F. Isolasi Senyawa yang Memiliki Aktivitas Penangkap Radikal Bebas,

Antibakteri, dan UV Protection Berdasarkan hasil uji kualitatif secara KLT yang telah dilakukan sebelumnya, ekstrak rimpang kunyit memiliki aktivitas sebagai penangkap radikal bebas, antibakteri, dan UV protection pada kisaran nilai Rf 0,74 – 0,78. Oleh sebab itu, senyawa tersebut yang akan diisolasi pada penelitian ini. Proses isolasi senyawa diawali dengan melakukan triturasi yang bertujuan untuk meminimalkan kandungan kurkuminoid dari ekstrak rimpang kunyit sehingga diharapkan akan memperoleh senyawa dengan nilai Rf 0,74 – 0,78. 1 2 3 Gambar 14. Perbandingan profil KLT 1 secara visual, 2 UV 254 nm, dan 3 UV 366 nm. A Ekstrak rimpang kunyit. B Hasil triturasi dengan pelarut n- heksan. C Hasil triturasi dengan pelarut kloroform : metanol 95 : 5 vv Gambar 14 menunjukkan bahwa triturasi dengan pelarut n-heksan hanya melarutkan senyawa yang memiliki Rf 0,74 – 0,78 dan mampu membersihkan kurkuminoid. Hal ini menunjukkan bahwa senyawa dengan Rf 0,74 – 0,78 cenderung bersifar non – polar karena larut dengan pelarut n-heksan. Bobot hasil A B C A B C A B C triturasi n-heksan yang diperoleh yaitu 0,818 gram dengan perolehan rendemen 8,37, sedangkan bobot hasil triturasi dengan kloroform : metanol 95 : 5 vv yaitu 2,576 gram dengan perolehan rendemen 26,35. Tahap selanjutnya dilakukan kromatografi kolom dengan metode elusi step – gradient chromatography yang diawali dengan pemilihan fase gerak yang tepat supaya dapat melarutkan senyawa yang diinginkan. Pemilihan fase gerak dilakukan secara KLT berdasarkan perbedaan polaritasnya. Gambar 15. Perbandingan profil KLT pada UV 254 nm A = fase gerak n- heksan : kloroform 50 : 50 vv, B = fase gerak yang digunakan n-heksan : kloroform 25:75 vv, C = fase gerak yang digunakan kloroform, D = fase gerak yang digunakan kloroform : metanol 98:2 vv Gambar 16. Perbandingan profil KLT pada UV 366 nm A = fase gerak n- heksan : kloroform 50 : 50 vv, B = fase gerak yang digunakan n-heksan : kloroform 25:75 vv, C = fase gerak yang digunakan kloroform, D = fase gerak yang digunakan kloroform : metanol 98:2 vv A B C D A B C D 1 1 1 1 1 1 1 1 Berdasarkan gambar 15 dan gambar 16, apabila pelarut semakin bersifat non – polar, maka perbedaan nilai Rf antara kurkuminoid dengan senyawa yang memiliki Rf 0,74 – 0,78 semakin jauh tetapi apabila sifat kepolaran pelarut ditingkatkan maka kurkuminoid akan semakin mendekati senyawa yang akan diisolasi. Hal tersebut dapat dilihat pada profil KLT dengan deteksi UV 366 nm, dimana terjadi peningkatan nilai Rf pada kurkuminoid. Berdasarkan hasil dengan deteksi UV 366 nm tersebut juga dapat mengartikan bahwa kurkuminoid memiliki sifat lebih polar apabila dibandingkan dengan senyawa yang memiliki kisaran nilai Rf 0,74 – 0,78 sehingga kurkuminoid akan terbawa oleh fase gerak yang cenderung lebih polar. Oleh sebab itu, pada penelitian ini dipilih pelarut n-heksan : kloroform 75 : 25 vv dan n-heksan : kloroform 50 : 50 vv untuk kromatografi kolom karena mampu memisahkan antara senyawa yang diinginkan dari kurkuminoid dalam ekstrak rimpang kunyit yang memiliki aktivitas penangkap radikal bebas DPPH, antibakteri, dan UV protection. Teknik memasukkan sampel pada kromatografi kolom ini adalah cara kering karena sampel dicampur dengan fase diam dan didiamkan hingga mengering sebelum dimasukkan pada kolom kromatografi. Teknik ini dipilih karena lebih mudah dilakukan apabila dibandingkan dengan cara basah yaitu sampel dilarutkan pada fase gerak terlebih dahulu dan kemudian dimasukkan pada kolom yang telah terbasahi oleh fase gerak hingga batas fase diam. Tabel IV. Profil KLT isolasi senyawa dengan fase gerak kloroform Isolat Rf Tabung ke - 1 0,67 1 – 5 pada putaran pertama dan 1 -2 pada putaran kedua 2 0,57 7 – 8 pada putaran pertama dan 5 – 7 pada putaran kedua Profil KLT hasil isolasi senyawa dengan kromatografi kolom tersebut diperlukan untuk mengetahui pola bercak yang sama pada tiap hasil tampungan yang diwadahi dalam tabung sehingga kandungan tabung – tabung tersebut dapat digabungkan. Hasil isolasi dengan pola bercak yang sama yang ditandai dengan nilai Rf yang sama. Kromatografi kolom hasil triturasi n-heksan menghasilkan 2 isolat yaitu pada isolat pertama diperoleh bobot isolat 0,1412 gram dengan rendemen 47,53, sedangkan isolat kedua memiliki bobot 0,0173 gram dengan rendemen 5,82. Gambar 17. Alur isolasi senyawa aktif ekstrak rimpang kunyit Hasil triturasi n-heksan 0,818 gram Hasil triturasi kloroform : metanol 95 : 5 vv 2,576 gram Triturasi dengan pelarut n-heksan Triturasi dengan kloroform : metanol 95 : 5 vv Kromatografi kolom Pencampuran dengan silika gel 60 0,040 – 0,063 mm Optimasi fase gerak Isolat 1 0,1412 gram Isolat 2 0,0173 gram Fase gerak n-heksan : kloroform 75 : 25 vv Fase gerak n-heksan : kloroform 50 : 50 vv Ekstrak rimpang kunyit

G. Aktivitas Penangkap Radikal Bebas, Antibakteri, dan UV Protection pada

Dokumen yang terkait

Efek Antiinflamasi Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian In Vivo)

4 99 95

Efek Analgesik Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) Terhadap Inflamasi Pulpa pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian in vivo)

7 103 91

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Siwak (Salvadora persica) sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar terhadap Enterococcus faecalis (Secara In Vitro)

3 56 77

Efek Antibakteri Ekstrak Kulit Jeruk Purut (Citrus hystrix D.C.) terhadap Pertumbuhan Bakteri Porphyromonas gingivalis secara in Vitro

15 175 58

Formulasi Sediaan Gel dan Krim dari Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Roscoe)”.

24 174 112

ANTIDEPRESAN NON-PSIKOTROPIK KOMBINASI EKSTRAK AIR RIMPANG KUNYIT (Curcuma longa L.) DAN EKSTRAK Antidepresan Non-Psikotropik Kombinasi Ekstrak Air Rimpang Kunyit (Curcuma Longa L.) Dan Ekstrak Aseton Kulit Pisang (Musa Paradisisaca L.) Sebagai Moodboost

0 3 18

Isolasi dan identifikasi senyawa aktif penangkap radikal bebas dpph, uv protection, dan antibakteri ekstrak bunga kenanga (cananga odorata (lmk.) Hook.F.

8 37 129

Isolasi dan identifikasi golongan senyawa aktif penangkap radikal bebas, ultraviolet protection, dan antibakteri pada ekstrak etanolik daun pegagan (centella asiatica (l.) urban.).

1 7 120

Isolasi dan identifikasi senyawa aktif penangkap radikal bebas, uv protection dan antibakteri ekstrak kacang hijau (vigna radiata (l.) R. Wilczek).

13 48 140

Isolasi dan identifikasi senyawa aktif penangkap radikal bebas dpph, uv protection, dan antibakteri ekstrak rimpang temugiring (Curcuma heyneana Val.

1 7 118