46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pengumpulan dan Penyiapan Bahan
1. Pengumpulan bahan
Rimpang kunyit dalam bentuk simplisia kering sebanyak 1 kg diperoleh dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat
Tradisional B2P2TOOT Tawangmangu. Menurut peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia nomor 12 tahun 2014 tentang
persyaratan mutu obat tradisional, yang dimaksud dengan simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat tradisional yang belum mengalami
pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan. Penyimpanan dalam bentuk kering ini bertujuan supaya dapat
disimpan dalam waktu yang lama, mengurangi kadar air, dan menghentikan reaksi enzimatik sehingga dapat mencegah terjadinya penurunan mutu atau kerusakan
simplisia. Air yang masih tersisa dalam simplisia dengan kadar tertentu dapat menjadi media pertumbuhan kapang dan jasad renik lainnya. Enzim tertentu
dalam sel masih dapat bekerja menguraikan senyawa aktif sesaat setelah sel mati selama simplisia tersebut mengandung sejumlah kadar air tertentu Tini, Amri,
2003. Simplisia rimpang kunyit yang didapatkan pada penelitian ini dikemas dalam kantong plastik tertutup rapat. Tujuan pengemasan tersebut adalah untuk
melindungi simplisia agar tidak rusak atau berubah mutunya karena berbagai faktor baik dari dalam maupun dari luar serta melindungi simplisia dari cemaran.
Syarat wadah yang digunakan untuk mengemas yaitu: tidak beracun, tidak menyebabkan perubahan bau, rasa, warna, dan reaksi dari simplisia, serta harus
mampu melindungi simplisia baik dari pencemaran maupun pengaruh lingkungan yang dapat menurunkan kualitas. Dalam kemasan tersebut terdapat silika gel yang
berfungsi untuk menyerap kelembapan udara selama penyimpanan untuk mencegah tumbuhnya jamur dan jasad renik lainnya.
Setelah bahan simplisia rimpang kunyit diperoleh, determinasi tanaman diperlukan dengan tujuan untuk mengetahui dan memastikan kebenaran identitas
tanaman yang akan digunakan dalam penelitian sehingga dapat menghindari terjadinya kesalahan dalam pengambilan sampel untuk analisis fitokimia. Hasil
determinasi yang dikeluarkan oleh Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional B2P2TOOT Tawangmangu, Karanganyar,
Jawa Tengah, menyatakan kebenaran bahwa simplisia kering yang digunakan dalam penelitian ini adalah simplisia rimpang kunyit. Pembuktian determinasi
tanaman tersebut dikuatkan dengan adanya surat determinasi tanaman lampiran 1 dengan penanggung jawab Dyah Subositi, M.Sc. yang dikeluarkan oleh
B2P2TOOT Tawangmangu.
2. Susut pengeringan simplisia