b. Uji kualitatif penangkap radikal bebas DPPH
Ekstrak kental 5 mg mL dalam etanol ditotolkan pada lempeng KLT dengan fase gerak kloroform : metanol 95 : 5 vv dan jarak elusi 5
cm. Lempeng KLT hasil elusi tersebut kemudian dikeringkan pada suhu ruang dan selanjutnya disemprot dengan pereaksi DPPH. Hasil positif
ditandai dengan adanya bercak berwarna kuning – putih dengan latar
ungu pada lempeng KLT.
6. Uji kualitatif aktivitas antibakteri ekstrak rimpang kunyit
a. Pembuatan larutan Mac Farland 0,5 1,5 x 10
8
CFUmL Larutan barium klorida 1,175 bv diambil sebanyak 0,05 mL
lalu ditambahkan 9,95 mL larutan asam sulfat 1 bv, diaduk hingga homogen Mahon, Lehman, Manuselis, 2011.
b. Pembuatan media
1 Media TSB cair
Tiga gram media TSB 30 g L dilarutkan dalam 100 mL aquadest diaduk hingga homogen di atas penangas air. Media
tersebut disterilkan dengan autoclave. Setelah itu, media TSB
tersebut dituang ke dalam tabung dengan volume masing – masing
tabung 20 mL secara aseptis. 2
Media agar Enam gram media TSB 30 gL ditambahkan 1,2 bv
agar dan dilarutkan dalam 200 mL aquadest. Campuran tersebut
diaduk hingga homogen di atas penangas air dan disterilkan dengan
autoclave. Kemudian, campuran tersebut dituang ke dalam cawan petri dengan volume masing
– masing cawan petri 15 mL secara aseptis dan dibiarkan hingga memadat.
c. Pembuatan saline water 0,9 bv
Natrium klorida ditimbang 0,9 gram yang kemudian dilarutkan dalam 100 mL
aquadest hingga larut. d.
Pembuatan suspensi bakteri uji Kultur murni bakteri uji
E. coli dan S. aureus masing – masing
diambil sebanyak 1 ose dan masing – masing diinokulasikan pada media
TSB cair, kemudian diinkubasi selama 24 jam. Pembuatan suspensi bakteri uji dilakukan dengan cara bakteri dari media TSB cair yang telah
diinkubasi tersebut ditambahkan ke dalam 10 mL saline water hingga
kekeruhannya sesuai dengan larutan standar Mac Farland 0,5 1,6 x 10
8
CFUmL. e.
Penyimpanan kultur bakteri Sisa kultur bakteri yang belum diuji dari media TSB cair yang
telah diinkubasi tersebut, masing – masing diambil 0,5 mL dan dicampur
dengan 25 µL gliserol dalam wadah tabung eppendorf yang berbeda. Tabung eppendorf tersebut kemudian diinkubasi selama 1 jam dalam
inkubator dengan suhu 37 dan kemudian disimpan dalam freezer.
f. Pembuatan kontrol
1 Kontrol kontaminasi media
Kontrol kontaminasi media dibuat dengan cara menuang 15 mL media agar pada cawan petri secara aseptis yang kemudian
diinkubasi selama 24 jam dan kemudian diamati. 2
Kontrol pertumbuhan bakteri uji Kontrol pertumbuhan bakteri uji dibuat dengan cara
menginokulasikan 100 µ L bakteri uji dan diratakan dengan cotton
bud dalam media agar yang telah dibuat sebelumnya, diinkubasi selama 24 jam dan kemudian diamati.
3 Kontrol positif
Kontrol positif dibuat dengan menggunakan amoksisilin dengan konsentrasi 5 mg mL dan diambil 15 µL, 20 µL, dan 30 µL
yang kemudian masing – masing ditotolkan pada paper disc yang
berbeda – beda. Paper disc tersebut kemudian diletakkan pada media
agar yang telah diinokulasikan 100 µL bakteri uji, diinkubasi selama 24 jam dan diamati.
g. Penyiapan sampel
Ekstrak kental rimpang kunyit ditimbang 5 mg dan dilarutkan dalam 1 mL etanol yang kemudian ditotolkan pada lempeng
KLT dengan volume 15 µL, 20 µL, dan 30 µL sehingga akan didapatkan
mass loading 75 µg, 100 µg, dan 150 µg. Lempeng
KLT tersebut kemudian dielusi dengan jarak elusi 5 cm menggunakan fase gerak kloroform : metanol
95 : 5 vv. Setelah dielusi, lempeng KLT tersebut dibiarkan mengering secara aseptis.
h. Metode bioautografi kontak
Lempeng KLT yang telah kering tersebut, dikontakkan pada media agar yang telah diinokulasikan 100 µL bakteri uji secara
spreading. Setelah 40 menit, lempeng KLT tersebut diangkat dari media agar dan media agar tersebut diinkubasi selama 18 jam yang kemudian
diamati lokasi bercak yang mengandung daya antibakteri. Daya antibakteri ditunjukkan dengan adanya zona hambat pada media agar
tersebut Choma, dan Grzelak, 2010.
7. Uji kualitatif aktivitas UV protection ekstrak rimpang kunyit