D. Identifikasi Golongan Senyawa dengan Reagen Semprot pada Ekstrak
Kental Rimpang Kunyit
Identifikasi golongan senyawa pada penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya kemungkinan golongan senyawa lain selain bisdemetoksi
kurkumin, demetoksi kurkumin, dan kurkumin pada kunyit yang memiliki aktivitas penangkap radikal bebas DPPH, antibakteri, dan UV
protection. Proses identifikasi ini menggunakan berbagai macam reagen semprot yang bersifat
spesifik terhadap golongan senyawa tertentu. Reagen semprot yang digunakan pada penelitian ini adalah AlCl
3
dan sitroborat yang berfungsi untuk mengidentifikasi golongan senyawa flavonoid, FeCl
3
yang berfungsi untuk mengidentifikasi golongan senyawa fenolik, Dragendorff yang berfungsi untuk
mengidentifikasi golongan senyawa alkaloid, dan vanilin sulfat yang berfungsi untuk mengidentifikasi golongan senyawa terpenoid.
Gambar 5. Ekstrak rimpang kunyit pada deteksi secara fisik A = secara
visual, B = deteksi pada UV 254 nm, C = deteksi pada UV 366 nm A
B C
0,5 0,5
0,5 1
1 1
Gambar 6. Ekstrak rimpang kunyit dengan reagen semprot A = AlCl
3
, B = FeCl
3
, C = Dragendorff, D = sitroborat, E = vanilin sulfat
Tabel I. Hasil identifikasi golongan senyawa pada ekstrak kental rimpang kunyit
Rf Deteksi pada UV
Deteksi dengan reagen Interpretasi
Hasil AlCl
3
FeCl
3
Dragendorff Sitroborat
Vanilin Sulfat
254 nm 366 nm
0,24 – 0,28
Kuning Berpendar
kuning -
- -
- -
0,34 – 0,38
Kuning Berpendar
kuning -
- -
- -
0,48 – 0,54
Kuning -
- -
- -
- 0,74
– 0,78 Meredam -
- -
- -
+ ungu gelap
Terpenoid
Keterangan : - = tidak terjadi perubahan, + = adanya perubahan
A B
C D
E
0,5 0,5
0,5 0,5
0,5 1
1 1
1 1
Pada tabel I diketahui adanya 4 bercak pada ekstrak rimpang kunyit dengan fase gerak kloroform : metanol 95 : 5 vv. Deteksi pada bercak senyawa
dengan Rf 0,74 – 0,78 diawali dengan deteksi secara fisik yaitu pada UV 254 nm
dan 366 nm. Hasil yang diperoleh pada deteksi UV 254 nm adalah adanya peredaman pada Rf 0,74
– 0,78. Pada UV 366 nm tidak ada yang berpendar pada Rf 0,74
– 0,78. Ketika sampel ekstrak rimpang kunyit disemprot dengan vanilin sulfat
dan dilakukan pemanasan pada suhu 105 terbentuk warna ungu pada Rf 0,74 –
0,78. Vanilin sulfat merupakan reagen yang berfungsi untuk mengidentifikasi golongan senyawa terpenoid. Hasil positif adanya golongan senyawa terpenoid
ditunjukkan dengan terbentuknya warna ungu dengan menggunakan reagen vanilin sulfat setelah pemanasan Taganna, Quanico, Perono, Amor, Rivera,
2011. Berdasarkan hal tersebut, maka bercak senyawa pada Rf 0,74 – 0,78
merupakan golongan senyawa terpenoid karena menunjukkan hasil positif. Menurut Wagner dan Bladt 1984 senyawa terpenoid dapat dideteksi
dengan pereaksi vanilin asam sulfat dengan mekanisme abstraksi H
+
sehingga terbentuk senyawa yang memiliki ikatan rangkap terkonjugasi. Ikatan rangkap dua
pada struktur kimia terpenoid memiliki spektrum serapan pada sinar ultraviolet dan sinar visibel, sehingga ketika dideteksi pada daerah cahaya tampak terlihat
berwarna violet. Senyawa disebut positif pada AlCl
3
apabila terbentuk fluorosensi kuning ketika dideteksi pada sinar UV 366 nm. Terbentuknya fluorosensi kuning tersebut
mengindikasikan bahwa senyawa tersebut merupakan golongan senyawa
flavonoid Jork, Funk, Fischer, Himmer, 1990. Bercak senyawa pada Rf 0,74 –
0,78 tidak menunjukkan fluorosensi kuning pada UV 366 nm setelah disemprot dengan AlCl
3
yang berarti bahwa bercak senyawa tersebut bukan golongan senyawa flavonoid.
Golongan senyawa flavonoid juga ditunjukkan dengan reaksi positif pada reagen sitroborat dengan terbentuknya fluorosensi hijau kuning pada lampu UV
366 nm Alam, Mufidah, Massi, Kurnia, Rahim, Usmar, 2012. Bercak senyawa pada Rf 0,74
– 0,78 tidak membentuk warna kuning setelah disemprot dengan sitroborat, sehingga menunjukkan hasil negatif pada reagen sitroborat. Hasil
negatif tersebut semakin memperkuat bahwa bercak senyawa pada Rf 0,74 – 0,78
bukan golongan senyawa flavonoid. Senyawa disebut positif pada FeCl
3
apabila terbentuk warna biru kehijauan. Terbentuknya warna tersebut mengindikasikan bahwa suatu senyawa
merupakan golongan senyawa fenolik Robinson, 1991. Bercak senyawa pada Rf 0,74
– 0,78 setelah disemprot reagen FeCl
3
tidak terbentuk warna biru kehijauan. Hal ini menunjukkan bahwa bercak senyawa pada Rf 0,74
– 0,78 bukan golongan senyawa fenolik.
Hasil positif pada reagen Dragendorff ditunjukkan dengan terbentuknya warna jingga apabila dilihat secara visual. Suatu senyawa yang menunjukkan hasil
positif terhadap Dragendorff mengindikasikan bahwa senyawa tersebut merupakan golongan senyawa alkaloid Alam,
et al.,2012. Bercak senyawa pada Rf 0,74
– 0,78 tidak membentuk warna jingga secara visual setelah disemprot dengan reagen Dragendorff. Hal tersebut mengindikasikan bahwa bercak senyawa
Rf 0,74 – 0,78 bukan golongan senyawa alkaloid karena menunjukkan hasil
negatif. Berdasarkan
penelitian Azizah
dan Salamah
2013 dengan
menggunakan fase gerak yang sama, maka hasil bercak pada nilai Rf 0,24 – 0,28
tersebut diidentifikasi sebagai bisdemetoksi kurkumin, bercak pada nilai Rf 0,34
– 0,38 diidentifikasi sebagai demetoksi kurkumin, dan bercak pada nilai Rf 0,48
– 0,54 diidentifikasi sebagai kurkumin. Hal ini diperkuat dengan dilakukan
perbandingan antara ekstrak rimpang kunyit yang didapat peneliti dengan standar kurkumin dalam penelitian ini.
Gambar 7. Perbandingan nilai Rf antara A standar kurkumin dan B
ekstrak rimpang kunyit dengan fase gerak kloroform : metanol 95 : 5 vv
Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai Rf standar kurkumin juga berada
pada rentang 0,48 – 0,54, sehingga dapat disimpulkan bahwa bercak pada Rf 0,48
– 0,54 yang didapatkan pada penelitian ini merupakan senyawa kurkumin.
E. Uji Aktivitas Penangkap Radikal Bebas DPPH, Antibakteri, dan UV