sumbernya berasal dari tanaman. Berbagai macam bagian tanaman telah digunakan untuk perawatan kulit sebagai antibakteri dan antifungi seperti daun,
ranting, akar, kulit batang, ataupun buah yang diaplikasikan secara topikal. Sediaan dalam bentuk gel, krim, dan sabun yang mengandung berbagai macam
ekstrak tanaman telah digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit pada kulit yang disebabkan oleh infeksi mikroba Kareru, Keriko, Kenji, Thiong’o,
Gachanja, dan Mukiira, 2010.
4. Golongan senyawa yang memiliki aktivitas antibakteri
Telah dilaporkan bahwa berbagai macam ekstrak rimpang kunyit dapat menimbulkan efek antibakteri pada bakteri patogen baik pada bakteri Gram
negatif maupun bakteri Gram positif. Efek yang diberikan kunyit pada bakteri Gram positif yaitu,
S. aureus dan Staphylococcus epidermidis. Efek yang diberikan kunyit pada bakteri Gram negatif yaitu
E. coli, Pseudomonas aeruginosa, dan Salmonella typhimurium Singh, Chandra, Bose, dan Luthra,
2002. Rimpang kunyit dapat menghambat pertumbuhan jamur, virus, dan
bakteri karena mengandung berbagai senyawa diantaranya adalah kurkumin dan minyak atsiri. Senyawa sesquiterpen dalam minyak atsiri kunyit merupakan
turunan dari senyawa terpen seperti alkohol yang bersifat bakterisida Warnaini, 2013.
5. Uji kualitatif antibakteri dengan metode bioautografi kontak
Bioautografi merupakan metode skrinning mikrobiologi yang pada umumnya digunakan sebagai uji pendahuluan dalam rangka untuk mengetahui
ada tidaknya aktivitas antibakteri pada analit. Kelebihan dari metode ini adalah sensitif, sederhana, murah, tidak membuang waktu, dan tidak membutuhkan
peralatan dengan teknologi yang tinggi. Metode bioautografi yang akan digunakan adalah bioautografi yang dikombinasikan dengan teknik Kromatografi Lapis Tipis
KLT, sehingga sering juga disebut sebagai bioautografi kontak. Prosedur pada metode bioautografi sama seperti prosedur yang digunakan pada metode difusi
agar. Perbedaannya adalah senyawa uji akan berdifusi ke media agar dari lempeng KLT. Hal tersebut dilakukan dengan cara lempeng KLT atau kromatografi kertas
yang telah berisi senyawa uji diletakkan pada medium agar yang telah diinokulasikan bakteri atau jamur tersebut selama beberapa menit atau jam supaya
mengalami difusi. Selanjutnya, lempeng tersebut diambil dan lapisan agar diinkubasi. Maka akan muncul zona hambat dimana senyawa antimikroba tersebut
telah kontak dengan medium agar Choma, dan Grzelak, 2010. Bioautografi merupakan metode yang efektif untuk mendeteksi adanya
senyawa antibakteri pada senyawa – senyawa kompleks, hal tersebut dikarenakan
metode ini memfasilitasi senyawa yang memiliki aktivitas antibakteri terlokalisasi secara langsung dari lempeng KLT yang kontak dengan mikroorganisme.
Sehingga metode ini cocok untuk penemuan senyawa antibakteri baru yang berasal dari tumbuh
– tumbuhan ataupun dari senyawa alam lainnya. Bioautografi dapat digunakan sebagai awalan untuk tahap isolasi selanjutnya, sehingga tidak
membuang waktu untuk mengisolasi senyawa yang tidak memiliki aktivitas antibakteri karena dapat mengetahui lokasi senyawa yang memiliki aktivitas
Suleiman, McGaw, Naidoo, dan Eloff, 2010.
6. Uji daya antibakteri dengan metode Kirby – Bauer