3. Pemeriksaan Botol yang sudah berisi kecap diletakkan diatas rak dengan posisi terbalik
selama 1 minggu untuk mengetahui adanya kebocoran. Botol-botol yang bocor dtandai dengan adanya kecap yang keluar dari mulut botol, maka botol tersebut
harus segera dibongkar dan diproses ulang, sedangkan botol yang lolos pemeriksaan segera dilanjut ketahap
finishing seperti penempelan label.
4.3 Pengolahan Limbah
Limbah hasil produksi kecap berupa ampas kedelai yang masih mengandung protein cukup tinggi karena hanya dua kali dipergunakan dalam
fermentasi kecap. Ampas kedelai dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak sapi kambing dan kerbau, namun karena Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ produksinya
masih dalam jumlah yang relatif sedikit maka ampas kecap yang dihasilkan juga sedikit yaitu hanya sebesar 25 kilogram ampas basah
4.4 Analisis Enam Sumber Daya
Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal dan eksternal pada Agroindustri Kecap Sehati meliputi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
pada masig-masing sumber daya seperti man, money, machine, metodhs,
material dan
market maka berpengaruh terhadap perumusan strategi bersaing
bisnis kecap yang ada di Kabupaten Tulungagung
4.4.1 Man Kekuatan:
1. Mayoritas karyawan berasal dari sekitar agroindustri Berdasarkan hasil wawancara, Agroindustri kecap Sehati tidak menyediakan
fasilitas tempat tinggal bagi karyawannya, karena mayoritas karyawan berasal dari sekitar Agroindustri yatu Kecamatan Kedungwaru, Ringin Pituh dan Kepatih.
Hal tersebut merupakan salah satu kekuatan agroindustri karena dengan tempat
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
tinggal yang dekat dengan agroindustri akan menyebabkan rendahnya tingkat absensi karyawan sehingga pelaksanan proses produksi dan bagian-bagian vital
lain tidak terhambat. Dalam sebulan sangat jarang adanya karyawan yang tidak hadir, kecuali karena sakit.
2. Adanya kesediaan karyawan bekerja keras untuk pencapaian target Sebagai penggerak agroindustri karyawan dituntut untuk bekerja dengan
lebih semangat agar mampu menghadapi persaingan dan dapat mencapai tujuan agroindustri. Pada Agroindustri Kecap Sehati, kesediaan karyawan untuk bekerja
keras dapat terlihat dari kesediaan karyawan untuk bekerja diluar jam kerja atau lembur agar target penjualan agroindustri tercapai. Sistem pembayaran bagi
karyawan yang melakukan lembur adalah dengan pemberian tambahan uang makan.
Selain itu, adanya hubungan kekeluargaan yang baik memberikan pengaruh bagi kinerja karyawan, dimana dalam melakukan tugasnya mereka sering
bekerja sama sehingga terlihat akrab. Kondisi yang akrab ini membuat suasana di lingkungan agroindusri tidak kaku, sehingga keadaan – keadaan tersebutlah
yang mendukung pencapaian semangat kerja yang tinggi 3. Adanya pembagian bonus
Hubungan antara
karyawan dengan
agroindustri adalah
saling membutuhkan. Adanya pembagian bonus merupakan salah satu cara
Agroindustri Kecap Sehati untuk memotivasi kinerja karyawannya. Pembagian bonus tersebut dilakukan kepada karyawan bagian pemasaran dan produksi
apabila agroindustri memiliki kelebihan hasil dari penjualan kecap sehingga pembagian bonus tersebut tidak selalu pasti nominalnya. Adanya kebijakan ini,
karyawan merasa puas dengan apa yang telah dikerjakan dan timbal balik yang diperoleh.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4. Adanya reward
dan punishment
bagi karyawan agroindustri Penilaian kerja adalah sebuah proses dimana perusahaan melakukan
evaluasi dan penilaian kerja individu terhadap setiap pekerjaannya. Pada Agroindustri Kecap Sehati, penilaian kerja dilakukan dengan mereview
presentasi kehadiran dan menilai kinerjanya. Apabila karyawan yang bersangkutan memiliki tingkat ketidakhadiran rendah dan memiliki kinerja yang
baik dari segi kerajinan, kesopanan dan kejujuran, maka karyawan tersebut akan memperoleh
reward yang berfungsi untuk memotivasi semangat kerjanya.
Meskipun penilaian tersebut masih dilakukan secara sederhana dan belum kompleks, akan tetapi karyawan sudah merasa puas dan dihargai atas
kinerjanya. Selain penilaian kinerja, pengelola agroindustri juga menetapkan
punishment atau pemberian sangsi bagi karyawannya. Meskipun selama ini belum ada
karyawan yang melakukan pelanggaran yang merugikan agroindustri seperti tindak pencurian, akan tetapi pengelola juga memberikan sangsi jika ada
karyawan yang melakukan hal tersebut. Pemberian sangsi bagi karyawan berupa Pemutusan Hubungan Pekerjaan PHK. Pengelola agroindustri akan
memberikan kesempatan bagi karyawan tersebut untuk memperbaiki sikapnya dan berjanji tidak melakukan pelanggaran, akan tetapi jika hal tersebut terulang
kembali maka pengelola agroindustri dengan segera melakukan PHK terhadap karyawan tersebut.
Kelemahan
1. Mayoritas berpendidikan rendah Kualitas pendidikan karyawan Agroindustri Kecap Sehati tergolong rendah.
Mayoritas karyawan yang bekerja pada Agroindustri Kecap Sehati adalah lulusan SMA dan SD. Akan tetapi, seluruh karyawan yang bekerja di Agroindustri Kecap
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Sehati berasal dari tenaga kerja lokal dengan tingkat keterampilan kerja yang tidak perlu diragukan lagi. Sumber daya manusia pada Agroindustri Kecap Sehati
dapat dilihat pada tabel 4.2 4.2 Sumber Daya Manusia Pada Agroindustri Kecap Sehati tahun 2012
No Nama
Bagian Pendidikan
1 Kantor
Suyatin Owner
Pemilik Sarjana
Yatim Mujianto Pengelola
Diploma 2
Bagian Produksi
Yatim Mujianto Koor. Bahan Baku
STM Pamuji
Koor. Produksi SMA
Moch. Yasin Pekerja
SMA Sutris.A
Pekerja SMA
3 Bagian Pemasaran
Agus Suhariono KOOR. Pemasaran Sarjana
Basroni Pekerja
STM Khusnun
Pekerja SMEA
Joko Sales
SMEA Rudi
Sales SMEA
Susanto Sales
SMEA Afif
Sales SMEA
Sukron Sales
SMEA 4
Bagian Pergudangan
Ali Pekerja
SMP 5
Karyawan Borongan
Tuminah Packaging
SD Samira
Packaging SD
Sriah Packaging
SD Sutinah
Packaging SD
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pada tabel 4.2 dapat diketahui saat ini tenaga kerja pada Agroindustri Kecap Sehati berjumlah 15 orang pekerja tetap dan 4 orang pekerja borongan yang
dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian produksi yang terdiri dari 1 orang lulusan STM dan 3 orang lulusan SMA. Bagian pergudangan yang terdiri dari 2 orang
lulusan SMP. Divisi Pemasaran yang terdiri dari 1 orang lulusan S1, 1 orang lulusan STM dan 6 orang lulusan SMEA. Sedangkan untuk divisi keuangan dan
SDM terdiri dari 1 orang lulusan S1. Posisi top manajemen yaitu pemilik agroindustri dan pengelola merupakan lulusan sarjana dan diploma. Karyawan
bagian pemasaran mempunyai tingkat pendidikan yang beragam, mulai dari tamatan SMA sampai sarjana. Sedangkan karyawan bagian produksi dan
packaging memiliki latar belakang pendidikan SMA dan SD.
2. Belum memiliki program perencanaan dan pengembangan karyawan Perencanaan kebutuhan tenaga kerja atau sumber daya manusia SDM
bertujuan agar jumlah kebutuhan tenaga kerja masa depan sesuai dengan beban pekerjaan, selain itu kekosongan – kekosongan dapat dihindarkan dan semua
pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik. Berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola agroindustri, program perencanaan SDM seperti rekruitmen
masih belum dilakukan dengan baik. Hal tersebut dikarenakan, pengelola Agroindustri merasa cukup dengan menggunakan karyawan sebanyak 15 orang.
3. Belum adanya manajemen keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja Industri kecap merupakan industri yang berkembang pesat dewasa ini.
Dengan banyaknya pelaku industri disektor tersebut mengakibatkan persaingan semakin ketat. Selain mutu dan kualitas produk yang dihasilkan, manajemen
yang baik juga dibutuhkan agar agroindustri dapat bersaing dengan kompetitor. Dengan adanya hal tersebut, Agroindustri Kecap Sehati selalu berusaha
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
menghasilkan produk kecap yang berkualitas dengan merk dagang Koki Dollar yang telah berhasil menempatkan dirinya di hati para konsumen.
Keberhasilan utama yang telah dicapai oleh Agroindustri Kecap Sehati selain karena kualitas produk yang dihasilkan tetapi juga didukung oleh sumber
daya manusia yang ada. Keamanan, keselamatan, dan kesehatan kerja para pekerja menjadi hal yang harus diperhatikan oleh agroindustri. Dalam hal ini,
Agroindustri Kecap Sehati kurang memperhatikan manajemen K3 mengenai perlengkapan
safety dan pelatihan dalam penanganan kecelakaan padahal
dalam proses pembuatan kecap khususnya pada saat proses memasak memiliki resiko kecelakaan kerja yang tinggi. Hal tersebut dikarenakan proses pemasakan
masih dilakukan secara manual atau dengan tenaga manusia bukanlah mesin. 4. Banyaknya tenaga kerja dengan usia tua
Usia memiliki pengaruh yang signifikan terhadap terjadinya kelelahan, khususnya pekerja diatas 45 tahun akan lebih cepat menderita kelelahan
dibandingkan pekerja yang relatif lebih muda, sebab usia memegang peranan penting dalam pekerjaan.
Berdasarkan hasil wawancara, usia karyawan tidak memiliki perhatian khusus, sebab bagi pemilik dan pengelola agroindustri kesediaan karyawan
bekerja keras merupakan hal terpenting dalam mempekerjakan pekerjanya, selain itu sumber daya lokal yang berasal dari sekitar agroindustri tidak perlu
diragukan lagi keterampilannya. Oleh sebab itu usia tenaga kerja tidak menjadi masalah dalam mempekerjakan karyawannya, padahal usia akan mempengaruhi
produktifitas kerja seorang karyawan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Peluang
1. Agroindustri menyerap tenaga kerja Agroindustri berperan penting dalam mengurangi dampak negatif, dari
transformasi struktur ekonomi di Indonesia. Hal ini didasarkan bahwa agroindustri mempunyai keterkaitan kebelakang yang erat dengan sektor
pertanian, yang merupakan andalan hidup dari sebagian besar penduduk Indonesia. Dengan berkembangnya agroindustri permintaan produk pertanian
akan meningkat dan pada gilirannya akan berdampak positif terhadap pendapatan rumah tangga yang bekerja pada sektor pertanian. Dengan kata lain,
dengan berkembangnya agroindustri, terjadinya proses kemiskinan penduduk pedesaan diharapkan akan berkurang sebab agroindustri secara langsung dapat
menjadi lapangan kerja alternatif yang secara tidak langsung dapat menciptakan lapangan kerja turunan dipedesaan sebagai akibat dari meningkatnya
permintaan komoditas primer pertanian sebagai bahan baku agroindustri 2. Agroindustri meningkatkan nilai tambah
Pengembangan agroindustri memiliki prospek yang cerah untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian baik dari segi produk, waktu, lokasi
dan pendapatan. Produk pertanian umumnya memiliki karakteristik yang mudah rusak, sedangkan dengan adanya agroindustri, produk pertanian akan diolah
sehingga memiliki daya tahan yang lebih lama. Selain itu, dengan adanya agroindustri, untuk mengolah produk pertanian tersebut dibutuhkan sumber daya
manusia SDM yang berkompeten karena SDM agroindustri harus mampu merencanakan dan merancang suatu system dan proses agroindustri, mampu
mengembangkan proses agroindustri, memiliki kemampuan rekayasa yang dipadukan dengan kemampuan manajerial yang dapat mengembangkan
agroindustri sesuai dengan kompetennya,selain itu SDM agroindustri harus
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
mampu dalam merespon perkembangan iptek dan teknologi informasi untuk pengembangan agroindustri.
3. Kebijakan pemerintah dalam pembangunan pertanian Persaingan yang semakin ketat pada era globalisasi menuntut pemerintah
untuk melakukan pembangunan pertanian. Upaya yang dilakukan pemerintah untuk pembangunan pertanian tersebut berupa difersifikasi produk pertanian,
ekspor dan impor produk pertanian termasuk infrastruktur dan suprastruktur. Dengan adanya kebijakan pemerintah dalam pembangunan pertanian, maka
secara tidak langsung akan mengurangi pengangguran, karena untuk melaksanakan pembangunan tersebut akan menyerap banyak sumber daya
manusia SDM. Ancaman
1. Penggunaan teknologi tinggi mengurangi tenaga kerja Ancaman juga datang dari penggunaan teknologi industri yang tinggi.
Mayoritas agroindustri perlahan-lahan akan beralih menerapkan teknologi tinggi meskipun hanya disebagian sektor usahanya, akan tetapi hal ini tidak dapat
dipungkiri bahwa tenaga manusia akan tergeser dengan keberadaan mesin. Sebagai contoh pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh 100 orang menjadi
cukup dijalankan oleh 4 operator mesin saja. Apalagi di diperusahaan tertentu mesin-mesin produksi harus di
handle oleh tenaga kerja dengan skill khusus
yang tak tersedia di dalam negeri. Oleh sebab itu, penggunaan teknologi tinggi pada perusahaan padat karya akan berptensi menggeser pekerjaan banyak
orang dan menimbulkan PHK Pemutusan Hubungan Kerja secara besar- besaran.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Tenaga Kerja Asing Pada saat ini, sektor-sektor strategis di perusahaan multinasional banyak
diduduki oleh tenaga kerja asing dengan gaji yang relative tinggi jika dibandngkan dengan tenaga kerja lokal. Selama ini Indonesia juga banyak
mengirim tenaga kerja keluar negr, namun komposisi antara tenaga kerja terdidik dengan skill khusus komposisinya jauh lebih kecil disbanding dengan tenaga
kerja yang dikirim sebagai pebantu rumah tangga atau pekerja kasa. Hal ini menunjukkan terjadi kesenjangan yang sangat besar antara tenaga kerja asing
yang masuk di Indonesia dengan tenaga kerja yang dikirim oleh Indonesia. Realita ini harus diwaspadai oleh Indonesia dengan mempersiapkan tenaa kerja
dengan skill memadai melalui pendidikan yang berkualitas dan diklat tenaga kerja yang mengacu pada kebutuhan pasar sehingga tenaga kerja Indonesia
siap bersaing dengan tenaga kerja asing. 3. Gaji yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing
Salah satu penyebab karyawan resign dari perusahaan adalah masalah gaji. Ketika perusahaan lain atau perusahaan saingan menawarkan gaji yang lebih
baik, ambil contoh dua kali lipat saja, maka karyawan biasanya dengan cepat berpindah ke perusahaan lain. Banyaknya karyawan yang resign akhirnya
menyebabkan perpindahan turnover menjadi tinggi. Padahal ini tentu saja sangat merugikan bagi perusahaan. Apalagi ketika perusahaan sudah mendidik
karyawan tersebut dari nol bahkan sudah banyak mengeluarkan biaya untuk pelatihan
training. 4. Tuntutan kenaikan upah buruh
Di era modernisasi, perkembangan industri semakin pesat karena adanya tuntutan dari manusia yang secara terus menerus ingin melengkapi kebutuhan
sehari-hari. Semakin banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi dan harga yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
terus meningkat menuntut perusahaan untuk menaikka upah buruhnya. Sebab jika hal tersebut tidak terealisasikan maka akan banyak buruh yang mogok
bekerja sehingga akan menghambat proses produksi perusahaan. Banyaknya buruh yang menuntut adanya kenaikan UMP yang tidak realistis atau melebihi
batas kemampuan perusahaan akan mengancam keuangan perusahaan sehingga menyebabkan perusahaan rawan akan resiko kebangkrutan.
4.4.2 Money Kekuatan