Analisis Lingkungan Manajemen Strategi

c Sesuai Tujuan yang ingin dicapai perusahaan harus sesuai dengan visi dan misi yang dimiliki perusahaan, artinya tujuan yang ingin dicapai masih berada dalam lingkup misi perusahaan. d Realistis Tujuan yang dibuat perusahaan harus dapat dicapai dengan menggunakan sumber daya organisasi yang dimiliki perusahaan. Pendek kata tujuan perusahaan harus memantang namun tetap bias dilaksanakan. e Tepat waktu Perusahaan harus menetapkan secara spesifik berapa lama jangka waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Bila jangka waktu untuk pencapaian tujuan tidak ditetapkan secara spesifik, maka perusahaan tidak akan memiliki kerangka waktu yang jelas bagi pencapaian tujuan tersebut, sehingga pencapaiannya menjadi kabur.

2.2.4.7 Analisis Lingkungan

Analisis lingkungan adalah proses dalam manajemen strategi yang bertujuan untuk memantau lingkungan perusahaan. Lingkungan perusahaan disini mencakup semua faktor baik yang berada di dalam maupun di luar perusahaan yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan yang hendak dicapai. Secara garis besar analisis lingkungan mencakup analisis mengenai lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Lingkungan eksternal akan mencakup lingkungan umum dan lingkungan industri, sedangkan analisis internal akan mencakup analisis mengenai aktivitas perusahaan atau bisa juga analisis mengenai sumber daya, kapabilitas serta kompetensi inti yang dimiliki. Hasil dari analisis lingkungan ini setidaknya akan memberikan gambaran tentang keadaan perusahaan yang biasanya disederhanakan dengan metode SWOT Strengths, Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Weaknesses, Opportunities, Threats yang dimilikinya. Analisis eksternal akan memberikan gambaran tentang peluang dan ancaman OT sedangkan analisis lingkungan internal akan memberikan tentang keunggulan dan kelemahan SW dari perusahaan. a. Analisis Lingkungan Eksternal Menurut Wahyudi 1996 Lingkungan eksternal adalah suatu kekuatan yang berada di luar perusahaan dimana perusahaan tidak mempunyai pengaruh sama sekali terhadapnya uncontrolable sehingga perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan ini akan mempengaruhi kinerja semua perusahaan dalam industri tersebut Analisis lingkungan eksternal perusahaan bertujuan untuk mengidentifikasi sejumlah peluang dan ancaman yang ada dilingkungan eksternal perusahaan. Peluang merupakan tren positif yang berada dilingkungan eksternal perusahaan dan apabila peluang tersebut dieksploitasi oleh perusahaan maka peluang usaha tersebut berpotensi untuk menghasilkan laba bagi perusahaan secara berkelanjutan. Sedangkan ancaman adalah berbagai tren negatif yang terdapat dilingkungan eksternal perusahaan dan apabila ancaman tersebut tidak diantisipasi dengan baik maka ancaman tersebut akan berpotensi menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Sedangkan Barney dan Hesterly 2008 mendefinisikan ancaman sebagai individu, kelompok ataupun organisasi diluar suatu perusahaan yang berupaya untuk mengurangi kinerja yang suda dicapai oleh perusahaan. Perusahaan harus melakukan analisis lingkungan eksternal perusahaan dengan tujuan memperoleh potensi keuntungan dari peluang usaha dan meminimalkan terjadinya risiko kerugian yang ditimbulkan oleh ancaman. Menurut Porter 1991 Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal organisasi yang menghasilkan komponen-komponen yang secara normal memiliki implikasi yang relatif lebih spesifik dan langsung terhadap Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. operasional perusahaan. Aspek lingkungan industri lebih mengarah pada aspek persaingan yang ada disekitar perusahaan. Hal tersebut mengakibatkan faktor- faktor yang mempengaruhi persaingan, seperti: 2 Kemungkinan masuknya pesaing baru Ancaman masuknya pesaing baru ke dalam industri tergantung pada rintangan masuk yang ada serta reaksi dari para pesaing yang sudah ada yang dapat diperkirakan oleh pendatang baru. Sumber utama rintangan masuk yaitu skala ekonomis, diferensiasi produk, kebutuhan modal, biaya beralih pemasok, akses ke saluran distribusi, biaya tidak menguntungkan terlepas dari skala, dan kebijakan pemerintah. 3 Potensi pengembangan Produk Substitusi Produk substitusi atau produk produk pengganti membatasi laba potensial dari industri dengan menetapkan harga baku yang dapat diberikan oleh perusahaan dalam industri. Produk pengganti yang harus mendapatkan perhatian adalah produk yang memiliki kecenderungan harga atau kualitas yang lebih baik daripada produk industri selain itu produk yang dihasilkan oleh industri yang memiliki laba tinggi 4 Kekuatan Tawar Menawar Pembeli Pembeli atau pelanggan juga bisa menekan harga, menuntut kualitas produk atau pelayanan yang lebih tinggi. Kelompok pembeli dikataka kuat apabila: a. Pembeli terkonsentrasi atau membeli dalam jumlah besar yang relatif besar. b. Produk yang dibeli dari industri bersifat standar atau tidak terdiferensiasi. c. Produk industri yang dibeli merupakan komponen penting dari produk pembeli. d. Pembeli menerima laba yang rendah. e. Produk industri yang tidak penting bagi kualitas produk atau jasa pembeli. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. f. Produk industri tidak menghasilkan penghematan bagi pembeli. 5 Kekuatan Tawar Pemasok Pemasok dapat menggunakan kekuatan tawar menawarnya terhadap perusahaan dengan menaikkan harga atau menurunkan kualitas barang dan jasa yang dibeli. Pemasok dikatakan kuat apanbila: a. Kelompok pemasok didominasi sedikit perusahaan dan lebih terkonsentrasi daripada industri tempat mereka menjual produk. b. Produk pemasok bersifat unik atau setidak-tidaknya terdiferensiasi. c. Pemasok tidak bersaing dengan produk-produk lain dalam industri. d. Pemasok memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi maju ke industri pembelinya. e. Industri bukan merupakan pelanggan penting bagi pemasok. 6 Persaingan di antara Perusahaan Sejenis Persaing di antara anggota industri terjadi ketika mereka berebut posisi dengan menggunakan taktik seperti persaingan harga, pengenalan produk, perang iklan, dan kualitas pelayanan. Persaingan yang tajam biasanya bersumber pada : a. Jumlah perusahaan yang bersaing dalam industri banyak dan seimbang. b. Pertumbuhan industrinya lambat c. Produk atau jasa yang ditawarkan kurang lebih sama d. Biaya tetap yang tinggi sehingga harus menurunkan harga e. Penambahan kapasitas perusahaan yang dilakukan dalam jumlah besar f. Hambatan keluar tinggi g. Masing-masing perusahaan memiliki pemikiran, latar belakang, dan strategi yang beragam. Kelima kekuatan dalam lingkungan industri tersebut di atas tercantum dalam gambar 2.3 berikut ini : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 2.3 . Model Lima Kekuatan Persaingan dari Porter 1991 b. Analisis Lingkungan Internal Lingkungan internal adalah kekuatan-kekuatan yang berada didalam perusahaan dan masih dapat dikontrol oleh perusahaan. Lingkungan internal berpengaruh dalam kompetensi atau kinerja sebuah perusahaan Analisis lingkungan internal perusahaan bertujuan untuk mengidentifikasi sejumlah kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada sumber daya dan proses bisnis-internal yang dimiliki oleh perusahaan. Sumber daya dan proses bisnis internal dikatakan memiliki kekuatan apabila sumber daya dan proses bisnis internal tersebut mamiliki kemampuan yang akan menciptakan distinctive competience sehingga perusahaan akan memperoleh keunggulan kompetitif. Sedangkan bila sumber daya dan proses bisnis internal perusahaan internal tidak mampu menciptakan distinctive competience sehingga perusahaan kalah bersaing dibandingkan perusahaan pesaing, maka sumber daya dan proses bisnis internal perusahaan dikatakan memiliki berbagai kelemahan. Perusahaan melakukan anlisis kekuatan dan kelemahan sumber daya dan proses bisnis internal dengan membandingkan sumber daya yang dimiliki Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. perusahaan dengan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan pesaing, baik yang menghasilkan produk sejenis maupun perusahaan yang menghasilan produk substitusi.

2.2.4.8 Implementasi Strategi