2.2.4.3 Tujuan Manajemen Strategik
Strategi yang dikembangkan perusahaan melalui proses manajemen strategik bertujuan untuk menciptakan keunggulan kompetitif bagi perusahaan.
Beberapa indikator yang dapat dijadikan acuan untuk menilai keunggulan kompetitif perusahaan antara lain mencakup indikator-indikator kinerja akuntansi
dan kinerja ekonomi Barney dan Hasterly, 2008. Melalui analisis terhadap laporan keuangan sebuah perusahaan, maka
akan diperoleh informasi mengenai kinerja kuntansi accounting performance sebuah perusahaan baik dilihat dari sisi profitabilitas maupun rasio-rasio
keuangan. Dengan membandingkan kinerja akuntansi sebuah perusahaan dengan perusahaan-perusahaan lainnya dalam satu industri, maka akan dapat
diperoleh gambarang mengenai kinerja perusahaan dibandingkan pesaing, yakni apakah perusahaan tersebut memiliki keunggulan kompetitif ataukah tidak
a. Indikator Kinerja Akuntansi Untuk menilai baik buruknya kinerja keuangan suatu perusahaan. Dalam
kinerja keuangan sebuah perusahaan terdapat beberapa ukuran yaitu profitability ratio, leverage ratio, activity ratio
dan market ratio
. Rasio-rasio tersebut dihitung dengan menggunakan bahan-bahan perhitungan yang ada
dilaporan keuangan perusahaan yakni neraca balance sheet
dan laporan rugi-laba
income statement .
b. Indikator Kinerja Ekonomi Indikator untuk mengukur keunggulan kompetitif perusahaan selain indikator
kinerja akuntansi terdapat pula indikator kinerja ekonomi yang didalamnya mencakup biaya modal
cost of capital . Perusahaan memiliki dua sumber
utama modal yakni para penanam modal atau pemegang saham stockholders
dan para pemberi pinjaman creditors dan bondholders
. Modal yang berasal dari para pemberi pinjaman akan menimbulkan biaya
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
hutang sedangkan modal yang berasal dari para penanam modal akan menimbulkan biaya ekuitas. Perusahaan dikatakan memiliki keunggulan
kompetitif bila perusahaan memperoleh tingkat pengembalian investasi yang lebih besar dari biaya modalnya dibandingkan perusahaan lainnya dalam
satu industri. Perusahaan yang memperoleh tingkat pengembalian lebih besar dari biaya modal akan lebih mudah untuk memperoleh tambahan
modal karena baik penanam modal maupun para pemberi pinjaman akan berlomba untuk menambah dana bagi perusahaan. Ismail, 2012
2.2.4.4 Strategi Bersaing