ANALISIS ENAM SUMBER DAYA PADA AGROINDUSTRI KECAP DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN BISNIS (Studi Kasus pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung).

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

Program Studi Agribisnis

Diajukan Oleh :

Riezky Heryanti Pratama Putri

NPM : 1024010020

K e p a d a

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

S U R A B A Y A


(2)

MENGHADAPI PERSAINGAN BISNIS

(Studi Kasus pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung) Disusun Oleh :

RIEZKY HERYANTI PRATAMA PUTRI NPM : 1024010020

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Fakultas Pertanian Jurusan Agribisnis

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

pada tanggal 29 Januari 2014

Mengetahui : Pembimbing :

1. Pembimbing Utama :

Prof. Dr. Ir. H. Syarif Imam Hidayat, MM 2. Pembimbing Pendamping :

Ir. Hj. Pawana Nur Indah, MS

Tim Penguji : 1. Ketua

Prof. Dr. Ir. H. Syarif Imam Hidayat, MM 2. Sekretaris

Ir. Hj. Pawana Nur Indah, MS 3. Anggota

Dr. Ir. H. Zainal Abidin, MS 4. Anggota

Ir. Hj. Nuriah Yuliati, MP

KETUA PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

Dr. Ir. H. Eko Nurhadi, MS NIP : 19570214 198703 1001 DEKAN

FAKULTAS PERTANIAN

Dr. Ir. Sukendah. MSc NIP : 19631031 198903 2001


(3)

Riezky Heryanti P.P1)Syarif Imam Hidayat2) Pawana Nur Indah3) Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur, Surabaya

ABSTRAK

Kedelai merupakan salah satu komoditas pangan utama setelah padi dan jagung. Komoditas kedelai memiliki prospek yang cerah dalam perdagangan dunia sehingga mendorong Agroindustri KecapSehati untuk menghasilkan kecap yang berkualitas.Untuk menghasilkan kecap yang berkualitas perlu ditunjang dari faktor enam sumber daya yaitu man, money, machine, metodhs, material,

danmarket.Penetapan strategi pada enam sumber daya pokok perusahaan

memiliki peranan yang sangat penting bagi kelangsungan proses produksi, walaupun terdapat faktor lain yang berpengaruh terhadap jalannya produksi dan eksistensi perusahaan. Dengan ditetapkannya strategi enam sumberdaya, perusahaan akan mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman sehingga perusahaan dapat memanfaatkan hal-hal positif dan Mengantisipasi hal-hal terburuk sejak dini.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kondisi internal dan eksternal dalam perspektifenamsumberdaya yang terdapatpada Agroindustri

KecapSehati, danmerumuskanalternatifstrategi yang

dapatdiimplementasikanpada Agroindustri KecapSehati.

Penelitiandilakukan di Agroindustri KecapSehati yang berlokasi di Tulungagung.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kualitatif dengan alat analisis matriks IFAS dan EFASserta metode analisis SWOT. Data yang digunakandalampenelitianiniterdiridari data primer dan data sekunder.Sedangkan metode penentuan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.

Adapun hasil dari penelitian ini adalah alternatif strategi dalam perspektif enam sumber daya sebagai berikut : Man : membentuk manajemen Kesehatan, Keamanan dan Keselamatan (K3) khususnya untuk karyawan bagian produksi. Selain itu strategi yang dapat diterapkan yaitu dengan meningkatkan program pelatihan dan pengembangan karyawan seperti mengikutsertakan pada seminar-seminar. Money: melakukan peningkatan investasi jangka panjang untuk kebutuhan pengembangan agroindustri, karenainvestasi maka agroindustri dapat memperluas usahanya dimasa depan. Machine: melakukan penambahan mesin produksi auto agar bisa memenuhi permintaan pasar baik didaerah maupun diluar daerah. Metodhs: agroindustri harus terus meningkatkan manajemen yang ada. Material: pemberianpengatur suhu ruangan agar kualitas dan fisik gula kelapa tidak muda rusak sebab karakteristik gula kelapa mudah meleleh jika terkena suhu panas, selain itu pada penyimpanan gudang kedelai, sebaiknya dilakukan perluasan ruang dan pemberian ventilasi udara agar gudang tidak lembab. Market: meningkatkan kegiatan promosi yang lebih gencar dan aktif sebab agroindustri masih termasuk perusahaan yang sedang berkembang. Selain itu, agroindustri sebaiknya melakukan inovasi produk baik dari segi kemasan dan rasa

Kata Kunci :SumberDaya Perusahaan, PersainganBisnis, Agroindustri Kecap, Strategi


(4)

ANALYSIS OF SIX RESOURCES TO CONFRONT BUSINESS COMPETITION ON SOY AGROINDUSTRY(CASE STUDY ON SEHATI SOY AGROINDUSTRY,

TULUNGAGUNG)

Riezky Heryanti P.P1) Syarif Imam Hidayat2) Pawana Nur Indah3) Faculty of Agriculture UPN “Veteran” Jawa Timur, Surabaya

ABSTRACT

Soybean is one of the major food commodity after rice and maize . Soybean has a bright prospect in global trade that encourages Agroindustri Unity to produce soy sauce quality . To produce a quality soy sauce to be supported from the resources of six factors , namely man , money , machine , metodhs , materials , and markets . Determination of the strategy on the six basic resources companies have a very important role for the continuity of the production process , although there are other factors that influence the course of production and the existence of the company . With the enactment of six resource strategy , the company will know the strengths , weaknesses , opportunities and threats that the company can take advantage of the positive things and anticipate the worst

things early on.

The purpose of this study is to identify the internal and external conditions in the perspective of six resources contained in the Agro-Industry of Ketchup, and formulate alternative strategies that can be implemented in Agro-Industry of Ketchup.

The study was conducted in Agroindustry of Ketchup Sehati located in Tulungagung. The method usedin this studyis aqualitative analysis method by means ofanalysis of IFAS and EFAS matrix and SWOT analysis method. The data usedin this study consisted of primary and secondary. While the sampling metodhs used was purposive sampling.

The results of this study are six alternative strategy in resource perspective as follows : Man : forming Health Management , Security and Safety ( K3 ) , especially for the production employees . In addition to the strategies that can be applied is to enhance the training and development of employees as engage in seminars . Money : make improvements to long-term investment for the development of agro-industry needs , because of the agro-industry investment to expand its business in the future . Machine : the addition of auto production machinery in order to meet the market demand for both region and outside the region . Metodhs : agro-industry must continue to improve the existing management . Material : provision regulating the room temperature and the physical quality of young coconut sugar is not broken because the characteristics of coconut sugar easily melt if exposed to heat , in addition to the storage warehouse soy , should be the expansion of space and the provision of air vents that sheds moisture. Market : increase promotional activities more vigorous and active because the agro-industry , including companies that are still growing . In addition , agro-industries should undertake product innovation in terms of both packaging and taste.

Keywords : Corporate Resources , Business Competition , Agro-industry of Ketchup Strategy


(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi yang berjudul Analisis Enam Sumber Daya pada Agroindustri Kecap dalam Menghadapi Persaingan Bisnis (Studi Kasus pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung).

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan penulis. Namun sebagai manusia biasa, penulis tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi teknik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian penulis berusaha sebisa mungkin menyelesaikan proposal penelitian skripsi meskipun tersusun sangat sederhana.

Penulis menyadari akan pentingnya kerja sama antara dosen pembimbing dan penulis serta beberapa kerabat yang memberi berbagai masukan yang bermanfaat bagi penulis demi tersusunnya proposal penelitian skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapakan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada Prof.Dr.Ir.H. Syarif Imam Hidayat,MM selaku dosen pembimbing pertama dan Ir. Hj. Pawana Nur Indah, Msi selaku pembimbing kedua yang telah banyak meluangkan waktu dan tenaga untuk membimbing demi kelancaran penyusunan penelitian skripsi ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada:

1. Dr.Ir. Ramdan Hidayat, MS selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.


(6)

2. Dr.Ir. Eko Nurhadi, MS selaku ketua Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian-Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Ibu Suyatin dan Bapak Heru Tjahyono selaku pemilik Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung.

4. Bapak Atim selaku pengelola Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung. 5. Para karyawan yang telah bersedia membantu untuk kelancaran proses

skripsi.

6. Seluruh keluarga besarku terutama Orang Tuaku dan yang telah banyak memberikan dukungan doa, semangat dan kasih sayang yang tak terhingga. 7. Koko yang selalu memotivasiku untuk segera menyelesaikan skripsi dengan

tepat waktu.

8. Piranthi, Dian, Siska, Hanum, Eka, Ariesta, Vira, Chiya serta teman-teman Agribisnis ‘10, dan pihak terkait yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Demikian semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Kami mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun.

Surabaya, Januari 2014


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 6

1.4. Manfaat Penelitian ... 6

1.5. Batasan Masalah ... 7

II.TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1. Penelitian Terdahulu ... ... 8

2.2. Landasan Teori ... 11

2.2.1. Prospek Komoditas Kedelai ... 11

2.2.2 Gambaran Umum Produk Kecap ... 13

2.2.3. Sumber Daya Perusahaan... 14

2.2.4. Manajemen Strategi ... 17

2.2.4.1 Definisi Manajemen Strategi ... 17

2.2.4.2 Manfaat Manajemen Strategi... 18

2.2.4.3 Tujuan Manajemen Strategi ... 20

2.2.4.4 Strategi Bersaing ... 21

2.2.4.5Proses Manajemen Strategi ... 27

2.2.4.6 Formulasi Strategi ... 29


(8)

2.2.4.8 Implementasi Strategi ... 37

2.2.4.9 Evaluasi dan Pengendalian Strategi ... 38

2.2.4.10Analisis Matrik IFAS dan EFAS ... 39

2.2.4.11 Analisis SWOT ... 40

2.3. Kerangka Pemikiran ... 44

III. Metode Penelitian ... 46

3.1. Jenis Penelitian ... 46

3.2. Lokasi dan Obyek Penelitian ... 47

3.3 Penentuan Sampel atau Responden ... 47

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 50

3.5 Definisi Operasional ... 51

3.6 Analisis Data ... 53

3.3.1 Matriks IFAS dan EFAS ... 53

3.3.2 Matrik SWOT ... 56

IV. Hasil dan Pembahasan ... 59

4.1 Sejarah Perusahaan ... 59

4.2 Proses Produksi Kecap ... 64

4.3 Pengolahan Limbah ... 70

4.4 Analisis Enam Sumber Daya ... 70

4.4.1 Man ... 70

4.4.2 Money ... 79

4.4.3 Machine ... 86

4.4.4 Metodhs ... 91

4.4.5 Material ... 96

4.4.6 Market ... 104

4.5 Formulasi Strategi ... 112


(9)

4.5.1.1 Matriks IFAS Man ... 113

4.5.1.2 Matriks IFAS Money ... 114

4.5.1.3 Matriks IFAS Machine ... 115

4.5.1.4 Matriks IFAS Metodhs ... 117

4.5.1.5 Matriks IFAS Material ... 118

4.5.1.6 Matriks IFAS Market ... 119

4.5.2 Analisis Matriks EFAS ... 120

4.5.2.1 Matriks EFAS Man ... 121

4.5.2.2 Matriks EFAS Money ... 122

4.5.2.3 Matriks EFAS Machine... 123

4.5.2.4 Matriks EFAS Metodhs ... 124

4.5.2.5 Matriks EFAS Material ... 125

4.5.2.6 Matriks EFAS Market ... 126

4.6 Analisis Matriks SWOT ... 127

4.6.1 Man ... 127

4.6.2 Money ... 130

4.6.3 Machine ... 133

4.6.3 Metodhs ... 135

4.6.4 Material ... 138

4.6.5 Market ... 142

4.7 Prioritas Strategi ... 145

V. Kesimpulan dan Saran ... 147

5.1 Kesimpulan ... 147

5.2 Saran ... 149


(10)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman Judul

1.1 Daftar Agroindustri Kecap di Kabupaten Tulungagung ... 4

2.1 Kandungan Unsur Gizi dalam Kedelai ... 12

2.2 Perbandingan antara Kadar Protein Kedelai dengan Beberapa Bahan Makanan ... 13

3.1 Matrik EFAS ... 55

3.2 Matrik IFAS ... 55

3.3 Matrik SWOT ... 57

4.1 Daftar Mesin dan Alat Produksi ... 65

4.2 Sumber Daya Manusia Agroindustri Kecap Sehati 2012 ... 73

4.3 Pengadaan Bahan Baku Kedelai Hitam Agroindustri Kecap Sehati Tahun 2012 ... 80

4.4 Upah Tenaga Kerja Borongan ... 81

4.5 Volume Impor Kedelai Tahun 2009-2011 ... 102

4.6 Harga Kecap Koki Dollar Tahun 2013 ... 105

4.7 Jumlah Penduduk Kota Tulungagung Tahun 2007-2011 ... 109

4.8 Faktor Strategis Internal Man Agroindustri Kecap Sehati ... 113

4.9 Faktor Strategis Internal Money Agroindustri Kecap Sehati ... 114

4.10 Faktor Strategis Internal Machine Agroindustri Kecap Sehati ... 115

4.11 Faktor Strategis Internal Metodhs Agroindustri Kecap Sehati ... 117

4.12 Faktor Strategis Internal Meterial Agroindustri Kecap Sehati ... 118


(11)

4.14 Faktor Strategis Eksternal Man Agroindustri Kecap Sehati ... 121

4.15 Faktor Strategis Eksternal Money Agroindustri Kecap Sehati .... 122

4.16 Faktor Strategis Eksternal Machine Agroindustri Kecap Sehati . 123

4.17 Faktor Strategis Eksternal Metodhs Agroindustri Kecap Sehati . 124

4.18 Faktor Strategis Eksternal Material Agroindustri Kecap Sehati ... 125

4.19 Faktor Strategis Eksternal Market Agroindustri Kecap Sehati... 126

4.20 Matriks SWOT ManAgroindustri Kecap Sehati ... 129

4.21 Matriks SWOT Money Agroindustri Kecap Sehati ... 132

4.22 Matriks SWOT Machine Agroindustri Kecap Sehati ... 135

4.23 Matriks SWOT Metodhs Agroindustri Kecap Sehati ... 138

4.24 Matriks SWOT Material Agroindustri Kecap Sehati ... 141


(12)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman Judul

2.1 Kedelai Hitam ... 11

2.2 Proses Manajemen Strategi ... 28

2.3 Model Lima Kekuatan dari Porter ... 36

2.4 Diagram Analisis SWOT ... 42

2.5 Kerangka Pemikiran Operasional ... 45

4.1 Agroindustri Kecap Sehati ... 61

4.2 Struktur Organisasi Agroindustri Kecap Sehati ... 64

4.3 Bagan Skema Produksi Kecap Manis ... 66

4.4 Konstruksi Mesin Produksi ... 87

4.5 Mesin Penampung Kecap dan Penutup Botol ... 88

4.6 Mesin yang Telah Terkomputerisasi ... 90

4.7 Alat Perebus Kecap pada Agroindustri Kecap Sehati ... 94

4.8 Gudang Penyimpanan Bahan Baku... 98


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman Judul

1 Pembobotan Faktor-Fator Kekuatan Man pada Agroindustri

Kecap Sehati Tulungagung ... 153 2 Pembobotan Faktor-Fator Kelemahan Man pada Agroindustri

Kecap Sehati Tulungagung ... 154 3 Pembobotan Faktor-Fator Peluang Man pada Agroindustri

Kecap Sehati Tulungagung ... 155 4 Pembobotan Faktor-Faktor Ancaman Man pada Agroindustri

Kecap Sehati Tulungagung ... 156 5 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Kekuatan

Man pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 157 6 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Kelemahan

Man pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 159 7 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Peluang

Man pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 161 8 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Ancaman

Man pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 163 9 Pembobotan Faktor-Fator Kekuatan Money pada Agroindustri

Kecap Sehati Tulungagung ... 165 10 Pembobotan Faktor-Fator Kelemahan Money pada Agroindustri

Kecap Sehati Tulungagung ... 166 11 Pembobotan Faktor-Fator Peluang Money pada Agroindustri

Kecap Sehati Tulungagung ... 167 12 Pembobotan Faktor-Faktor Ancaman Money pada Agroindustri

Kecap Sehati Tulungagung ... 168 13 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Kekuatan

Money pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 169 14 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Kelemahan


(14)

Money pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 171 15 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Peluang

Money pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 173 16 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Ancaman

Money pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 175 17 Pembobotan Faktor-Fator Kekuatan Machine pada Agroindustri

Kecap Sehati Tulungagung ... 177 18 Pembobotan Faktor-Fator Kelemahan Machine pada Agroindustri

Kecap Sehati Tulungagung ... 178 19 Pembobotan Faktor-Fator Peluang Machine pada Agroindustri

Kecap Sehati Tulungagung ... 179 20 Pembobotan Faktor-Fator Ancaman Machine pada Agroindustri

Kecap Sehati Tulungagung ... 180 21 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Kekuatan

Machine pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 181 22 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Kelemahan

Machine pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 183 23 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Peluang

Machine pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 185 24 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Ancaman

Machine pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 187 25 Pembobotan Faktor-Fator Kekuatan Metodhs pada Agroindustri

Kecap Sehati Tulungagung ... 189 26 Pembobotan Faktor-Fator Kelemahan Metodhs pada Agroindustri

Kecap Sehati Tulungagung ... 190 27 Pembobotan Faktor-Fator Peluang Metodhs pada Agroindustri

Kecap Sehati Tulungagung ... 191 28 Pembobotan Faktor-Fator Ancaman Metodhs pada Agroindustri

Kecap Sehati Tulungagung ... 192 29 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Kekuatan

Metodhs pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 193 30 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Kelemahan


(15)

Metodhs pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 195 31 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Peluang

Metodhs pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 197 32 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Ancaman

Metodhs pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 199

33 Pembobotan Faktor-Fator Kekuatan Material pada Agroindustri

Kecap Sehati Tulungagung ... 201

34 Pembobotan Faktor-Fator KelemahanMaterial pada Agroindustri

Kecap Sehati Tulungagung ... 202 35 Pembobotan Faktor-Fator PeluangMaterial pada Agroindustri

Kecap Sehati Tulungagung ... 203 36 Pembobotan Faktor-Fator AncamanMaterial pada Agroindustri

Kecap Sehati Tulungagung ... 204 37 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Kekuatan

Material pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 205 38 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Kelemahan

Material pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 207 39 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Peluang

Material pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 209 40 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Ancaman

Material pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 211 41 Pembobotan Faktor-Fator Kekuatan Market pada Agroindustri

Kecap Sehati Tulungagung ... 213 42 Pembobotan Faktor-Fator Kekuatan Market pada Agroindustri

Kecap Sehati Tulungagung ... 214 43 Pembobotan Faktor-Fator Kekuatan Market pada Agroindustri

Kecap Sehati Tulungagung ... 215 44 Pembobotan Faktor-Fator Kekuatan Market pada Agroindustri

Kecap Sehati Tulungagung ... 216 45 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Kekuatan


(16)

46 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Kelemahan

Market pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 219

47 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Peluang Market pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 221

48 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Ancaman Market pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 223

49 Analisis SWOT Man pada Agroindustri Kecap Sehati... 225

50 Analisis SWOT Money pada Agroindustri Kecap Sehati ... 227

51 Analisis SWOT Machine pada Agroindustri Kecap Sehati ... 229

52 Analisis SWOT Metodhs pada Agroindustri Kecap Sehati ... 231

53 Analisis SWOT Material pada Agroindustri Kecap Sehati ... 233

54 Analisis SWOT Market pada Agroindustri Kecap Sehati ... 235

55 Kuesioner Penelitian Man pada Agroindustri Kecap Sehati ... 237

56 Kuesioner Penelitian Money pada Agroindustri Kecap Sehati... 239

57 Kuesioner Penelitian Machine pada Agroindustri Kecap Sehati... 241

58 Kuesioner Penelitian Metodhs pada Agroindustri Kecap Sehati... 243

59 Kuesioner Penelitian Material pada Agroindustri Kecap Sehati... 245


(17)

1.1 Latar Belakang

Tanaman kedelai telah dibudidayakan lebih dari 3500 tahun yang lalu di Cina dan telah menyebar ke negara Jepang hingga negara-negara Asia Tenggara. Kedelai memiliki masa ribuan tahun untuk tiba di negara-negara Eropa. Tanaman kedelai masuk ke Indonesia, berkat perdagangan jaman dulu dengan Tiongkok dan juga di perkenalkan oleh penjajah Belanda sekitar tahun 1910. (Anonymusa, 2013)

Kedelai adalah salah satu komoditas pangan utama setelah padi dan jagung. Kedelai merupakan bahan pangan sumber protein nabati utama bagi masyarakat. Pada awalnya tanaman kedelai merupakan tanaman sub tropika hari pendek, namun setelah didomestikasi dapat mengghasilkan banyak kultivar lokal. Para pemulia tanaman pun telah mengintroduksi kultivar yang dapat beradaptasi terhadap lintang yang berbeda. Kemampuannya untuk ditanam dimana saja adalah keunggulan utama dari tanaman ini. (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998)

Kecap manis merupakan salah satu produk fermentasi berupa cairan kental mengandung protein yang diperoleh dari perebusan kedelai yang telah diragikan (fermentasi), ditambah gula, garam dan rempah-rempah. Kecap manis sering digunakan sebagai penambah cita rasa makanan. Kecap merupakan produk yang popular dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat Asia dan popularitasnya sudah mencapai masyarakat Eropa. Kecap berasal dari daratan Cina yang ditemukan kebih dari 3000 tahun yang lalu. Selanjutnya masuk ke Jepang dan negara Asia termasuk Indonesia. Dalam perkembangannya di Indonesia, kecap dikenal sebagai kecap asin dan kecap manis. Kecap manis lebih banyak digunakan sebagai penambah citarasa makanan dan masakan sehari-hari oleh


(18)

masyarakat Indonesia. Aroma dan citarasa kecap manis yang khas membuat kecap diterima luas sebagai bumbu masak dalam budaya kuliner Indonesia sehingga perkembangan kecap manis terus berkembang dan menjadi produk tradisional Indonesia (Anonymusb, 2011).

Komoditas kedelai memiliki prospek yang cerah dalam perdagangan dunia, hal tersebut mendorong Agroindustri Kecap Sehati untuk menghasilkan kecap yang berkualitas tinggi. Untuk menghasilkan kecap yang berkualitas tinggi perlu ditunjang dari faktor enam sumberdaya yaitu man, money, material, machines,

methods, market. Apabila perusahaan mampu mengkoordinasikan faktor – faktor

tersebut maka kecap yang dihasilkan akan berkualitas, ditunjang pula dengan proses produksi yang sesuai standar. Hal ini menunjukan bahwa kualitas enam sumber daya menjadi salah satu faktor penting dalam perusahaan untuk menunjang kelancaran proses produksi sehingga menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.

Persaingan global yang tajam banyak dihadapi oleh Agroindustri Kecap Sehati, hal tersebut merupakan tanda bahwa semakin pesatnya pertumbuhan usaha yang mendorong masing-masing perusahaan selalu memberikan yang terbaik melalui produk yang dihasilkan. Dengan keadaan tersebut maka perusahaan harus mempunyai kemampuan untuk mempertahankan dan menjaga proses produksi agar pelaksanaan proses produksi tidak mengalami hambatan. Jika proses produksi terganggu maka kinerja perusahaan akan terhambat dan akan merugikan pihak perusahaan. Penetapan strategi pada enam sumber daya pokok perusahaan merupakan peranan yang sangat penting bagi kelangsungan proses produksi, walaupun terdapat banyak faktor lain yang berpengaruh terhadap jalannya produksi dan eksistensi perusahaan. Akan tetapi, penetapan strategi enam sumber daya yang akan sangat berpengaruh


(19)

terhadap perjalanan perusahaan kedepan. Oleh karena itu perusahaan harus dapat mengelola hal tersebut dengan baik.

Kurangnya pengelolaan sumber daya perusahaan akan menyebkan tidak efektifnya penggunaan sumber daya, sehingga diperlukan penetapan strategi pada enam sumber daya pokok, secara tidak langsung perusahaan akan mengetahui kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman yang terdapat pada enam sumber daya tersebut sehingga perusahaan dapat memanfaatkan hal-hal positif dan mengantisipasi hal hal terburuk sejak dini. Dengan disusun dan dilaksanakannya strategi pada enam sumber daya maka akan tercapai kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya karena pada dasarnya strategi akan memberikan arah dalam kaitannya dengan variabel-variabel vital perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah

Agroindustri kecap merupakan salah satu industri yang peluangnya cukup besar dengan persaingan yang semakin meningkat. Bagi para konsumen seperti ibu rumah tangga dan catering, kecap merupakan bagian yang penting dalam memberikan cita rasa pada makanan yang mereka masak. Banyaknya perusahaan yang bergerak pada industri kecap menunjukkan bahwa industri tersebut mempunyai tingkat persaingan yang ketat. Semakin ketatnya persaingan membuat perusahaan dalam industri kecap berusaha melakukan inovasi bagi produknya,

Agroindustri Kecap Sehati adalah salah satu agroindustri kecap yang terkenal di Tulungagung yang telah berdiri sejak tahun 2006 dengan produk kecapnya yang bernama Kecap Cap Koki Dollar. Untuk dapat mempertahkan produknya, Agroindustri Kecap Sehati harus berusaha menyusun dan melaksanakan strategi yang berkualitas agar mampu mengembangkan


(20)

usahannya secara nasional dan tidak kalah bersaing dengan agroindustri kecap yang ada di Tulungagung. Persaingan tersebut diperlihatkan dengan cukup banyaknya jumlah agroindustri kecap di kabupaten Tulungagung yang dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut ini. Seiring dengan bertambahnya jumlah agroindustri kecap maka akan semakin bertambah pula tingkat persaingan diantara para pengusaha yang bergerak dalam agroindustri kecap di Tulungagung, terutama dalam hal mempertahankan dan memperebutkan pangsa pasar.

Tabel 1.1 Daftar Agroindustri Kecap di Kabupaten Tulungagung

No Nama Perusahaan Lokasi Kecamatan

1 Berlian Kauman

2 Bintang Maju Ngunut

3 Cathay Tulungagung

4 Matahari Tulungagung

5 Tawon Kedungwaru

6 Tirta Harta Karangrejo

7 Traju Mas Nganut

8 Tri Gaya Kedungwaru

9 Bintang Mas Tulungagung

10 SY Gondang

11 Sehati Tulungagung

12 Kuda Beranak Boyolangu

13 Surya Dunia Kedungwaru

14 Putra Jaya Tulungagung

15 Raja Kuda Anggrek Tulungagung

16 Barokah Boyolangu

17 Karya Makmur Gondang

18 Bumi Indah L Kalidawir

19 Sempurna Kenayan

20 Inti Mandiri Tulungagung


(21)

Dari Tabel 1.1 terlihat ada 20 agroindustri kecap yang berkembang di Tulungagung. Hal tersebut merupakan tanda bahwa semakin pesatnya pertumbuhan agroindustri kecap yang mendorong masing-masing perusahan selalu memberikan yang terbaik melalui produk yang dihasilkan. Hal ini menyebabkan manajemen setiap perusahaan mendapat tantangan untuk berusaha secara kompetitif menghadapi pesaing. Perusahaan yang ingin berhasil memperoleh laba, serta dapat bertahan bertahun-tahun dengan tumbuh dan berkembang tidak boleh menggantungkan diri pada cara kerja masa lampau yang kurang efisien. Perusahaan harus mengelola usahanya dengan menggunakan manajemen yang baik, diharapkan perusahaan dapat tetap hidup dan terus berkembang dimasa yang akan datang.

Penetapan strategi dan pelaksanaan strategi perusahaan yang tepat akan mempengaruhi jalannya perusahaan dalam mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu, untuk menghadapi berbagai ancaman dan peluang, maka Perusahaan Kecap Sehati membutuhkan strategi yang sesuai dengan kondisi perusahaan. Dalam memformulasikan strategi yang tepat perusahaan harus mampu mengevaluasi sumber daya pokok yang dimilikinya seperti man, money, material, money, metodhs dan market sehingga dapat diketahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi perusahaan.

Berdasarkan uraian tersebut, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kondisi internal dan eksternal dalam perspektif enam sumber daya yang terdapat pada Agroindustri Kecap Sehati?

2. Alternatif strategi apa yang dapat diimplementasikan pada Agroindustri Kecap Sehati Kabupaten Tulungagung?


(22)

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Untuk mengidentifikasi kondisi internal dan eksternal dalam perspektif enam sumberdaya yang terdapat pada Agroindustri Kecap Sehati .

2. Untuk merumuskan alternatif strategi yang dapat diimplementasikan pada Agroindustri Kecap Sehati Kabupaten Tulungagung.

1.4 Manfaat Penelitian a. Bagi Mahasiswa

Dengan diadakannya penelitian skripsi ini diharapkan dapat menumbuhkan sikap profesional dalam memasuki dunia kerja serta dapat menerapkan teori yang telah didapat selama proses kuliah dan memperluas wawasan pengetahuan dalam bidang Agribisnis kedelai, selain itu dapat ijadikan acuan bagi mahasiswa yang akan mengetahui lebih lanjut mengenai agrroindustri kecap.

b. Bagi Perusahaan

Sebagai wadah kerjasama yang saling menguntungkan antara perguruan tinggi dengan perusahaan dan penyempurna dalam dunia bisnis nyata, serta dapat memperoleh masukan-masukan ataupun sumbangan pikiran hasil dari analisa pra calon sarjana agribisnis yang tentunya akan sangat bermanfaat bagi perusahaan untuk menuju ke arah yang lebih baik

c. Bagi Perguruan Tinggi

Sebagai sarana untuk membina kerja sama yang baik antara lingkungan akademis dengan lingkungan kerja. Disisi lain, penelitian ini dapat dijadikan tambahan referensi yang dapat dijadikan perbendaharaan ilmu dan pengetahuan terutama karya mahasiswa yang menitikberatkan pada fokus kajian tentang


(23)

komoditas kedelai. Selain itu, laporan hasil penelitian dapat dijadikan referensi untuk kajian-kajian sains di masa yang akan datang.

1.5 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah-masalah sebagai berikut: a. Penelitian dilakukan pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung mengenai

enam sumber daya yang meliputi man, money, machine, material, metodhs dan market.

b. Untuk man peneliti menggunakan batasan pada bagian kepegawaian yang ada pada Agroindustri Kecap Sehati.

c. Untuk money peneliti menggunakan batasan pada data keuangan perusahaan selama 3 tahun terakhir dan sistem permodalam perusahaan. d. Untuk machine peneliti menggunakan batasan pada mesin-mesin produksi

dan pengemasan yang digunakan perusahaan.

e. Untuk material peneliti menggunakan batasan pada bahan baku kedelai. f. Untuk metodhs peneliti menggunakan batasan pada metode produksi,


(24)

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian-penelitian mengenai kecap sudah pernah dilakukan, seperti dijelaskan berikut ini:

1. Irawati (1996) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran Kecap pada Perusahaan Kecap Rina Sari”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan kecap Rina Sari.

Berdasarkan hasil analisis terhadap lingkungan diperoleh kesimpulan bahwa lingkungan perusahaan memiliki peluang yang cukup besar dilihat dari peningkatan jumlah penduduk, berkembangnya restoran, supermarket dan pedagang, meningkatnya konsumsi kecap per kapita, terbukanya kesempatan untuk menembus pasar ekspor, pola konsumsi masyarakat yang sudah mengalami perubahan. Sedangkan faktor lingkungan yang menghambat pemasaran perusahaan adalah pesaing yang memiliki promosi yang intensif dengan menggunakan media yang mudah menjangkau khalayak ramai, harga jual pesaing yang lebih rendah, dan pesaing yang cukup aktif meluncurkan produk baru.

Strategi pemasaran yang dilakukan oleh Perusahaan Kecap Rina Sari adalah strategi pengembangan produk yang kegiatannya meliputi pengembangan jenis produk baru dengan memperdalam bauran produknya meliputi modifikasi produk dalam berbagai ras, kemasan dan ukuran. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan nilai penjualan produk

2. Rosaria (2006) melakukan penelitian mengenai “Analisis Permintaan Kedelai pada Industri Kecap di Indonesia”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan perekonomian kedelai dan industri kecap di Indonesia


(25)

dan menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kedelai pada industri kecap di Indonesia.

Hasil penelitian Rosaria (2006) menunjukkan bahwa kebutuhan kedelai yang terus meningkat setiap tahunnya akibat pertumbuhan penduduk dan banyaknya industri pengguna kedelai yang berakibat pada peningkatan impor kedelai berkelanjutan. Khususnya para pelaku industri kecap, penggunaan kedelai juga meningkat seiring dengan besarnya produksi kecap mengingat produk kecap juga diekspor dalam jumlah yang besar selain dikonsumsi oleh rumah tangga.

Dari hasil analisis permintaan kedelai pada industri kecap di Indonesia menunjukan bahwa variabel-variabel produksi kecap, harga kecap, harga kedelai, permintaan kedelai tahun sebelumnya, nilai tukar rupiah, banyaknya perusahaan kecap dan variabel dummy secara bersama-sama berpengaruh nyata pada taraf signifikansi 5 persen.

Dilihat dari pengaruh masing-masing variabel bebas dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel yang berpengaruh secara positf terhadap permintaan kedelai pada industri kecap (pada tingkat kepercayaan 1 persen) adalah harga kecap, nilai tukar rupiah dan banyaknya perusahaan kecap.

3. Efendy (2008) melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Ekuitas Merek Kecap Serta Implikasinya Terhadap Strategi Bauran Pemasaran Di Kota Tangerang (Studi Kasus: Kecap Merek ABC Dan Bango)”. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mnganalisis elemen-elemen ekuitas merek pada kecap manis ABC dan kecap manis Bango serta merekomendasikan alternatif strategi bauran pemasaran yang dapat dilakukan oleh kedua kecap manis tersebut.

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian tersebut yaitu: 1) kecap ABC menempati puncak dalam benak konsumen kecap dan diikutioleh kecap


(26)

manis Bango, 2) berdasarkan analisis asosiasi merek, kecap ABC menghasilkan 6 asosiasi yang membentuk citra merek kecap ABC yaitu enak, terbuat dari bahan alami, teknologi pembuatan yang modern, iklan kecap menarik, mudah didapat, dan merek sudah dikenal. Untuk kecap Bango, terdapat 9 asosiasi yang membentuk citra merek dari kecap tersebut yaitu rasa yang enak, kekentalan pas, mudah meresap di masakan, terbuat dari bahan alami, harga kecap terjangkau, kemasan bervariasi, teknologi pembuatan modern, mudah didapat dan merek kecap sudah dikenal, 3) berdasarkan analisis persepsi kualitas dengan diagram IPA, atribut kecap ABC menyebar pada kuadran kedua, ketiga dan satu atribut kuadran keempat. Kuadran kedua terdapat atribut mudah dicari, rasa enak, merek sudah dikenal, kekentalan pas, harga terjangkau dan mudah meresap dalam masakan. Kuadran ketiga yaitu iklam kecap menarik, kelenngkapan informasi kecap dan bintang iklan terkenal. Kuadran keempat yaitu variasi ukuran kemasan. Untuk kecap Bango, kuadran kedua yaitu rasa enak, kekentalaan pas, merek terkenal, harga terjangkau, mudah meresap dalam masakan. Sedangkan pada kuadran ketiga terdapat atribut seperti variasi ukuran kemasan, iklan kecap menarik, kelengkapan informasi pada kecap dan bintang iklan yang terkenal. 4) berdasarkan analisis brand loyaly kecap Bango memiliki responden yang lebih loyal daripada responden kecap ABC. Dengan pendekatan sikap menunjukkan kecap Bango tidak memiliki switcher dari hasil perhitungan dan gambar piramida loyalitas. Pada pendekatan perilaku dengan menggunakan brand switching pattern matrikx juga menunjukkan kecap Bangomemiliki responden yang lebih loyal daripada kecap ABC. Nilai Prot dari kecap Bango lebh kecil daripada kecap ABC, hal ini menunjukkan bahwa responden kecap Bangoberkemungkinan untuk pindah ke merk lain lebih sedikit daripada responden kecap ABC


(27)

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Prospek Komoditas Kedelai

Kedelai adalah salah satu komoditas pangan utama setelah padi dan jagung. Kedelai merupakan bahan pangan sumber protein nabati utama bagi masyarakat. Pada awalnya kedelai adalah tanaman sub tropika hari pendek, namun setelah didomestikasi dapat menghasillkan banyak kultivar lokal yang dapat beradaptasi terhadap lintang yang berbeda. Kemampuannya untuk ditanam dimana saja adalah keunggulan utama dari tanaman ini. (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).

Gambar 2.1. Kedelai Hitam

Selain itu kedelai juga mendapatkan perhatian yang sangat besar dari seluruh dunia karena berbagai keunggulan dan manfaat yang dimilikinya diantaranya sebagai berikut :

a. Memiliki kemampuan beradaptasi yang tinggi, dapat hidup di daerah tropis dan subtropis, juga di daerah dengan tanah dan iklim yang memungkinkan tanaman pangan lainnya untuk tumbuh.

b. Memiliki kemampuan untuk memperbaiki sifat atau kondisi tanah di tempat tumbuhnya.

c. Memiliki kandungan unsur gizi yang relatif tinggi dan lengkap sebagaimana terangkuym dalam tabel

d. Mencegah osteoporosis dikarenakan protein dalam kedelai membantu dalam penyerapan yang lebih baik bagi kalsium dalam tulang. Kedelai


(28)

barfungsi untuk memperlambat kehilangan tulang dan menghambat kerusakan tulang yang pada akhirnya mencegah osteoporosis

Tabel 2.1 Kandungan Unsur Gizi dalam Kedelai

No Unsur Gizi Kadar/100 g Bahan

1 Energi 442 kal

2 Air 7,5 g

3 Protein 34,9 g

4 Lemak 18,1 g

5 Karbohidrat 34,8 g

6 Mineral 4,7 g

7 Kalsium 227 mg

8 Fosfor 585 mg

9 Zat besi 8 mg

10 Vitamin A 33 mcg

11 Vitamin B 1,07 mg

Sumber: Daftar Analisis Bahan Makanan, Fak. Kedokteran UI, Jakata, 1992. Kadar protein yang terdapat dalam kedelai juga cukup tinggi jika dibandingkan dengan bahan makanan yang lain. Kadar protein dalam kedelai yang tinggi ini menjadikan bahan makanan olahan dari kedelai, salah satunya adalah kecap manis, dapat menjadi sumber protein dalam masakan. Protein yang terdapat dalam kecap manis telah melewati proses fermentasi dalam pembuatannya sehingga lebih mudah diserap oleh tubuh.


(29)

Tabel 2.2 Perbandingan antara Kadar Protein Kedelai dengan Beberapa Bahan Makanan

Bahan Makanan Protein (10% berat)

Susu krim kering 36,00

Kedelai 35,00

Kacang hijau 22,00

Daging 19,00

Ikan segar 17,00

Telor ayam 13,00

Jagung 9,20

Beras 6,80

Tepung singkong 1,10

Sumber: www.sentrainformasiiptek.htm, diakses tanggal 20 September 2013

2.2.2 Gambaran Umum Produk Kecap

Menurut Hermana (1985) dalam Effendy (2008), kecap merupakan sari kedelai yang telah difermentasikan, dengan atau tanpa tambahan gula dan bumbu. Kedelai yang digunakan untuk membuat kecap biasanya kedelai hitam agar kecap yang dihasilkan berwarna coklat hitam. Kecap yang dibuat dari kedelai kuning berwarna coklat. Di Indonesia dikenal kecap manis, kecap manis (asin) sedang, dan kecap asin, sesuai kadar gulanya. Selain kecap kedelai murni, ada kecap yang dibuat dari campuran gandum dengan kedelai. Pembuatan kecap juga dapat dilakukan tanpa fermentasi, yaitu dengan hidrolisa asam. Cara ini belum digunakan dalam industri kecap di Indonesia. Secara fermentasi, pembuatan kecap dimulai dengan fermentasi oleh cendawan, dilanjutkan dengan fermentasi dalam larutan garam dan akhirnya pemasakan. Makin lama fermentasinya, makin sedap aroma dan rasa kecapnya. Cendawan


(30)

yang digunakan adalah Aspergillus oryzae atau Rhizopus oryzae. Daya urai terhadap protein dari Rhizopus oryzae tidak sebaik Aspergillus oryzae sehingga mutu kecap yang dihasilkannya pun kurang.

Menurut Utomo dan Nikkuni (2000) dalam Effendy (2008), dalam proses pembuatan kecap terdapat dua cara fermentasi. Cara pertama yaitu fermentasi dengan menggunakan Aspergillus pada suhu 25-308C selama 3-7 hari. Hasil kedelai yang terbentuk dari proses fermentasi tersebut dicampur dengan 20-30 persen larutan garam untuk dibawa pada fermentasi cara kedua yaitu dengan larutan garam di bawah 20 persen pada suhu 25-308C selama 14-120 hari. Kemudian bubur yang telah terfermentasi disaring.

Terdapat tiga macam kecap berdasarkan kualitasnya. Kualitas pertama adalah kecap yang mengandung protein lebih dari enam persen, kualitas kedua mengandung 4-6 persen protein, sedangkan kecap kualitas ketiga mengandung 2-4 persen protein. Pada umumnya, kecap yang digunakan sehari-hari sebagai bumbu mengandung 4-5 persen protein, satu persen lemak, dan sembilan persen karbohidrat.

2.2.3 Sumber Daya Perusahaan

Sumber daya perusahaan merupakan alat yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Agar tujuan perusahaan tercapai, maka manajer perusahaan harus mengelola sumber daya tersebut agar dapat digunakan secara efektif. Sumber daya yang kompetitif bagi sebuah bisnis terdiri dari beberapa elemen utama yang dikenal dengan 6M yakni man, money, material, methods, machine dan market. Berikut adalah uraian mengenai sumber daya perusahaan tersebut:


(31)

a. Man

Dalam manajemen, faktor manusia merupakan faktor yang paling menentukan, karena manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Manusia dengan berbagai keahlian yang dimilikinya sangat dibutuhkan dalam pencapaian tujuan organisasi. Menurut Norton dan Kaplan (1996) terdapat tiga sumber yang dapat meningkatkan kemampuan organisasi untuk melakukan pembelajaran (learning) dan petumbuhan (growth). Ketiga sumber tersebut adalah :Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja.

b. Money

Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Besar/kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Kekurangan modal usaha dapat manjadi pemicu bagi munculnya tekanan finalsial yang sering kali diakhiri dengan kebangkrutan usaha.

Sebagaimana halnya kekurangan modal dapat memicu kebangkrutan usaha, kesalahan dalam pengelolaan keuangan perusahaan merupakan penyebab kebangrutan usaha. Hal tersebut diantaranya disebabkan oleh penyalahgunaan dana pihak ketiga.

c. Material

Dalam dunia usaha, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan / material-material sebagaisalah satu sarana. Sebab material dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa material tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki


(32)

Dalam kosep rantai nilai (value chain), bahan baku suatu industri merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan nilai suatu produk yang dapat ditawarkan oleh perusahaan kepada konsumen. Apabila perusahaan dapat memperoleh pasokan bahan baku yang kualitasnya sama dengan kualitas bahan baku pesaing tetapi dengan harga yang lebih murah, perusahaan berpeluang lebih besar dalam memperoleh keunggulan bersaing. Material terdiri dari bahan setengah jadi dan bahan jadi.

d. Machines

Dalam setiap organisasi atau perusahaan, peranan mesin sebagai alat pembantu kerja sangat diperlukan. Mesin akan meringankan dan memudahkan dalam melaksanakan pekerjaan. Selain itu, mesin berperan sangat besar dalam penciptaan keunggulan bersaing sebuah perusahaan. Produktfitas mesin yang tinggi akan mengakibatkan biaya per unit lebih kecil dibandingkan mesin yang produktifitasnya rendah. Akan tetapi mesin sangat tergantung pada manusia (sdm). Penggunaan mesin akan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.

e. Methods

Sebuah metoda dapat dikatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Apabila metode yang diterapkan telah sesuai dengan prosedur, akan tetapi sumber daya manusia yang melaksanakan tidak mengerti atau mempunyai pengalaman maka hasil tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.


(33)

f. Market

Pasar terbentuk akibat adanya interaksi antara penawaran dan permintaan produk. Suatu produk dapat ditransaksikan di pasar karena produk tersebut memiliki nilai. Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh diterima atau tidak diterimanya suatu produk yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen. Dengan demikian perusahaan harus menawarkan produk yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan pasar. Kegagalan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar akan mengakibatkan produk perusahaan kehilangan pasar dan konsumen akan beralih kepada produk pesaing yang dapat lebih memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya proses kerja tidak akan berlangsung, oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktoe yang menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kulaitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli konsumen.

2.2.4 Manajemen Strategi

Manajemen strategi membantu perusahaan untuk menghadapi perubahan-perubahan baik dari lingkungan internal maupun eksternal perusahaan. Krisis ekonomi global adalah kendala utama yang sering diabaikan oleh perusahaan ketika situasi ekonomi sedang baik dan menguntungkan, namun ketika situasi berubah terbalik maka peran manajemen strategi menjadi sangat pentring dan diperlukan.

2.2.4.1 Definisi Manajemen Strategi

Kata Strategi (strategic management) merupakan serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yan dihasilkan dari proses formulasi dan implementasi


(34)

rencana dengan tujuan untuk mencapai keunggulan kompetitif (Pearce dan Robinson, 2005)

Strategi adalah sebuah rencana yang disatukan, luas dan terintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi (Djaslim Saladin, 2003). Oleh karena itu manajemen strategi sangat penting bagi suatu organisasi atau perusahaan di dunia bisnis karena beberapa hal sebagai berikut :

1. Memberikan arah pencapaian tujuan organisasi/ perusahaan 2. Membantu memikirkan kepentingan berbagai pihak

3. Dapat mengantisipasi setiap perubahan kembali secara merata 4. Berhubungan dengan efisiensi dan efektifitas

2.2.4.2 Manfaat Manajemen Strategi

Manajemen strategis memungkinkan suatu organisasi untuk lebih proaktif ketimbang reaktif dalam membentuk masa depan perusahaan, hal tersebut memungkinkan suatu organisasi untuk mengawali dan mempengaruhi aktivitas sehingga dapat mengendalikan tujuannya perusahaan dengan tepat. Menurut David (2006) manajemen strategik memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:

a. Manfaat Finansial

Perusahaan yang menguunakan konsep manajemen strategis akan lebih menguntungkan dan berhasil dibandingkan dengan perusahaan lain yang tidak menggunakannya. Bisnis yang menggunakan konsep manajemen strategis menunjukan perbaikan yang signifikan dalam penjualan, profitabilitas, dan produktifitas dibandingkan dengan perusahaan tanpa aktivitas peren]canaan yang sistematis, perusahaan yang memiliki kinerja tinggi cenderung melakukan


(35)

perencanaan yang sistematis untuk mempersiapkan fluktuasi dimasa depan dalam lingkungan eksternal dan internalnya. Perusahaan dengan sistem perencanaan yang sangat mirip dengan teori manajemen strategis menunjukan kinerja keuangan jangka panjang yang lebih baik disbanding industrinya.

Perusahaan dengan kinerja tinggi akan membuat keputusan yang dilatarbelakangi informasi yang lengkap dengan antisipasi yang baik tentang konsekuensi jangka pendek dan jangka panjang. Sebaliknya, perusahaan yang kinerjanya jelek sering kali terlibat dalam aktivitas yang berpandangan sempit dan tidak mencerminkan perkiraan yang baik tentang kondisi masa depan. Penyusunan strategi perusahaan yang berkinerja lebih rendah sering kali sibuk memecahkan masalh internal dan memenuhi tenggat waktu pekerjaan administrasi

b. Manfaat non finansial

Manajemen strategis selain memiliki manfaat financial, akan tetapi juga memiliki manfaat non financial seperti meningkatnya kesadaran akan ancamaan eksternal, pemahaman yang lebih baik akan strategi pesaing, meningkatnya produktifitas karyawan, mengurangi keengganan untuk berubah, dan pengertian yang lebih baik atas hubungan antara kinerja dan penghargaan. Manajemen strategis meningkatkan kemampuan organisasi untuk menghindari masalah karena manajemen strategis membantu interaksi antar manajer dan staf, berbagai tujuan organisasi dengan mereka, meningkatkan kemampuan mereka untuk memperbaiki produk dan jasa, dan kontribusi stafnya dapat mengandalkan stafnya untuk membantu disaat posisi perusahaan merosot karena adanya interaksi.


(36)

2.2.4.3 Tujuan Manajemen Strategik

Strategi yang dikembangkan perusahaan melalui proses manajemen strategik bertujuan untuk menciptakan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Beberapa indikator yang dapat dijadikan acuan untuk menilai keunggulan kompetitif perusahaan antara lain mencakup indikator-indikator kinerja akuntansi dan kinerja ekonomi (Barney dan Hasterly, 2008).

Melalui analisis terhadap laporan keuangan sebuah perusahaan, maka akan diperoleh informasi mengenai kinerja kuntansi (accounting performance) sebuah perusahaan baik dilihat dari sisi profitabilitas maupun rasio-rasio keuangan. Dengan membandingkan kinerja akuntansi sebuah perusahaan dengan perusahaan-perusahaan lainnya dalam satu industri, maka akan dapat diperoleh gambarang mengenai kinerja perusahaan dibandingkan pesaing, yakni apakah perusahaan tersebut memiliki keunggulan kompetitif ataukah tidak

a. Indikator Kinerja Akuntansi

Untuk menilai baik buruknya kinerja keuangan suatu perusahaan. Dalam kinerja keuangan sebuah perusahaan terdapat beberapa ukuran yaitu

profitability ratio, leverage ratio, activity ratio dan market ratio. Rasio-rasio tersebut dihitung dengan menggunakan bahan-bahan perhitungan yang ada dilaporan keuangan perusahaan yakni neraca (balance sheet) dan laporan rugi-laba (income statement).

b. Indikator Kinerja Ekonomi

Indikator untuk mengukur keunggulan kompetitif perusahaan selain indikator kinerja akuntansi terdapat pula indikator kinerja ekonomi yang didalamnya mencakup biaya modal (cost of capital). Perusahaan memiliki dua sumber utama modal yakni para penanam modal atau pemegang saham (stockholders) dan para pemberi pinjaman (creditors dan bondholders). Modal yang berasal dari para pemberi pinjaman akan menimbulkan biaya


(37)

hutang sedangkan modal yang berasal dari para penanam modal akan menimbulkan biaya ekuitas. Perusahaan dikatakan memiliki keunggulan kompetitif bila perusahaan memperoleh tingkat pengembalian investasi yang lebih besar dari biaya modalnya dibandingkan perusahaan lainnya dalam satu industri. Perusahaan yang memperoleh tingkat pengembalian lebih besar dari biaya modal akan lebih mudah untuk memperoleh tambahan modal karena baik penanam modal maupun para pemberi pinjaman akan berlomba untuk menambah dana bagi perusahaan. (Ismail, 2012)

2.2.4.4 Strategi Bersaing

Setiap perusahaan yang bersaing dalam suatu industri, mempunyai strategi bersaing yang eksplisit atau implisit. Pada dasarnya mengembangkan strategi bersaing adalah mengembangkan formula umum mengenai bagaimana bisnis akan bersaing, tujuan dan kebijakan apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.

a. Strategi generik

Dalam menghadapi kekuatan persaingan, ada tiga pendekatan strategis generik yang secara potensial akan berhasil untuk menggulungi perusahaan lain dalam suatu industri:

b. Keunggulan biaya menyeluruh

Memiliki posisi biaya rendah akan membuat perusahaan mendapatkan hasil laba diatas rata-rata dalam industrinya meskipun ada kekuatan persaingan yang lebih besar. Posisi biayanya memberikan ketahanan terhadap rivalitas dari para pesaing, karena biaya yang lebih rendah memungkinkan untuk dapat menghasilkan laba setelah para pesaingnya mengorbankan laba mereka demi persaingan. Posisi biaya rendah melindungi perusahaan dari pembeli yang kuat karena pembeli hanya dapat menggunakan kekuatannya untuk menekan harga


(38)

sampai ketingkat harga pesaing paling efisien berikutnya. Biaya rendah memberikan perlindungan terhadap pemasok yang kuat dengan menyediakan fleksibilitas yang lebih besar untuk menanggulangi kenaikan biaya input. Faktor-faktor yang membawa kepada posisi biaya rendah biasanya jugamenimbulkan hambatan masuk yang cukup berarti dalam bentuk skala ekonomis atau keunggulan biaya.

c. Diferensiasi

Stategi generik yang keduan adalah mendiferensiasikan produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan, yaitu menciptakan sesuatu yang baru yang dirasakan oleh keseluruhan industri sebagai suatu hal yang unik. Jika strategi diferensiasi ini tercapai maka perusahaan akan mampu menghasilkan laba diatas rata-rata karena perusahaan mampu mengatasi kekuatan persaingan meskipun cara yang diterapkan berbeda dengan strategi keunggulan biaya menyeluruh. d. Fokus

Strategi generik yang terakhir adalah memusatkan atau fokus pada kelompok pembeli, segmen lini produk atau pasar geografis tertentu. Jika strategi biaya rendah dan diferensiasi ditujukan untuk mencapai sasaran mereka dikeseluruhan industri, maka strategi fokus dibangun untuk melayani target tertentu secara baik, dan semua kebijakan fungsional dikembangkan atas dasar pemikiran ini. Strategi ini didasarkan pada pemikiran bahwa perusahaan dengan demikian akan mempu melayani target strategisnya yang lebih luas.

e. Pangsa pasar ( Market Share )

Pangsa pasar dapat diartikan sebagai bagian pasar yang dikuasai oleh suatu perusahaan, atau prosentasi penjualan suatu perusahaan terhadap total penjualan para pesaing terbesarnya pada waktu dan tempat tertentu (William J.S, 1984). Jika suatu perusahaan dengan produk tertentu mempunyai pangsa pasar 35%, maka dapat diartikan bahwa jika penjualan total produk-produk


(39)

sejenis dalam periode tertentu adalah sebesar 1000 unit, maka perusahaan tersebut melalui produknya akan memperoleh penjualan sebesar 350 unit. Besarnya pangsa pasar setiap saat akan berubah sesuai dengan perubahan selera konsumen, atau berpindahnya minat konsumen dari suatu produk ke produk lain.

Terdapat empat karakteristik yang mempengaruhi pengguna dalam melakukan pembelian yaitu faktor budaya (budaya, subbudaya, dan kelas sosial), faktor sosial (kelompok keluarga, peran, dan status), faktor pribadi (umur, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, dan kepribadian), dan faktor psikologis (pengetahuan, motivasi, keyakinan, dan sikap). Proses keputusan membeli seorang pengguna melewati lima tahap yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan membeli, dan tingkah laku pasca pembelian (Kotler, 1993)

Strategi pemasaran bisa digolongkan atas dasar pangsa pasar yang diperoleh suatu perusahaan, maka terbagi atas 4 kelompok, yaitu :

a) Market Leader, disebut pimpinan pasar apabila pangsa pasar yang dikuasai

berada pada kisaran 40% atau lebih. Suatu perusahaan dapat dinyatakan sebagai market leader jika perusahaan tersebut dapat memimpin perusahaan lain yang sejenis dalam hal perubahan harga, perkenalan produk baru, cakupan distribusi dan integritas promosi.

b) Market Chalengger disebut penantang pasar apabila pangsa pasar yang

dikuasai berada pada kisaran 30%. Dalam market chalengger, perusahaan harus menjadi agresif dalam menyerang pesaing untuk menambah pangsa pasar dengan menggunakan strategi penyerangan terhadap perusahaan setingkat yang tidak beroperasi dengan baik atau peusahaan yang lebih kecil. Dalam market challenger terdapat strategi-strategi yang diterapkan yaitu:


(40)

1. Menentukan lawan dan sasaran strategi

Prinsip militer mengharuskan setiap operasi diarahkan pada sasaran yang jelas, dapat dicapai, dan bersifat menentukan. Pada umumnya sasaran para penantang pasar adalah peningkatan pangsa pasar dengan harapan menghasilkan profitabiitas yang tinggi. Penetapan sasaran selalu menyangkut masalah tentang siapa yang dianggap pesaing.

2. Memilih strategi penyerangan

Strategi penyerangan mengandung makna usaha untuk merebut sesuatu yang dimiliki lawan. Ada dua aturan umum yang perlu diperhatikan dalam strategi ini, yaitu suatu perusahaan sebaiknya tidak melakukan penyerangan, kecuali bila tujuannya tidak dapat dicapai dengan segala cara lainnya selain itu agar penyerangan dapat berhasil, maka penyerang harus lebih superior daripada pihak yang diserang. Terdapat lima strategi penyerangan secara umum yang dapat dipilih, yaitu:

a. Serangan dari depan

Serangan dari depan berupa keunggulan SDM yang dimiliki, menandingi penawaran, dan penekanan biaya produksi sehingga dapat menurunkan harga.

b. Serangan menyamping

Serangan menyamping adalah serangan dengan jalan seakan-akan melakukan penyerangan dari daerah yang kuat, akan tetapi sesungguhnya melakukan penyerangan pada daerah yang lemah. Kelemahan lawan yang sering kal dijadikan sasaran penyerangan adalah segmen pasar yang terabaikan, pangsa pasar lawan yang kecil, situasi kualitas dan kinerja produk lawan yang kurang baik


(41)

c. Serangan mengepung

Tujuan dari serangan ini adalah menyerang daerah pemasaran lawan. Hal ini dilakukan dengan penyerangan besar-besaran kesegala penjuru.

d. Serangan lintas

Serangan lintas adalah strategi menyerang secara tidak langsung dan menghindari daerah pemasaran lawan. Terdapat beberapa cara pada serangan ini yaitu diversifikasi produk, diversifikasi kepasar geografis yang baru, dan beralih keteknologi yang baru.

e. Serangan gerilya

Serangan gerilya bertujuan untuk mengganggun atau menacau lawan dan akhirnya mendapatkan posisi yang tepat. Hal ini mencakup tindakan pemotongan harga, produk murah, produk prestige, inovasi produk, penyempurnaan layanan, inovasi distribusi, dan promosi yang intensif.

c) Market Follower, disebut pengikut pasar apabila pangsa pasar yang dikuasai

berada pada kisaran 20%. Dalam market follower perusahaan cenderung mengikuti perusahaan pesaing atau kondisi pasar yang sudah ada daripada menciptakan suatu hal yang baru. Untuk memperoleh pangsa pasar dan laba yang stabil, sebagian besar market follower menggunakan strateg seperti counter filter (pemalsu), immitator (peniru), atau adapter (pengadaptasi). Tiga strategi umum yang bisa dimanfaatkan oleh market follower adalah:

1) Cloner

Perusahaan market follower berupaya meniru dan menyamai segmen pasar dan bauran pemasaran pemimpin pasar. Merket follower yang menerapkan strategi ini seringkali dianggap parasit karena sedikit sekali


(42)

berbuat untuk menstimulasi pasar dan hanya berharap dapat hidup dari investigasi sang pemimpin pasar.

2) Imitator

Dalam strategi ini, perushaan market follower membuat beberapa diferensiasi, namun tetap meniru pemimpin pasar dalam hal pembaharuan pasar dan bauran pemasaran. Perusahaan market follower yang menerapkan strategi ini bisa diterima oleh pemimpin pasar karena kegiatan pemasarannya tidak begitu terganggu dan karena pangsa pasar pengikut tersebut membantu pemimpin agar tidak dianggap sebagai monopolis.

3) Adapter

Perusahaan market follower mencontoh produk-produk pemimpin pasar, memproduksinya, namun dengan improvisasi. Perusahaan adapter lebih memilih untuk menjual ke pasar yang berbeda agar terhindar dari konfrontasi langsung dengan pemimpin pasar. Perusahaan-perusahaan seperti ini dapat sangat inovatif dan sering tumbuh menjadi penantang pasar di kemudian hari.

d) Market Nitcher, disebut juga penggarap relung pasar apabila pangsa pasar yang dikuasai berada pada kisaran 10% atau kurang. Dalam market nitcher, perusahaan adalah pemimpin pada pasar kecil sehingga menghindari persaingan melawan perusahaan besar dan mengincar pasar kecil yang tidak menarik perhatian perusahaan besar. Strategi yang digunakan adalah:

1) Spesialis pemakai akhir

Perusahaan mengkhususkan diri dalam memenuhi kebutuhan satu macam konsumen akhir saja. Misalnya bank khusus untuk melayani pengusaha kecil, perusahaan jasa khusus komputerisasi perbankan, majalah khusus remaja pria, majalah khusus balita, dll.


(43)

2) Spesialis tingkat vertikal

Perusahaan mengkhususkan diri pada beberapa tingkat vertikal dalam rantai produksi-distribusi, misalnya perusahaan karet memusatkan pada produksi karet mentah

3) Spesialis ukuran pelanggan

Perusahaan mengkonsentrasikan usahanya pada penjualan kepada pelanggan kecil, sedang, atau besar. Kebanyakan nicher mengkhususkan diri untuk melayani pelanggan kecil yang kerapkali diabaikan perusahaan besar.

2.2.4.5 Proses Manajemen Strategi

Manajemen strategi merupakan sebuah proses untuk menghasilkan berbagai keputusan dan tindakan strategis yang akan menunjang pencapaian tujuan perusahaan. Dalam proses kegiatan manajemen strategi, para manajer perusahaan akan mengolah input yang diperoleh melalui evaluasi terhadap visi, misi, tujuan dan strategi yang dimiliki perusahaan saat ini serta evaluasi terhadap lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan perusahaan) dan analisis lingkungan eksternal perusahaan (peluang dan ancaman perusahaan). Melalui pengolahan input tersebut, perusahaan akan merumuskan misi dan tujuan, selanjutnya perusahaan dapat memilih alternatif strategi yang dianggap paling baik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen strategi juga berkaitan dengan proses implementasi dan pengendalian strategi yang dibuat pada level korporasi, level bisnis, dan level fungsional.

Menurut Robbins (2003), proses manajemen strategis paling baik dipelajari dan diterapkan dengan menggunakan sebuah model. Kerangka kerja manajemen strategis dapat dilihat pada Gambar 2.2. Kerangka manajemen strategis ini merupakan model manajemen strategis yang diterima secara luas


(44)

dan komprehensif. Model ini dapat menggambarkan pendekatan yang jelas dan praktis bagi formulasi, implementasi, dan evaluasi strategi. Hubungan diantara komponen utama dari proses manajemen strategis diperlihatkan pada model berikut ini.:

SWOT Analysis

Gambar 2.2. Proses Manajemen Strategi (Robbins dan Mary Coulter, 2003)

Menurut Pearce dan Robinson (2005) tedapat berbagai tugas penting yang harus dilakukan oleh manajemen puncak perusahaan sebagai pihak inisiatif untuk melakukan proses manajemen strategi. Terdapat sembilan tugas penting dalam menerapkan proses manajemen strategi:

1. Menyusun misi perusahaan, termasuk di dalamnya pernyataan mengenai maksud pendirian perusahaan, filosofi perusahaan dan tujuan perusahaan. 2. Melakukan analisis untuk mengetahui kondisi internal dan kemampuan

perusahaan.

3. Melakukan penelitian terhadap lingkungan eksternal perusahaan yang mencakup di daamnya penilaian terhadap situasi persaingan dan konteks

Menganalisis Lingkungan Eksternal Menganalisis Lingkungan Internal Mengidentifikasi Faktor Strategis

 Kekuatan

 Kelemahan Mengevaluasi

Yang ada saat ini :

 Misi

 Tujuan

 Strategi

Implementasi Strategi Formulasi Strategi Mengidentifikasi Faktor Strategis

 Peluang

 Ancaman


(45)

usaha secara umum yang akan mempengaruhi efektivitas perusahaan dalam mencapai tujuan.

4. Melakukan analisis terhadap alternatif pilihan strategi perusahaan dengan membandingkan kesesuaian antara sumber daya yang dimiliki perusahaan dengan lingkungan yang dihadapi perusahaan.

5. Melakukan identifikasi terhadap alternatif pilihan strategi yang diinginkan melalui evaluasi masing-masing pilhan strategi disesuaikan dengan misi dan tujuan perusahaan.

6. Memilih sekumpulan tujuan jangka panjang beikut strategi utama (grand

strategy) yang paling memungkinkan untuk mencapai tujuan perusahaan.

7. Membuat tujuan tahunan (annualobjectives) dan strategi pendek yang mendukung pencapai tujuan jangka panjang dan strategi utama.

8. Melakukan implementasi strategi terpilih melalui anggaran alokasi sumber daya yang dibutuhkan, dimana dalam alokasi sumber daya ini terdapat penekanan pentingnya keselarasan antara tugas, manusia, struktur organisasi, teknologi yang digunakan serta sistem imbalan (reward system) yang diterapkan.

9. Malakukan evaluasi terhadap keberhasilan penerapan strategi sebagai input yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan dimasa mendatang.

2.2.4.6 Formulasi Strategi

Konsep manajemen strategi memiliki keterkaitan yang sangat erat baik dengan pendekatan perencanaan. Pada satu sisi, manajemen strategik mengasumsikan adanya formulasi strategi yang dibuat telebih dahulu unuk diimplementasikan kemudian (Ismail, 2012).


(46)

a. Visi

Setiap perusahaan pasti memiliki suatu tujuan jangka panjang yang dituju oleh perusahaannya. Dalam pencapaian suatu tujuan perusahaan maka diperlukan perencanaan dan tindakan nyata untuk dapat mewujudkannya. Tujuan tersebut berupa suatu konsep perencanaan yang disertai dengan tindakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan tersebut. Pemikiran inilah yang disebut dengan visi.

Visi menunjukan arah strategis perusahaan untuk mencapai berbagai hasil dimasa yang akan dating sehingga akan menuntun pengerahan sumber daya perusahaan bagi pencapaian berbagai tujuan tersebut. Visi yang dibuat oleh perusahaan memiliki kaitan yang sangat erat dengan misi perusahaan, dalam arti arah strategis yang dinyatakan didalam visi masih berada dalam lingkup usaha yang dijalankan oleh perusahaan (Ismail 2012)

Visi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan. Untuk itu, terdapat beberapa persyaratan mengenai pernyataan suatu visi:

a) Berorientasi pada masa depan;

b) Tidak dibuat berdasar kondisi atau tren saat ini;

c) Mengekspresikan kreativitas;

d) Berdasar pada prinsip nilai yang mengandung penghargaan bagi masyarakat;

e) Memperhatikan sejarah, kultur, clan nilai organisasi meskipun ada perubahan terduga;

f) Mempunyai standard yang tinggi, ideal serta harapan bagi anggota lembaga;


(47)

g) Memberikan klarifikasi bagi manfaat lembaga serta tujuan-tujuannya;

h) Memberikan semangat dan mendorong timbulnya dedikasi pada lembaga;

i) Menggambarkan keunikan lembaga dalam kompetisi serta citranya;

j) Bersifat ambisius serta menantang segenap anggota lembaga.

b. Misi

Misi adalah pernyataan tujuan jangka panjang yang membedakan satu perusahaan dengan perusahaan sejenis lainnya. Pernyataan misi mengidentifikasi cakupan operasi perusahaan dalam definisi produk dan pasar. Pernyataan misi yang jelas menggambarkan nilai dan prioritas dari suatu organisasi. Mengembangkan pernyataan misi mengharuskan penyusun strategi untuk berpikir tentang sifat dan cakupan operasi saat ini dan mengevaliasi keterkaitan atas pasar dan aktivitas dimasa depan. (David, 2006)

c. Tujuan

Dalam Ismail (2012) Tujuan merupakan hasil akhir yang ingin dicapai perusahaan dalan jangka waktu tertentu dan dinyatakan secara kuantitatif. Tujuan yang baik memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut:

a) Dapat diukur

Tujuan harus dapat diukur. Untuk dapat mengukur ketercapaian tujuan, sekurang-kurangnya terdapat satu indicator yang dapat dijadikan rujukan untuk melihat kemajuan pencapaian tujuan.

b) Spesifik

Tujuan secara spesifik harus menjelaskan apa yang ingin dicapai oleh perusahaan. Apakah perusahaan ingin memperoleh peningkatan penjualan, peningkatan pangsa pasar atau tujuan lainnya.


(48)

c) Sesuai

Tujuan yang ingin dicapai perusahaan harus sesuai dengan visi dan misi yang dimiliki perusahaan, artinya tujuan yang ingin dicapai masih berada dalam lingkup misi perusahaan.

d) Realistis

Tujuan yang dibuat perusahaan harus dapat dicapai dengan menggunakan sumber daya organisasi yang dimiliki perusahaan. Pendek kata tujuan perusahaan harus memantang namun tetap bias dilaksanakan.

e) Tepat waktu

Perusahaan harus menetapkan secara spesifik berapa lama jangka waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Bila jangka waktu untuk pencapaian tujuan tidak ditetapkan secara spesifik, maka perusahaan tidak akan memiliki kerangka waktu yang jelas bagi pencapaian tujuan tersebut, sehingga pencapaiannya menjadi kabur.

2.2.4.7 Analisis Lingkungan

Analisis lingkungan adalah proses dalam manajemen strategi yang bertujuan untuk memantau lingkungan perusahaan. Lingkungan perusahaan disini mencakup semua faktor baik yang berada di dalam maupun di luar perusahaan yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan yang hendak dicapai.

Secara garis besar analisis lingkungan mencakup analisis mengenai lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Lingkungan eksternal akan mencakup lingkungan umum dan lingkungan industri, sedangkan analisis internal akan mencakup analisis mengenai aktivitas perusahaan atau bisa juga analisis mengenai sumber daya, kapabilitas serta kompetensi inti yang dimiliki. Hasil dari analisis lingkungan ini setidaknya akan memberikan gambaran tentang keadaan perusahaan yang biasanya disederhanakan dengan metode SWOT (Strengths,


(49)

Weaknesses, Opportunities, Threats) yang dimilikinya. Analisis eksternal akan memberikan gambaran tentang peluang dan ancaman (OT) sedangkan analisis lingkungan internal akan memberikan tentang keunggulan dan kelemahan (SW) dari perusahaan.

a. Analisis Lingkungan Eksternal

Menurut Wahyudi (1996) Lingkungan eksternal adalah suatu kekuatan yang berada di luar perusahaan dimana perusahaan tidak mempunyai pengaruh sama sekali terhadapnya (uncontrolable) sehingga perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan ini akan mempengaruhi kinerja semua perusahaan dalam industri tersebut

Analisis lingkungan eksternal perusahaan bertujuan untuk mengidentifikasi sejumlah peluang dan ancaman yang ada dilingkungan eksternal perusahaan. Peluang merupakan tren positif yang berada dilingkungan eksternal perusahaan dan apabila peluang tersebut dieksploitasi oleh perusahaan maka peluang usaha tersebut berpotensi untuk menghasilkan laba bagi perusahaan secara berkelanjutan. Sedangkan ancaman adalah berbagai tren negatif yang terdapat dilingkungan eksternal perusahaan dan apabila ancaman tersebut tidak diantisipasi dengan baik maka ancaman tersebut akan berpotensi menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Sedangkan Barney dan Hesterly (2008) mendefinisikan ancaman sebagai individu, kelompok ataupun organisasi diluar suatu perusahaan yang berupaya untuk mengurangi kinerja yang suda dicapai oleh perusahaan. Perusahaan harus melakukan analisis lingkungan eksternal perusahaan dengan tujuan memperoleh potensi keuntungan dari peluang usaha dan meminimalkan terjadinya risiko kerugian yang ditimbulkan oleh ancaman. Menurut Porter (1991) Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal organisasi yang menghasilkan komponen-komponen yang secara normal memiliki implikasi yang relatif lebih spesifik dan langsung terhadap


(50)

operasional perusahaan. Aspek lingkungan industri lebih mengarah pada aspek persaingan yang ada disekitar perusahaan. Hal tersebut mengakibatkan faktor-faktor yang mempengaruhi persaingan, seperti:

2) Kemungkinan masuknya pesaing baru

Ancaman masuknya pesaing baru ke dalam industri tergantung pada rintangan masuk yang ada serta reaksi dari para pesaing yang sudah ada yang dapat diperkirakan oleh pendatang baru. Sumber utama rintangan masuk yaitu skala ekonomis, diferensiasi produk, kebutuhan modal, biaya beralih pemasok, akses ke saluran distribusi, biaya tidak menguntungkan terlepas dari skala, dan kebijakan pemerintah.

3) Potensi pengembangan Produk Substitusi

Produk substitusi atau produk produk pengganti membatasi laba potensial dari industri dengan menetapkan harga baku yang dapat diberikan oleh perusahaan dalam industri. Produk pengganti yang harus mendapatkan perhatian adalah produk yang memiliki kecenderungan harga atau kualitas yang lebih baik daripada produk industri selain itu produk yang dihasilkan oleh industri yang memiliki laba tinggi

4) Kekuatan Tawar Menawar Pembeli

Pembeli atau pelanggan juga bisa menekan harga, menuntut kualitas produk atau pelayanan yang lebih tinggi. Kelompok pembeli dikataka kuat apabila:

a. Pembeli terkonsentrasi atau membeli dalam jumlah besar yang relatif besar.

b. Produk yang dibeli dari industri bersifat standar atau tidak terdiferensiasi. c. Produk industri yang dibeli merupakan komponen penting dari produk

pembeli.

d. Pembeli menerima laba yang rendah.


(51)

f. Produk industri tidak menghasilkan penghematan bagi pembeli. 5) Kekuatan Tawar Pemasok

Pemasok dapat menggunakan kekuatan tawar menawarnya terhadap perusahaan dengan menaikkan harga atau menurunkan kualitas barang dan jasa yang dibeli. Pemasok dikatakan kuat apanbila:

a. Kelompok pemasok didominasi sedikit perusahaan dan lebih terkonsentrasi daripada industri tempat mereka menjual produk. b. Produk pemasok bersifat unik atau setidak-tidaknya terdiferensiasi. c. Pemasok tidak bersaing dengan produk-produk lain dalam industri. d. Pemasok memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi maju ke

industri pembelinya.

e. Industri bukan merupakan pelanggan penting bagi pemasok. 6) Persaingan di antara Perusahaan Sejenis

Persaing di antara anggota industri terjadi ketika mereka berebut posisi dengan menggunakan taktik seperti persaingan harga, pengenalan produk, perang iklan, dan kualitas pelayanan. Persaingan yang tajam biasanya bersumber pada :

a. Jumlah perusahaan yang bersaing dalam industri banyak dan seimbang. b. Pertumbuhan industrinya lambat

c. Produk atau jasa yang ditawarkan kurang lebih sama d. Biaya tetap yang tinggi sehingga harus menurunkan harga

e. Penambahan kapasitas perusahaan yang dilakukan dalam jumlah besar f. Hambatan keluar tinggi

g. Masing-masing perusahaan memiliki pemikiran, latar belakang, dan strategi yang beragam.

Kelima kekuatan dalam lingkungan industri tersebut di atas tercantum dalam gambar 2.3 berikut ini :


(52)

Gambar 2.3 . Model Lima Kekuatan Persaingan dari Porter (1991)

b. Analisis Lingkungan Internal

Lingkungan internal adalah kekuatan-kekuatan yang berada didalam perusahaan dan masih dapat dikontrol oleh perusahaan. Lingkungan internal berpengaruh dalam kompetensi atau kinerja sebuah perusahaan

Analisis lingkungan internal perusahaan bertujuan untuk mengidentifikasi sejumlah kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada sumber daya dan proses bisnis-internal yang dimiliki oleh perusahaan. Sumber daya dan proses bisnis internal dikatakan memiliki kekuatan apabila sumber daya dan proses bisnis internal tersebut mamiliki kemampuan yang akan menciptakan distinctive

competience sehingga perusahaan akan memperoleh keunggulan kompetitif.

Sedangkan bila sumber daya dan proses bisnis internal perusahaan internal tidak mampu menciptakan distinctive competience sehingga perusahaan kalah bersaing dibandingkan perusahaan pesaing, maka sumber daya dan proses bisnis internal perusahaan dikatakan memiliki berbagai kelemahan.

Perusahaan melakukan anlisis kekuatan dan kelemahan sumber daya dan proses bisnis internal dengan membandingkan sumber daya yang dimiliki


(1)

Lampiran 55. Kuesioner Penelitian Material pada Agroindustri Kecap Sehati,

KUESIONER PENELITIAN

ANALISIS ENAM SUMBER DAYA PADA AGROINDUSTRI KECAP DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN BISNIS

(Studi Kasus pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung)

Tanggal: No.

Kuesioner:

Saya Riezky Heryanti Pratama Putri (1024010020) mahasiswi tingkat akhir pada Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur sedang melakukan pengumpulan data yang akan digunakan untuk menyusun skripsi sebagai tugas akhir.ketersediaan Bapak / Ibu untuk berpartisipasi dalam pengisian kuesioner ini sangat saya harapkan untuk member informasi secara lengkap dan benar sehingga hasilnya dapat dipertanggung jawabkan. Informasi yang diperoleh hanya digunakan untuk kepentingan akademik dan dijamin kerahasiaannya.Saya sangat menghargai kejujuran Bapak / Ibu dalam mengisi kuesioner ini.Terima kasih atas bantuan dan ketersediaannya dalam mengisi kuesioner ini.

Identitas Responden

Nama : Alamat : Umur : Jenis kelamin : Pendidikan : Status :

Isilah pertanyaan di bawah ini dengan member tanda X pada pilihan jawaban 1,2,3,4 yang tersedia, dengan alternatif jawaban sebagai berikut:


(2)

PEDOMAN PENILAIAN TIAP SOAL

1 2 3 4

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju Sangat

Setuju Identifikasi Faktor Internal

NO PERNYATAAN JAWABAN

1 Tidak hanya

mengandalkan satu pemasok bahan baku

1 2 3 4

2 Kerjasama yang baik dengan pemasok

1 2 3 4

3 Adanya

pengawasan mutu bahan baku

1 2 3 4

4 Gudang

penyimpanan bahan baku kurang

memadahi

1 2 3 4


(3)

Identifikasi Faktor Eksternal

NO PERNYATAAN JAWABAN

1 Pemberian garansi

pengiriman oleh pemasok

1 2 3 4

2 Harga bahan

baku yang ditawarkan murah

1 2 3 4

3 Lokasi pemasok dekat

1 2 3 4

4 Persediaan pasokan bahan baku cukup

1 2 3 4

5 Ketidakstabilan produksi bahan baku

1 2 3 4

6 Kenaikan harga bahan baku kedelai

1 2 3 4

7 Cuaca kurang mendukung

1 2 3 4

8 Kekuatan tawar pemasok tinggi

1 2 3 4

9 Kualitas bahan baku kadang tidak sesuai


(4)

Lampiran 55. Kuesioner Penelitian Market pada Agroindustri Kecap Sehati,

KUESIONER PENELITIAN

ANALISIS ENAM SUMBER DAYA PADA AGROINDUSTRI KECAP DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN BISNIS

(Studi Kasus pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung)

Tanggal: No.

Kuesioner:

Saya Riezky Heryanti Pratama Putri (1024010020) mahasiswi tingkat akhir pada Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur sedang melakukan pengumpulan data yang akan digunakan untuk menyusun skripsi sebagai tugas akhir.ketersediaan Bapak / Ibu untuk berpartisipasi dalam pengisian kuesioner ini sangat saya harapkan untuk member informasi secara lengkap dan benar sehingga hasilnya dapat dipertanggung jawabkan. Informasi yang diperoleh hanya digunakan untuk kepentingan akademik dan dijamin kerahasiaannya.Saya sangat menghargai kejujuran Bapak / Ibu dalam mengisi kuesioner ini.Terima kasih atas bantuan dan ketersediaannya dalam mengisi kuesioner ini.

Identitas Responden

Nama : Alamat : Umur : Jenis kelamin : Pendidikan : Status :

Isilah pertanyaan di bawah ini dengan member tanda X pada pilihan jawaban 1,2,3,4 yang tersedia, dengan alternatif jawaban sebagai berikut:


(5)

PEDOMAN PENILAIAN TIAP SOAL

1 2 3 4

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju Sangat

Setuju Identifikasi Faktor Internal

N O

PERNYATAAN JAWABAN

1 Adanya layanan purna jual

1 2 3 4

2 Merk telah dikenal khususnya

Tulungagung

1 2 3 4

3 Informasi yang jelas pada label

1 2 3 4

4 Harga kecap

terjangkau

1 2 3 4

5 Ukuran kemasan yang beragam

1 2 3 4

6 Kegiatan promosi rendah

1 2 3 4

7 Kemasan kurang menarik

1 2 3 4

8 Kurangnya riset pasar

1 2 3 4

9 Belum ada

penganekaragama n rasa


(6)

Identifikasi Faktor Eksternal

NO PERNYATAAN JAWABAN

1 Berkembangnya toko pengecer

1 2 3 4

2 Berkembangnya usaha catering dan pedagang makanan

1 2 3 4

3 Dukungan pasar dari pemerinta h

1 2 3 4

4 Permintaan yang tinggi

1 2 3 4

5 Produk sesuai selera

masyarakat Tulungagung

1 2 3 4

6 Persaingan pada produk sejenis

1 2 3 4

7 Kecenderungan terjadinya

plagiasi produk kecap

1 2 3 4

8 Liberalisasi perdagangan

1 2 3 4

9 Kondisi alam yang tidak terprediksi

1 2 3 4

10 Promosi pesaing lebih gencar dan aktif