Validitas Instrumen Uji Coba Instrumen

26 0,698 Valid 27 0,100 Tidak Valid 28 0,150 Tidak Valid 29 0,530 Valid 30 0,045 Tidak Valid

2. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas instrumen adalah ketetapan atau ketelitian suatu alat evaluasi. Suatu alat evaluasi atau tes dikatakan reliabel jika, tes tersebut dapat dipercaya, konsisten, atau stabil produktif. Teknik yang digunakan dalam menentukan reliabilitas tes dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus “Spearman-Brown” 47 . Dengan rumus sebagai berikut: Dimana : reliabilitas internal seluruh instrumen korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua Dengan kualifikasi koefisien reliabilitas sebagai berikut : Tabel 3.4 Kualifikasi Koefisien Reliabilitas 48 Koefisien Reliabilitas r Interpretasi 47 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2013, h .216 48 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik Prosedur Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011, h. 257 0,00 ≤ r 0,20 Sangat Rendah 0,20 ≤ r 0,40 Rendah 0,40 ≤ r 0,60 Cukup 0,60 ≤ r 0,80 Tinggi 0,80 ≤ r ≤ 1,00 Sangat Tinggi Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas terhadap 30 soal uji coba, diperoleh nilai reliabilitas r tes sebesar 0,94. Perhitungan reliabilitas pada penelitian ini menggunakan program Anates 4.0 Lampiran 3.1. Berdasarkan kualifikasi reliabilitas tes, jika 0,80 ≤ r ≤ 1,00, maka reliabilitas tes instrumen sangat tinggi. Dengan demikian, reliabilitas pada instrumen tes yang telah di uji coba dapat disimpulkan mempunyai interpretasi sangat tinggi.

3. Tingkat Kesukaran

Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat kesukaran suatu soal. Jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran seimbang proporsional, maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik. 49 Oleh karena itu soal yang dibuat untuk mengukur tes hasil belajar sebaiknya adalah soal yang dapat menjangkau semua kemampuan siswa. Untuk mengetahui tingkat kesukaran yang dibuat, sebaiknya pembuat soal 49 Zainal Arifin, Ibid, h.266 harus melakukan perhitungan tingkat kesukaran soal. Adapun perhitungan tingkat kesukaran soal menggunakan rumus berikut 50 : Dimana : = banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab benar = banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab benar = jumlah siswa kelompok atas Interprestasi mengenai tingkat kesukaran yang diperoleh menggunakan tabel klasifikasi berikut : Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal 51 Tingkat Kesukaran Klasifikasi 0,00-0,15 Sangat Sukar 0.15-0,30 Sukar 0,30-0,70 Sedang 0,70-0,85 Mudah 0,85-1,00 Sangat Mudah Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesukaran terhadap 30 soal uji coba, diperoleh 1 soal sangat mudah, 5 soal mudah, 12 soal sedang, 6 soal sukar, dan 6 soal sangat sukar. Perhitungan tingkat kesukaran pada penelitian ini menggunakan program Anates 4.0 50 Rostina Sundayana, Statistika Penelitian Pendidikan Bandung: Alfabeta, h.76 51 Arikunto Dalam Lian G. Otaya, “Analisis Kualitas Butir Soal Pilihan Ganda Menurut Teori Tes KlasikDengan Menggunakan Program Iteman”, Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 02 Nomor 2 Agustus 2014

Dokumen yang terkait

Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Konsep Protista

0 18 233

Pengaruh Penggunaan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Menggunakan Strategi Peta Konsep (Concept MAP) Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa

0 25 295

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TIPE JIGSAW PADA KOMPETENSI DASAR PERSAMAAN KUADRAT DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI DI

1 14 253

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MEMPERHATIKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGPANDAN

0 5 115

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa.

0 4 16

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DAN JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS DITINJAU DARI MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X DI SMA NEGERI KABUPATEN GROBOGAN.

0 0 14

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA ASPEK KOGNITIF DAN AFEKTIF PESERTA DIDIK KELAS X SMA N 2 BANTUL.

0 0 287

PERBEDAAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK KELAS X MIA PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW IV DAN JIGSAW I DI SMA NEGERI 1 MERTOYUDAN TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 3 222

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR DASAR – DASAR KELISTRIKAN SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 1 PUNDONG.

1 9 227

PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DALAM MEMBINA AKHLAK PESERTA DIDIK MTs ITTIHAD NGAMBUR KECAMATAN NGAMBUR KABUPATEN PESISIR BARAT - Raden Intan Repository

0 1 137