harus melakukan perhitungan tingkat kesukaran soal. Adapun perhitungan tingkat kesukaran soal menggunakan rumus berikut
50
:
Dimana : = banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab benar
= banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab benar = jumlah siswa kelompok atas
Interprestasi mengenai tingkat kesukaran yang diperoleh menggunakan tabel klasifikasi berikut :
Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal
51
Tingkat Kesukaran Klasifikasi
0,00-0,15 Sangat Sukar
0.15-0,30 Sukar
0,30-0,70 Sedang
0,70-0,85 Mudah
0,85-1,00 Sangat Mudah
Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesukaran terhadap 30 soal uji coba, diperoleh 1 soal sangat mudah, 5 soal mudah, 12 soal
sedang, 6 soal sukar, dan 6 soal sangat sukar. Perhitungan tingkat kesukaran pada penelitian ini menggunakan program Anates 4.0
50
Rostina Sundayana, Statistika Penelitian Pendidikan Bandung: Alfabeta, h.76
51
Arikunto Dalam Lian G. Otaya, “Analisis Kualitas Butir Soal Pilihan Ganda Menurut
Teori Tes KlasikDengan Menggunakan Program Iteman”, Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 02 Nomor 2 Agustus 2014
Lampiran 3.2. Berikut hasil perhitungan tingkat kesukaran soal pada instrumen setelah di uji coba.
Tabel 3.6 Tingkat kesukaran butir soal
No Butir Soal Jml Betul Tkt. Kesukaran
Keterangan 1
26 86,67
Sangat Mudah 2
22 73,33
Mudah 3
22 73,33
Mudah 4
14 46,67
Sedang 5
23 76,67
Mudah 6
21 70
Sedang 7
22 73,33
Mudah No Butir Soal Jml Betul
Tkt. Kesukaran Keterangan
8 19
63,33 Sedang
9 17
56,67 Sedang
10 24
80 Mudah
11 15
50 Sedang
12 18
60 Sedang
13 19
63,33 Sedang
14 17
56,67 Sedang
15 15
50 Sedang
16 12
40 Sedang
17 12
40 Sedang
18 8
26,67 Sukar
19 9
30 Sukar
20 16
53,33 Sedang
21 5
16,67 Sukar
22 9
30 Sukar
23 1
10 Sangat Sukar
24 4
13,33 Sangat Sukar
25 1
10 Sangat Sukar
26 1
10 Sangat Sukar
27 9
20 Sukar
28 2
6,67 Sangat Sukar
29 2
6,67 Sangat Sukar
30 6
20 Sukar
4. Daya Pembeda
Analisis daya pembeda adalah mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang
tergolong mampu tinggi prestasinya dengan siswa yang tergolong kurang atau lemah prestasinya
52
. Artinya, apabila soal tersebut diberikan kepada anak yang mampu, hasilnya menunjukkan prestasi yang tinggi ;
dan bila diberikan kepada siswa yang lemah, hasilnya rendah. Tes dikatakan tidak memilii daya pembeda apabila tes tersebut, jika di
ujikan kepada anak berprestasi tinggi, hasilnya rendah, dtetapi bila diberikan kepada anak yang lemah hasil nya tinggi. Untuk mengetahui
daya pembeda instrumen tes adalah dengan menggunakan rumus berikut
53
:
Dengan klasfikasi daya pembeda sebagai berikut :
Tabel 3.7 Klasifikasi Daya Pembeda
54
52
Nana Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009, h.141
53
Rostina Sundayana, Op.Cit. h,76
54
Suwarto, “Tingkat Kesulitan, Daya Beda, dan Reliabilitas Tes Menurut Teori Tes Klasik”, Jurnal Pendidikan, Jilid 16, Nomor 2,Juli 2007
Daya Pembeda Klasifikasi
0 - 0,20 Item soal memiliki daya pembeda lemah
0,20 - 0,40 Item soal memiliki daya pembeda sedang
0,41 - 0,70 Item soal memiliki daya pembeda baik
0.71 - 1,00 Item soal memiliki daya pembeda sangat baik
Bertanda negatif Item soal memiliki daya pembeda sangat lemah
Berdasarkan hasil perhitungan daya pembeda terhadap 30 soal uji coba, diperoleh 1 soal dengan daya pembeda sangat lemah, 4 soal dengan
daya pembeda lemah, 8 soal dengan daya pembeda sedang, 10 soal dengan daya pembeda baik, dan 7 soal dengan daya pembeda sangat baik.
Perhitungan daya pembeda pada penelitian ini menggunakan program Anates 4.0 Lampiran 3.3. Berikut hasil perhitungan daya pembeda item
soal pada instrumen setelah di uji coba.
Tabel 3.8 Daya Pembeda Butir Soal
No Butir Soal Indeks DP Keterangan 1
37,5 Daya pembeda item soal sedang
2 62,5
Daya pembeda item soal baik 3
62,5 Daya pembeda item soal baik
4 62,5
Daya pembeda item soal baik 5
50 Daya pembeda item soal baik
6 62,5
Daya pembeda item soal baik 7
37,5 Daya pembeda item soal sedang
8 50
Daya pembeda item soal baik 9
37,5 Daya pembeda item soal sedang
10 62,5
Daya pembeda item soal baik 11
87,5 Daya pembeda item soal sangat baik
12 87,5
Daya pembeda item soal sangat baik
13 50
Daya pembeda item soal baik 14
62,5 Daya pembeda item soal baik
15 100
Daya pembeda item soal sangat baik 16
87,5 Daya pembeda item soal sangat baik
17 87,5
Daya pembeda item soal sangat baik 18
75 Daya pembeda item soal sangat baik
19 50
Daya pembeda item soal baik 20
75 Daya pembeda item soal sangat baik
21 25
Daya pembeda item soal sedang 22
12,5 Daya pembeda item soal lemah
23 25
Daya pembeda item soal sedang 24
Daya pembeda item soal lemah 25
37,5 Daya pembeda item soal sedang
26 37,5
Daya pembeda item soal sedang 27
Daya pembeda item soal lemah 28
Daya pembeda item soal lemah 29
25 Daya pembeda item soal sedang
30 -12,5
Daya pembeda item soal sangat lemah
5. Kualitas Pengecoh
Pada soal bentuk pilihan ganda ada alternatif jawaban opsi yang merupakan pengecoh. Butir soal yang baik, pengecohnya akan dipilih
secara merata oleh peserta didik yang menjawab salah. Sebaliknya, butir soal yang kurang baik, pengecohnya akan dipilih secara tidak merata.
Indeks pengecoh dihitung dengan rumus
55
: IP = P x 100
N - B n - 1 IP
= indeks pengecoh P
= jumlah peserta didik yang memilih pengecoh N
= jumlah peserta didik yang ikut tes B
= jumlah peserta didik yang menjawab benar pada setiap soal
55
Zainal Arifin, Op.Cit. h,279