3. Effect Size
Effect size merupakan ukuran mengenai signifikansi praktis hasil penelitian yang berupa ukuran besarnya korelasi atau perbedaan, atau efek
dari suatu variabel pada variabel lain.
62
Untuk mengetahui besarnya pengaruh strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap hasil
belajar Fisika peserta didik digunakan rumus Effect Size, dengan hasil perhitungan pada lampiran 2.3 yang dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut.
Tabel 4.5 Hasil Effect Size
Kelas Mean
Standar deviasi
Effect Size Keterangan
Eksperimen 71,37
13,17 1,24
Tinggi Kontrol
54,43 14,12
C. Pembahasan
Hasil analisis data uji hipotesis sebelum diberikan perlakuan pretest antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol diperoleh nilai Sig 2-tailed 0,589
yang menunjukkan bahwa nilai rata-rata pretest kelas eksperimen sama dengan nilai rata-rata pretest kelas kontrol, atau tidak ada perbedaan
kemampuan awal pada kedua kelas tersebut. Dengan demikian, dapat diasumsikan bahwa sebelum diberikan perlakuan pembelajaran kedua kelas
memiliki kemampuan yang sama berdasarkan uji statistik. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan rata-rata nilai mean pretest kelas eksperimen yaitu
sebesar 43,5 yang tidak jauh berbeda dengan rata-rata nilai kelas kontrol yaitu sebesar 42,14. Dengan demikian, pengujian untuk melihat pengaruh strategi
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap hasil belajar Fisika peserta didik didasarkan pada tes akhir posttest kedua kelas.
Hasil uji hipotesis pada posttest menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar Fisika antara kelas eksperimen yang menggunakan strategi
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional. Nilai rata-rata mean posttest kelas eksperimen
lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata mean posttest kelas kontrol, terdapat selisih sebesar 16,95. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari hasil
perhitungan uji Independent-Sample T Test pada hasil akhir posttest dengan
taraf signifikan 5 α = 0,05 dan tingkat kepercayaan 95. Berdasarkan
62
Arifah Bambang W, “Meta-Analityc Structural Equation Modeling MASEM Pada Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan Dipulau Jawa” Prosiding Seminar Nasioanl Matemaitka, Universitas Jember, 1 Nov 2014
analisis, nilai Sig.2-tailed 0,000 0,05 menunjukkan bahwa nilai rata-rata mean hasil belajar posttest kelas eksperimen tidak sama dengan nilai rata-
rata mean posttest kelas kontrol, dengan ini membuktikan bahwa srategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memberikan pengaruh pada hasil belajar
Fisika peserta didik. Menurut Miftahul Sani pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw melibatkan aktivitas seluruh siswa, bertanggung jawab atas materinya
masing-masing, karena seluruh siswa memiliki tugas masing-masing sehingga siswa lebih aktif dan tidak bosan dalam proses pembelajaran. Siswa dalam
kelompoknya saling membantu dan bekerja sama untuk mencari tugassoal yang diberikan sehingga siswa yang kemampuan rendah juga bisa terbantu
oleh siswa yang pintar. Sedangkan pembelajaran konvensional siswa hanya mendengarkan guru menjelaskan materi pelajaran, sehingga siswa bosan dan
tidak aktif.
63
Pembelajaran dengan menggunakan strategi kooperatif tipe Jigsaw dapat membantu peserta didik dalam menguasai setiap subbab materi yang
dipelajari. Hal ini sejalan dengan pendapat Arends, bahwa pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran yang terdiri dari
beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut
kepada anggota lain.
64
Jhonson dan Jhonson melakukan penelitian tentang pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang hasilnya menunjukkan bahwa
interaksi kooperatif memiliki berbagai pengaruh positif terhadap perkembangan anak. Salah satu pengaruh positifnya adalah meningkatkan
hasil belajar dan meningkatkan daya ingat
65
. Peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen yang diberlakukan strategi pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw terlihat dari meningkatnya hasil posttest yang dicapai. Sebelum diberi perlakuan terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol hasil
pretest menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang terlalu tinggi pada nilai rata-rata mean kedua kelas, dengan selisih 1,36. Yang artinya kemampuan
kognitif peserta didik kedua kelas tidak jauh berbeda. Persentase kemampuan kognitif peserta didik kelas eksperimen pada aspek mengingat C1 adalah
sebesar 68,75, memahami C2 sebesar 75, menerapkan C3 sebesar 62,5, dan menganalisis sebesar C4 50. Sedangkan pada kelas kontrol,
kemampuan kognitif peserta didik pada aspek mengingat C1 adalah sebesar 67,85, memahami C2 sebesar 64,28, menerapkan C3 sebesar 60,71,
63
Miftahul Sani, Afifah, Afniyanti, Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Materi Hakikat Biologi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Rambah Hilir Tahun
Pembelajaran 20142015, Jurnal Universitas Pasir Pengaraian.
64
Arends dalam Martinis Yamin, Strategi Metode dalam Model Pembelajaran . Jakarta : GP Press Group, 2013, h.90
65
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Depok : Rajagrafindo Persada, 2013, h.219