60 = varians total
Selanjutnya hasil r
11
dikonsultasikan dengan nilai tabel r dengan signifikansi 5. Jika hasil r
11
r
tabel
maka data dinyatakan reliabel. Jika hasil r
11
r
tabel
maka data dinyatakan tidak reliabel. Untuk pengujian reliabilitas menggunakan SPSS versi 17.
3.6 Metode Analisis Data
Dalam proses penganalisisan data yang diperoleh selama penelitian, terdapat berbagai metode analisis data yang digunakan. Adapun cakupan dari
metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut.
3.6.1 Deskripsi Data
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen untuk menguji apakah model TGT dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Data yang
akan dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Menurut Sugiyono 2010: 15 data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam
bentuk kata, kalimat, dan gambar, sedangkan data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan.
Data kualitatif pada penelitian ini berbentuk motivasi belajar siswa saat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model TGT, sedangkan data
kuantitatifnya berupa nilai hasil belajar siswa kelas V SDN Debong Tengah 1, 2, 3 Kota Tegal pada materi pecahan dalam perbandingan dan skala.
61
3.6.2 Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat yang dipakai dalam penelitian ini meliputi uji kesamaan rata- rata, uji normalitas, uji homogenitas dan analisis akhir pengujian hipotesis.
Berikut ini merupakan penjelasan mengenai uji prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitian.
3.6.2.1 Uji Kesamaan Rata-rata
Uji kesamaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa pada dua kelas yang akan digunakan sebagai subjek penelitian. Apabila
rata-rata nilai kedua kelas tidak berbeda jauh, maka penelitian dapat dilakukan. Uji kesamaan rata-rata dilakukan terhadap nilai UTS Matematika Semester Genap
Siswa Kelas V SDN Debong Tengah 1 dan 3 Kota Tegal tahun 2013, serta terhadap data awal motivasi belajar siswa sebelum dilakukan penelitian.
Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen tidak berkorelasi, menurut Sugiyono 2011: 259 yaitu rumusan t-
test sebagai berikut : 1.
Rumus 1 Separated Varians: t hitung =
2. Rumus 2 Polled Varians :
t hitung =
62 Tabel 3.3 Pedoman Penggunaan Rumus t-tes
Varians Data
Homogen Tidak Homogen
n
1
= n
2
t
hitung
: dapat
menggunakan kedua rumus
diatas.
t
tabel
: dk = n
1
+ n
2
– 2 t
hitung
: dapat menggunakan kedua
rumus diatas. t
tabel
: rumus 1 dk = n
1
atau rumus 2 dk = n
2
n
1
≠ n
2
t
hitung
: menggunakan
rumus 2. t
tabel
: dk = n
1
+ n
2
– 2 t
hitung
: menggunakan rumus 1.
t
tabel
: dk1= n
1
– 1 dan dk2= n
2
– 1 t
tabel terkecil
+
Keterangan :
= rata – rata nilai UTS Genap Matematika kelas eksperimen = rata – rata nilai UTS Genap Matematika kelas kontrol
= varians total kelas eksperimen = varians total kelas kontrol
n
1
= jumlah sampel kelas eksperimen n
2
= jumlah sampel kelas kontrol Perhitungan t-tes dilakukan dengan cara membandingkan antara t
hitung
dengan t
tabel pengganti
. Adapun kriteria dari pengujian ini yaitu jika t
hitung
t
tabel pengganti
maka Ho diterima dan Ha di tolak. Perhitungan uji kesamaan rata-rata awal dibantu dengan menggunakan program SPSS versi 17.
3.6.2.2 Uji Normalitas
63 Statistik parametris bekerja berdasarkan asumsi bahwa data setiap variabel
yang akan dianalisis berdasarkan distribusi normal. Untuk itu, sebelum peneliti menggunakan teknik statistik parametris, maka kenormalan data harus diuji
terlebih dahulu. Bila data tidak normal, maka statistik parametris tidak dapat digunakan, untuk itu perlu digunakan statistik nonparametris.
Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan terhadap skor hasil belajar yang dicapai seluruh anggota sampel dengan menggunakan uji Lilliefors dan
dibantu dengan menggunakan program SPSS versi 17 dengan melihat nilai pada Kolmogorov-Smirnov
. Pengambilan keputusan uji dan penarikan simpulan diambil pada taraf signifikan 5.
3.6.2.3 Uji Homogenitas
Uji homogenitas merupakan uji perbedaan varians antara dua kelompok. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok memiliki
kemampuan yang setara setelah masing-masing kelompok memperoleh perlakuan yang berbeda. Uji homogenitas dapat dihitung dengan menggunakan metode
Levene yang dibantu dengan program aplikasi SPSS versi 17, dengan
pengambilan keputusan dan penarikan kesimpulan terhadap uji hipotesis dilakukan pada taraf signifikan 5. Jika nilai signifikansinya di atas 0,05, maka
dapat dikatakan bahwa varians homogen. Sebaliknya jika nilai signifikansinya di bawah 0,05, maka varians tidak homogen. Kriteria kedua yaitu dengan
membandingkan F
hitung
dengan F
tabel
. Jika F
hitung
F
tabel
maka data tidak homogen dan jika F
hitung
≤ F
tabel
, maka dapat dinyatakan homogen Riduwan 2010: 186.
64
3.6.3 Analisis Akhir Pengujian Hipotesis
Analisis akhir data adalah analisis yang digunakan untuk menyimpulkan hasil penelitian. Ada tidaknya perbedaan motivasi dan hasil belajar matematika
setelah penerapan model TGT dapat diketahui melalui analisis akhir dengan uji t. Rumusan t-test yang digunakan untuk mengujii hipotesis dua sampel independent
tidak berkorelasi, menurut Sugiyono 2010: 122 adalah sebagai berikut:
t =
Keterangan : = rata – rata nilai motivasihasil belajar Matematika kelas eksperimen
= rata – rata nilai motivasihasil belajar Matematika kelas kontrol = varians total kelas eksperimen
= varians total kelas kontrol n
1
= jumlah sampel kelas eksperimen n
2
= jumlah sampel kelas kontrol Dalam uji pihak kanan berlaku ketentuan, bila harga t
hitung
jatuh pada daerah penerimaan H
lebih besar atau sama dengan ≥ dari t
tabel
, maka H diterima dan
H
a
ditolak Sugiyono 2010: 100. Perhitungan uji hipotesis akhir dibantu dengan menggunakan program SPSS versi 17.
Jika data yang diuji ternyata berdistribusi tidak normal maka analisis akhir cukup menggunakan uji nonparametris yaitu uji U Mann Whitney. Kedua rumus U
Mann Whitney digunakan dalam perhitungan karena akan diperlukan untuk
65 mengetahui harga U mana yang lebih kecil. Harga U yang lebih kecil tersebut
yang digunakan untuk pengujian dan dibandingkan dengan U tabel. Kedua rumus tersebut menurut Sugiyono 2011: 153 adalah sebagai berikut:
Rumus 1 : U
1
= n
1
n
2
+
1 1
1
2 1
R n
n −
+
Rumus 2 : U
2
= n
1
n
2
+
2 2
2
2 1
R n
n −
+
Keterangan : n
1
: jumlah sampel 1 n
2
: jumlah sampel 2 U
1
: jumlah peringkat 1 U
2
: jumlah peringkat 2 R
1
: jumlah rangking pada sampel n
1
R
1
: jumlah rangking pada sampel n
2
Kriteria keputusannya, menurut Sugiyono 2011: 15 yaitu Ho ditolak jika nilai statistik U
≤ nilai kritis U
hitung
≤ U
tabel
.
66
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Data
Deskripsi data yang akan disajikan dari hasil penelitian ini yaitu untuk memberikan gambaran secara umum mengenai penyebaran data penelitian yang
diperoleh, sehingga lebih mudah dipahami. Data yang diperoleh berupa data motivasi dan hasil belajar siswa, baik sebelum dan sesudah penelitian. Adapun
data motivasi dan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah penelitian akan dipaparkan secara terperinci dalam tabel di bawah ini.
Tabel 4.1. Paparan Data Rekap Skor Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa Pra Eksperimen
No. Kriteria Data
Motivasi Belajar Siswa Hasil Belajar Siswa
Kelas Eksperimen
Kelas kontrol
Kelas Eksperimen
Kelas kontrol
1. Jumlah sampel
23 35 23 35
2. Skor rata-rata
78,26 79,53
60,87 59,94
3. Median
79,26 80,74
61 58
4. Skor minimal
65,93 62,96
30 44
5. Skor maksimal
90,37 87,41
88 87
6. Rentang 24,44
24,44 58
44 7.
Varians 45,47
32,25 155,67
98,64 8.
Standar deviasi 6,74
5,68 12,47
9,93
Berdasarkan tabel 4.1, dapat dijelaskan bahwa jumlah sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing adalah 23 dan 35. Rata-rata skor
kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing adalah 78,26 dan 79,53 motivasi awal; serta 60,87 dan 59,94 hasil UTS Genap Matematika. Untuk