46 Dalam desain ini, terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih
secara random R. Kelompok pertama diberi perlakuan X, dan kelompok kedua tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen, dan
kelompok kedua yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol. Perlakuan tersebut adalah penerapan model TGT dalam pembelajaran matematika materi
pecahan dalam perbandingan dan skala. O
2
dan O
4
adalah tes akhir yang dilaksanakan pada saat akhir pembelajaran untuk mengetahui apakah ada
perbedaan motivasi dan hasil belajar yang signifikan antara kelas yang mendapat perlakuan dan yang tidak.
3.2 Populasi dan Sampel
Pembahasan mengenai populasi akan menjelaskan mengenai besar populasi dan penentuan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Di bawah
ini merupakan penjelasan lebih mendalam mengenai populasi dan sampel.
3.2.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono 2011 : 119. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V SD Negeri Debong Tengah 1, 2,
3 Kota Tegal yang berjumlah 108 siswa, terdiri dari 44 siswa kelas V SD Negeri Debong Tengah 1 Kota Tegal, 36 siswa kelas V SD Negeri Debong Tengah 2
Kota Tegal, dan 28 siswa kelas V SD Negeri Debong Tengah 3 Kota Tegal.
47 Dalam hal ini, alasan penentuan populasi adalah karena keadaan dari siswa ketiga
SD tersebut masih dalam satu lingkungan sekolah dan diharapkan karakteristik sekolah dan juga kemampuan awal dari siswa itu sama. Karakteristik sekolah
yang dimaksud antara lain: siswa ketiga SD bertempat tinggal di lingkungan sekitar sekolah dan rata-rata berasal dari kalangan keluarga menengah; guru dari
ketiga SD yang sama-sama berkompeten dengan kualifikasi rata-rata S-1; ketiga SD sama-sama menerapkan kurikulum sesuai standar yang berlaku serta materi
yang relatif sama pula. 3.2.2
Sampel
Sampel, menurut Sugiyono 2011: 120 adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Pengambilan sampel dalam penelitian
ini menggunakan teknik probability sampling, dengan cara pengambilan sampel menggunakan teknik Simple Random Sampling. Peneliti menggunakan cara ini
karena mengingat bahwa kelas V SD Negeri Debong Tengah 1, 2, 3 Kota Tegal masih dalam satu lingkungan sekolah, sehingga kemampuan akademik dari ketiga
kelas tersebut dianggap sama homogen. Sebelum penentuan jumlah sampel, maka peneliti terlebih dahulu
melakukan pemilihan kelas yang akan digunakan dalam penelitian. Pemilihan kelas dilakukan secara acak sebab ketiga kelas telah dianggap homogen. Setelah
dipilih secara acak, diperoleh kelas V SD Negeri Debong Tengah 3 sebagai kelas eksperimen, kelas V SD Negeri Debong Tengah 1 sebagai kelas kontrol, dan kelas
V SD Negeri Debong Tengah 2 sebagai kelas uji coba instrumen penelitian.
48 Penentuan jumlah sampel yaitu dengan menjumlahkan siswa dari ketiga
SD tersebut, kemudian mencocokkannya dengan tabel Krecjie dengan taraf signifikan 5, lalu membaginya kedalam masing-masing kelas dengan
menggunakan rumus sampel. Berdasarkan jumlah populasi di kelas V SDN Debong Tengah 1, 2, dan 3 sebanyak 108 siswa, maka sampel yang akan diambil
dengan melihat tabel Krecjie dengan taraf signifikan 5 yaitu sebanyak 86 siswa. Selanjutnya, untuk mengetahui sampel dari tiap kelas, menggunakan rumus
sebagai berikut:
Sampel tiap
kelas
= x
sampel dalam tabel Krecjie.
Sugiyono 2011: 132 Setelah melakukan perhitungan dengan rumus tersebut, diketahui sampel yang
berasal dari V SD Negeri Debong Tengah 1 sebanyak 35 siswa dan kelas V SD Negeri Debong Tengah 3 sebanyak 23 siswa.
3.3 Variabel Penelitian