Kerangka Hipotesis KAJIAN PUSTAKA

42 75,24. Aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran pada siklus I mencapai 77,34 meningkat pada siklus II menjadi 78,06 dan telah mencapai kriteria aktivitas belajar sangat tinggi. Perolehan nilai performansi guru pada siklus I mencapai 81,25 meningkat pada siklus II menjadi 86,08. Dengan demikian, penerapan model teams games tournamet dapat meningkatkan pembelajaran IPA materi sumber daya alam pada siswa kelas 5 SD Negeri 04 Belik Kabupaten Pemalang. Ketiga penelitian tersebut memiliki persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti kali ini, yakni sama-sama menerapkan model TGT dalam pembelajaran di kelas tinggi Sekolah Dasar. Namun bedanya, jika ketiga penelitian tersebut memunculkan variabel aktivitas dan hasil belajar sebagai variabel terikatnya, kali ini peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan variabel yang lain, yakni motivasi belajar. Materi yang diangkat dalam penelitian ini juga berbeda dengan ketiga penelitian di atas, yakni materi pecahan dalam perbandingan dan skala. Selain itu, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental, berbeda dengan ketiga penelitian di atas yang merupakan Penelitian Tindakan Kelas PTK.

2.3 Kerangka

Berpikir Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari struktur yang abstrak dan pola hubungan yang ada di dalamnya. Salah satu topik dalam matematika ialah pecahan. Depdikbud 1999 dalam Heruman 2012: 43 menyatakan bahwa pecahan merupakan salah satu topik yang sulit diajarkan. 43 Kesulitan itu terlihat dari kurang bermaknanya kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru. Pembelajaran yang kurang bermakna menjadikan hasil belajar kurang melekat dalam pola pikir dan pola tindakan siswa. Akibatnya, hal ini berpengaruh pada rendahnya motivasi belajar siswa. Rendahnya motivasi belajar siswa ini dapat mempengaruhi proses belajar siswa, sehingga hasil belajar siswa menjadi kurang optimal. Dengan demikian, pembelajaran yang kurang bermakna perlu digantikan dengan pembelajaran yang lebih bermakna, yakni dengan melibatkan siswa secara langsung dalam pembelajaran. Hal tersebut dapat diupayakan melalui penerapan strategi pembelajaran inovatif. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengujikan sebuah model pembelajaran inovatif TGT pada kelas eksperimen dengan model konvensional pada kelas kontrol. Peneliti hendak membandingkan tingkat motivasi dan hasil belajar yang lebih optimal diantara kedua kelas yang diberi perlakuan berbeda. Dengan adanya perbedaan perlakuan, harapannya dapat diketahui model mana yang terbukti lebih efektif terhadapa motivasi dan hasil belajar siswa. Dengan pembuktian ini, diharapkan dapat memberi masukan bagi guru sebagai bahan pertimbangan untuk mengatasi masalah dalam pembelajaran matematika khususnya materi pecahan, sehingga kedepan pembelajaran matematika dapat mencapai tujuan yang optimal. Berdasarkan uraian tersebut dapat jelaskan dalam bagan kerangka berpikir dibawah ini. 44 Bagan 2.1 Pola Kerangka Berpikir

2.4 Hipotesis

Penelitian ini menguji hipotesis komparatif dari dua sampel dengan melakukan pengujian satu pihak kanan. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: 1 Ho 1 : Motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model TGT tidak lebih baik dari pada motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional. 2 Ha 1 : Motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model TGT lebih baik dari pada motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional. Motivasi dan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran inovatif Motivasi dan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran konvensional dibandingkan Proses Pembelajaran Model pembelajaran inovatif TGT Model pembelajaran konvensional Pembelajaran Matematika, materi pecahan yang kurang bermakna menyebabkan: 1. Motivasi rendah. 2. Hasil belajar kurang optimal. 45 3 Ho 2 : Hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model TGT tidak lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional. 4 Ha 2 : Hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model TGT lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional. 45 45

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain eksperimen Quasi Experimental Design yang diadaptasi dari True Experimental Design, dengan alasan bahwa dalam melakukan eksperimen peneliti ini tidak mutlak mampu mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Adapun bentuk dari desain eksperimen yang diterapkan adalah bentuk Posttest-Only Control Design yang diadaptasi dari True Experimental Design. Berikut adalah bentuk Posttest-Only Control Design yang diadaptasi dari True Experimental Design, tanpa pretest Sugiyono 2011: 114. Bagan 3.1 Desain Penelitian Keterangan: R = kelompok yang dipilih secara random X = perlakuan model TGT terhadap kelas eksperimen O 2 = tes yang dilakukan setelah pembelajaran tes prestasi belajar pada kelas eksperimen O 4 = tes yang dilakukan setelah pembelajaran tes prestasi belajar pada kelas kontrol R X O 2 R O 4

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

KEEFEKTIFAN MODEL NUMBER HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI DEBONG KIDUL KOTA TEGAL

0 16 287

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1 KOTA TEGAL

0 15 402

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR PECAHAN MELALUI PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KETUREN KOTA TEGAL

1 7 184

Keefektifan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Materi Bangun Ruang pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Pagerbarang 03 Kabupaten Tegal

0 19 373

KEEFEKTIFAN MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON 2 KOTA TEGAL

0 7 327

KEEFEKTIFAN STRATEGI PRACTICE REHEARSAL PAIRS TERHADAP HASIL BELAJAR SIFAT SIFAT CAHAYA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1 DAN 3 KOTA TEGAL

0 33 256

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN “TEAMS GAMES TOURNAMENT” TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MATERI CAHAYA DAN SIFATNYA DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI PECABEAN KABUPATEN TEGAL

0 11 186

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL TEBAK KATA TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR PKn MATERI KOMPONEN PEMERINTAHAN PUSAT DI INDONESIA KELAS IV SD NEGERI DEBONG TENGAH 1, 2 DAN 3 KOTA TEGAL

0 13 230

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR CERPEN KELAS V SD NEGERI EJOBONG KABUPATEN PURBALINGGA

0 0 71