74 Harga daya pembeda yang diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan ketentuan
sebagai berikut: D ≤ 0,00 : soal jelek sekali; 0,01 – 0,20 : soal jelek; 0,21 –
0,40 : soal cukup; 0,41 – 0,70 : soal baik; 0,71 – 1,00 : soal baik sekali Arikunto, 2011: 213-218. Dari tabel di atas dapat dilihat terdapat 7 soal dengan kategori
soal berdaya pembeda baik, 16 soal berdaya beda cukup, 16 soal berdaya beda jelek, dan 1 soal yang berdaya beda tidak baik. Soal yang dapat digunakan sebagai
instrumen harus minimal berdaya beda cukup. Berdasarkan analisis uji coba instrumen tes dapat disimpulkan bahwa soal
yang memenuhi syarat dan dapat di gunakan sebagai instrumen penelitian adalah sejumlah 18 butir. Instrumen penelitian dapat dilihat pada lampiran 17.
4.2.2. Instrumen Non Tes
Instrumen non tes yang diujicobakan berupa angket berbentuk rating scale yang memuat 40 butir soal dengan 5 alternatif jawaban. Pengujian instrumen non
tes ini meliputi uji validitas dan uji reliabilitas, yang akan dijelaskan secara lengkap pada bagian dibawah ini.
4.2.2.1. Uji Validitas
Uji Validitas instrumen non tes dilakukan untuk mengetahui validitas validitas logis, empiris, dan konstruk pada instrumenangket yang akan
digunakan. Untuk mengetahui valid atau tidaknya instrumen non tes ini juga diperlukan perhitungan koefisien korelasi. Perhitungan akan menggunakan rumus
Bivariate pearson yang dibantu melalui program SPSS versi 17. Untuk lebih
jelasnya akan diterangkan secara lengkap di bawah ini.
75 1
Validitas Logis dan Empiris; Untuk mengetahui validitas logis dan empiris instrumen non tes ini, maka perlu dilakukan uji validitas yaitu dengan
menilai kesesuaian antara butir angket dengan kisi-kisi yang telah ditetapkan. Uji validitas ini dilakukan oleh dua penilai ahli, yakni kedua
dosen pembimbing skripsi, Noening Andrijati dan Sigit Yulianto. Berdasarkan hasil penilaian dari penilai ahli instrumen dinyatakan sudah
layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian untuk pengambilan data. Setelah dinilai validitas logis dan empirisnya, instrumen kemudian
diujicobakan pada kelas V SDN Debong Tengah 2 Kota Tegal pada tanggal 19 April 2013.
2 Validitas Konstruk; Dari hasil ujicoba instrumen kemudian diperoleh data
yang selanjutnya diolah untuk mengetahui koefisien korelasi item-total, dengan menggunakan rumus Bivariate pearson dibantu dengan program
SPSS versi 17. Pengujian validitas ini dilakukan terhadap skor motivasi belajar siswa setelah instrumen soal tes diujicobakan di kelas uji coba.
Adapun data skor motivasi belajar siswa di kelas uji coba dapat dipaparkan pada tabel 4.7 di bawah ini.
Tabel 4.7. Paparan Data Skor Uji Coba Instrumen Angket pada Kelas Uji Coba
No. Kriteria Data
Kelas Uji coba 1. Jumlah
sampel 34
2. Skor rata-rata
72,04 3. Median
72 4. Skor
minimal 54,5
5. Skor maksimal
86 6. Rentang
31,5 7. Varians
63,54 8. Standar
deviasi 7,97
76 Berdasarkan skor motivasi belajar matematika siswa di kelas uji coba, maka
dilakukanlah uji validitas instrumen menggunakan metode Bivariate pearson. Untuk mempermudah perhitungan peneliti menggunakan bantuan program SPSS
versi 17. Pengambilan keputusan pada uji validitas dilakukan dengan batasan r
tabel
dengan signifikansi 0,05 dan uji dua sisi. Untuk batasan r
tabel
dengan jumlah n = 34 didapat r
tabel
sebesar 0,339 pada tabel r. Jika nilai korelasi setiap soal lebih dari batasan yang ditentukan maka item tersebut dianggap valid, sedangkan jika nilai
korelasi kurang dari batasan yang ditentukan maka item dianggap tidak valid. Hasil output SPSS 17 uji validitas angket dapat dilihat pada lampiran 34. Rekap
data hasil perhitungan SPSS 17 dapat dilihat pada tabel 4.8 dibawah ini.
Tabel 4.8. Rekapitulasi Uji Validitas Angket Uji Coba dengan r
tabel
= 0.339 ; Taraf Signifikansi 0.05 dan n= 34
Nomor Item
Pearson Correlations
r
11
Validitas Nomor
Item Pearson
Correlations r
11
Validitas 1 0,467
Valid 21 0,580
Valid 2 0,358
Valid 22 0,304
Tidak Valid
3 0.167 Tidak
Valid 23 0,458
Valid 4 0.467
Valid 24 -0,017
Tidak Valid
5 0,453 Valid
25 0,410 Valid
6 -0,032 Tidak
Valid 26 0,507
Valid 7 0,560
Valid 27 0,408
Valid 8 0.100
Tidak Valid
28 0,472 Valid
9 0,427 Valid
29 0,225 Tidak
Valid 10 0,392
Valid 30 0,169
Tidak Valid
11 0,632 Valid
31 0,533 Valid
12 0,475 Valid
32 -0,057 Tidak
Valid 13 0,630
Valid 33 0,370
Valid 14 0,505
Valid 34 0,416
Valid 15 0,642
Valid 35 0,038
Tidak Valid
16 0.587 Valid
36 0,387 Valid
17 0,410 Valid
37 0,071 Tidak
Valid 18 0,450
Valid 38 -0,009
Tidak Valid
19 0,274
Tidak Valid 39
0,130 Tidak Valid
20 0,565 Valid
40 0,372 Valid
77 Dari perhitungan data dengan menggunakan program SPSS 17 diperoleh item
yang valid sebanyak 27 butir soal dan yang tidak valid sebanyak 13 butir soal. Butir soal yang tidak valid adalah nomor 3, 6, 8, 19, 22, 24, 29, 30, 32, 35, 37,
38, 39. 4.2.2.2.
Uji Reliabilitas
Dari hasil uji validitas angket, item yang valid kemudian dihitung reliabilitasnya menggunakan rumus Cronbach’s Alpha yang dibantu melalui
program SPSS versi 17. Hasil output uji validitas soal menggunakan SPSS 17 dapat dilihat pada lampiran 33. Rekap data hasil perhitungan SPSS 17 dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.9. Rekapitulasi Uji Reliabilitas Angket Uji Coba dengan r
tabel
= 0.339 ; Taraf Signifikansi 0.05 dan n= 34
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items .816
40
Nilai Cronbach’s Alpha dikonsultasikan dengan nilai tabel r dengan signifikansi
5. Jika hasil r
11
r
tabel
maka data dinyatakan reliabel, sebaliknya jika hasil r
11
r
tabel
maka data dinyatakan tidak reliabel. Berdasarkan out put SPSS versi 17, nilai Cronbach’s Alpha adalah sebesar
0,816. Nilai Cronbach’s Alpha tersebut kemudian dibandingkan dengan r
tabel
sebesar 0,339. Hasil perbandingannya yaitu 0,816 0,367. Dengan demikian, keseluruhan item dinyatakan reliabel. Adapun kriteria untuk menginterpretasikan
tingkat reliabilitas item soal menggunakan pedoman sebagai berikut: Nilai r : 0,81
78 - 1,00 berarti reliabilitas tinggi; r : 0,61 - 0,80 berarti reliabilitas cukup; 0,41 -
0,60 berarti reliabilitas agak rendah; r : 0,21 - 0,40 berarti reliabilitas rendah; r : 0,00 - 0,20 berarti reliabilitas sangat rendah Arikunto, 2010: 109.
4.3. Hasil Penelitian
Hasil penelitian menjelaskan kumpulan data berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan. Hasil penelitian merupakan rekap data dari motivasi dan hasil
belajar siswa selama penelitian berlangsung. Deskripsi data hasil penelitian dijelaskan lebih rinci sebagai berikut:
4.3.1. Hasil UTS Genap Matematika Kelas Eksperimen dan Kontrol Data
Awal
Data awal dari penelitian ini dianalisis dengan tujuan untuk mengetahui kedua sampel memiliki kemampuan awal yang sama atau tidak. Berdasarkan data
hasil UTS Genap Matematika siswa, didapatkan nilai rata-rata untuk kelas eksperimen adalah 60,869, simpangan baku 12,47, nilai tertinggi adalah 88,dan
nilai terendah adalah 30 lampiran 41. Pada kelas kontrol, didapatkan nilai rata- rata kelas 59,94, simpangan baku 9,93, nilai tertinggi adalah 87,dan nilai terendah
adalah 44 lampiran 40. Berikut ini akan disajikan data nilai UTS dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Adapun cara menentukan interval dalam tabel distribusi
frekuensi dapat dilihat pada lampiran 38.