Hakikat Belajar Landasan Teoritis

13 13

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teoritis

Landasan teoritis merupakan dasar pijakan bagi peneliti dalam melakukan penelitian. Di dalam landasan teoritis memuat teori-teori yang dikemukakan oleh para tokohahli. Berikut ini merupakan penjabaran tentang teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini.

2.1.1 Hakikat Belajar

Banyak ahli yang mengemukakan pengertian tentang belajar, seperti yang terdapat dalam Suprijono 2011: 2. Pengertian tentang belajar yang dikemukakan oleh para ahli tersebut antara lain menurut Gagne, belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara alamiah. Travers mengemukakan bahwa belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku. Pendapat lain dari Cronbach yaitu “learning is shown by a change in behavior as a result of experience” belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman. Sementara itu, Morgan menyatakan bahwa “learning is any relatives permanent change in behavior that is a result of past experience” yang artinya belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman. 14 Berdasarkan pengertian tentang belajar menurut para ahli tersebut, dapat dipahami bahwa belajar mengandung tiga unsur pokok Siddiq 2008: 1-4 – 1-6, yang mana ketiga unsur tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. 1 Proses Belajar adalah suatu proses yaitu proses mental dan emosional proses berpikir dan merasakan, dimana terjadi aktivitas pikiran dan perasaan dalam diri seseorang. Aktivitas pikiran dan perasaan tersebut hanya dapat dirasakan oleh yang bersangkutan sendiri tanpa bisa diamati oleh orang lain. Orang lain hanya melihat gejala dari aktivitas pikiran dan perasaan tersebut. Sebagai contoh, seorang guru tidak bisa mengamati aktivitas pikiran dan perasaan siswa. Guru hanya melihat gejala aktivitas pikiran dan perasaan siswa dari kegiatannya didalam pembelajaran. Adapun contoh dari gejala tersebut antara lain: siswa bertanya, menanggapi, menjawab pertanyaan guru, melakukan diskusi, memecahkan soal, dan sebagainya. Itu semua merupakan gejala yang dapat diamati dari aktivitas mental dan emosional siswa. 2 Perubahan Tingkah Laku Belajar adalah sebuah proses, dan oleh karena itu belajar menghasilkan sebuah produk yakni perubahan perilaku, yang akan membedakan seseorang dari sebelum ia belajar hingga setelah ia belajar. Seseorang yang tadinya belum tahu, karena ia telah belajar maka menjadi tahu; yang sebelumnya tidak terampil, menjadi terampil; yang mulanya tidak bisa berbuat tepat terhadap suatu keadaan, akan dapat menyikapi 15 keadaan secara lebih bijak. Namun, tidak semua perubahan perilaku ini merupakan hasil dari belajar seseorang. Perubahan perilaku yang merupakan akibat dari belajar akan cenderung bersifat permanenmenetap. Sebagai contoh, orang yang telah belajar menulis tentu akan memiliki keterampilan dasar menulis yang tidak mudah untuk hilang dan terus menetap, atau bahkan menjadi lebih berkembang lagi selama hidupnya. Adapun perubahan perilaku yang tidak termasuk dalam hasil belajar seseorang antara lain: karena lupa, karena minum minuman keras, karena pengaruh obat-obatan tertentu, dan perubahan perilaku karena faktor kematangan. 3 Pengalaman Sebagai salah satu unsur belajar, pengalaman merupakan hasil interaksi antara siswa dengan lingkungannya. Menurut Slameto 2010: 2, belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Interaksi tersebut dapat terjadi baik dalam lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Lingkungan fisik merupakan lingkungan dimana individu tinggal, misalnya pantai, hutan, dan sebagainya. Adapun contoh lingkungan lingkungan sosial diantaranya orang tua, teman, guru, tokoh masyarakat, dan sebagainya.

2.1.2 Motivasi Belajar

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

KEEFEKTIFAN MODEL NUMBER HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI DEBONG KIDUL KOTA TEGAL

0 16 287

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1 KOTA TEGAL

0 15 402

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR PECAHAN MELALUI PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KETUREN KOTA TEGAL

1 7 184

Keefektifan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Materi Bangun Ruang pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Pagerbarang 03 Kabupaten Tegal

0 19 373

KEEFEKTIFAN MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON 2 KOTA TEGAL

0 7 327

KEEFEKTIFAN STRATEGI PRACTICE REHEARSAL PAIRS TERHADAP HASIL BELAJAR SIFAT SIFAT CAHAYA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1 DAN 3 KOTA TEGAL

0 33 256

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN “TEAMS GAMES TOURNAMENT” TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MATERI CAHAYA DAN SIFATNYA DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI PECABEAN KABUPATEN TEGAL

0 11 186

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL TEBAK KATA TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR PKn MATERI KOMPONEN PEMERINTAHAN PUSAT DI INDONESIA KELAS IV SD NEGERI DEBONG TENGAH 1, 2 DAN 3 KOTA TEGAL

0 13 230

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR CERPEN KELAS V SD NEGERI EJOBONG KABUPATEN PURBALINGGA

0 0 71