Uji t Pengujian Hipotesis

104 5 Hitungan Perhitungan homogenitas data nilai hasil belajar matematika siswa setelah mengikuti proses pembelajaran matematika tertera pada output tabel di bawah ini. Tabel 4.25. Homogenitas Tes Hasil Belajar Matematika Siswa Independent Samples Test Levenes Test for Equality of Variances F Sig. Hasil Equal variances assumed 1.152 .288 Equal variances not assumed 6 Kesimpulan dan Penafsiran Berdasarkan output SPSS di atas terlihat nilai signifikansi pada kolom Levene Test for Equality of Variences sebesar 0,288 dan nilai F hitung sebesar 1,152. Nilai signifikansi 0,288 telah lebih dari 0,05 sebagai syarat data dikatakan homogen dan nilai F hitung 1,152 F tabel 1,82, maka dari data hasil belajar matematika pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat disimpulkan kedua kelas tersebut dinyatakan homogen.

4.4.2.3 Uji t Pengujian Hipotesis

Setelah data skor motivasi dan hasil belajar matematika siswa telah dinyatakan berdistribusi normal dan homogen langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis akhir. Pengujian hipotesis akhir juga dibantu program SPSS 105 versi 17. menggunakan teknik independent-sample t-test. Teknik tersebut digunakan dengan melihat asumsi bahwa data dalam penelitian ini berbentuk rasio dan bentuk hipotesis komparatif 2 sampel independen. Menu yang digunakan adalah analyze-compare means dilanjutkan independent-sample t-test. Dalam uji dua pihak berlaku ketentuan, Ho tidak di tolak jika t hitung t tabel atau Ho ditolak jika t hitung ≤ t tabel . 4.4.2.3.1 Uji t Pengujian Hipotesis Motivasi Belajar Matematika Siswa Setelah data skor motivasi belajar matematika siswa telah dinyatakan berdistribusi normal dan homogen langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis akhir. Berikut ini merupakan hasil analisis uji-t data motivasi belajar matematika. 1 Hipotesis Uji Ho = Tidak ada perbedaan motivasi belajar matematika siswa antara penerapan model TGT dan penerapan model pembelajaran konvensional 1 2 . Ha = Ada perbedaan motivasi belajar matematika siswa antara penerapan model TGT dan penerapan model pembelajaran konvensional 1 ≠ 2 . Keterangan: 1 = rata-rata skor motivasi belajar kelas eksperimen 2 = rata-rata skor motivasi belajar kelas kontrol. 2 Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah a= 0,05. 106 3 Statistik Uji Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis motivasi belajar matematika siswa adalah menggunakan uji-t dengan bantuan aplikasi SPSS versi 17. 4 Kriteria Keputusan Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika t hitung t tabel atau Ho ditolak jika t hitung ≤ t tabel . 5 Hitungan Hasil output SPSS 17 uji-t dapat dilihat di kolom t test for equality of means pada tabel berikut ini. Tabel 4.26. Uji-t Skor Motivasi Belajar Matematika Siswa Independent Samples Test t-test for Equality of Means 95 Confidence Interval of the Difference t df Sig. 2- tailed Mean Difference Std. Error Difference Lower Upper Hasil Equal variances assumed 1.741 56 .087 3.09694 1.77914 -.46711 6.66100 Equal variances not assumed 1.683 41.810 .100 3.09694 1.84000 -.61683 6.81072 107 6 Kesimpulan dan Penafsiran Berdasarkan output SPSS versi 17, pada tabel tabel 4.26. independen sampel tes motivasi belajar matematika siswa sudah tertera di kolom t test for equality of means nilai t hitung sebesar 1,741. Sementara itu untuk menentukan t tabel yaitu dengan mencari nilai signifikasi di tabel t dicari pada a = 0,05. Karena akan uji 2 sisi maka 0,05 : 2= 2,5 uji dua sisi dengan derajat kebebasan df = n-k-1 atau 58-1-1 = 56 n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen. Dengan pengujian 2 sisi signifikansi 0,025 hasil yang diperoleh untuk t tabel sebesar 2,003 hasil dapat dilihat pada tabel t atau dengan bantuan program Ms. Excel dengan mengetik =TINV0,05;56 pada cell kosong lalu enter. Dari perhitungan tersebut diperoleh 1,741 2,003 t hitung t tabel , maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain, ada perbedaan antara motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model TGT dan motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional. Untuk mengetahui tingkat perbedaan antara motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model TGT dan motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional, perlu dilakukan uji pihak kanan. Perhitungan manual uji pihak kanan dapat dilihat pada lampiran 30. Berdasarkan uji pihak kanan, nilai t hitung sebesar 1,792 sedangkan t tabel sebesar 1,673. Dari perhitungan tersebut diperoleh 1,792 1,673 t hitung t tabel . Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata 108 lain, motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model TGT lebih baik dari pada motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional. 4.4.2.3.2 Uji t Pengujian Hipotesis Hasil Belajar Matematika Siswa Setelah data nilai hasil belajar matematika siswa telah dinyatakan berdistribusi normal dan homogen, langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis akhir. Berikut ini merupakan hasil analisis uji-t data hasil belajar matematika. 1 Hipotesis Uji Ho = Tidak ada perbedaan hasil belajar matematika siswa antara penerapan model TGT dan penerapan model pembelajaran konvensional 1 2 . Ha = Ada perbedaan hasil belajar matematika siswa antara penerapan model TGT dan penerapan model pembelajaran konvensional 1 2 . Keterangan: 1 = rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen 2 = rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas kontrol. 2 Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah a= 0,05. 3 Statistik Uji 109 Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis hasil belajar matematika siswa adalah menggunakan uji-t dengan bantuan aplikasi SPSS 17. 4 Kriteria Keputusan Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika t hitung t tabel atau Ho ditolak jika t hitung ≤ t tabel . 5 Hitungan Hasil output SPSS 17 uji-t dapat dilihat di kolom t test for equality of means pada tabel berikut ini. Tabel 4.27. Uji-t Nilai Hasil Belajar Matematika Siswa Independent Samples Test t-test for Equality of Means 95 Confidence Interval of the Difference t df Sig. 2- tailed Mean Difference Std. Error Difference Lower Upper Hasil Equal variances assumed .848 56 .400 2.92422 3.44887 -3.98469 9.83313 Equal variances not assumed .804 38.873 .426 2.92422 3.63534 -4.42970 10.27815 110 6 Kesimpulan dan Penafsiran Berdasarkan output SPSS versi 17, pada tabel 4.27. independen sampel tes hasil belajar matematika siswa sudah tertera di kolom t test for equality of means nilai t hitung sebesar 0,848. Sementara itu untuk menentukan t tabel yaitu dengan mencari nilai signifikasi di tabel t dicari pada = 0,05. Karena akan uji 2 sisi maka 0,05 : 2= 2,5 uji dua sisi dengan derajat kebebasan df = n-k-1 atau 58-1-1 = 56 n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen. Dengan pengujian 2 sisi signifikansi 0,025 hasil yang diperoleh untuk t tabel sebesar 2,003 hasil dapat dilihat pada tabel t atau dengan bantuan program Ms. Excel dengan mengetik =TINV0,05;56 pada cell kosong lalu enter. Dari perhitungan tersebut diperoleh data 0,848 2,003 t hitung t tabel , maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, atau ada perbedaan antara hasil belajar matematika siswa dengan penerapan penerapan model TGT dan hasil belajar matematika siswa dengan penerapan penerapan model pembelajaran konvensional. Untuk mengetahui tingkat perbedaan antara hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model TGT dan hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional, perlu dilakukan uji pihak kanan. Perhitungan manual uji pihak kanan dapat dilihat pada lampiran 31. Berdasarkan uji pihak kanan, nilai t hitung sebesar 2,571 sedangkan t tabel sebesar 1,673. Dari perhitungan tersebut diperoleh 2,571 1,673 t hitung t tabel . Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain, hasil 111 belajar matematika siswa dengan penerapan model TGT lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional.

4.5. Pembahasan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji keefektifan penerapan model TGT terhadap motivasi dan hasil belajar matematika materi Pecahan dalam Perbandingan dan Skala pada siswa kelas V SDN Debong Tengah 1, 2, 3 Kota Tegal. Desain penelitian ini menggunakan Quasi Experimental Design yang diadaptasi dari True Experimental Design, dengan alasan bahwa peneliti dalam melakukan eksperimen ini tidak mutlak mampu mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Adapun bentuk dari desain eksperimen yang diterapkan adalah Posttest-Only Control Design tanpa pretest yang diadaptasi dari True Experimental Design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V SD Negeri Debong Tengah 1, 2, 3 Kota Tegal yang berjumlah 108 siswa, terdiri dari 44 siswa kelas V SD Negeri Debong Tengah 1 Kota Tegal, 36 siswa kelas V SD Negeri Debong Tengah 2 Kota Tegal, dan 28 siswa kelas V SD Negeri Debong Tengah 3 Kota Tegal. Dalam hal ini, alasan penentuan populasi adalah karena keadaan dari siswa ketiga SD tersebut masih dalam satu lingkungan sekolah dan diharapkan iklim, karakteristik pembelajaran dan juga kemampuan awal dari siswa itu sama. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik probability sampling dengan metode Simple Random Sampling, yang menghasilkan kelas V SD Negeri Debong Tengah 3 sebagai kelas eksperimen, kelas V SD Negeri

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

KEEFEKTIFAN MODEL NUMBER HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI DEBONG KIDUL KOTA TEGAL

0 16 287

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1 KOTA TEGAL

0 15 402

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR PECAHAN MELALUI PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KETUREN KOTA TEGAL

1 7 184

Keefektifan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Materi Bangun Ruang pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Pagerbarang 03 Kabupaten Tegal

0 19 373

KEEFEKTIFAN MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON 2 KOTA TEGAL

0 7 327

KEEFEKTIFAN STRATEGI PRACTICE REHEARSAL PAIRS TERHADAP HASIL BELAJAR SIFAT SIFAT CAHAYA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1 DAN 3 KOTA TEGAL

0 33 256

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN “TEAMS GAMES TOURNAMENT” TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MATERI CAHAYA DAN SIFATNYA DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI PECABEAN KABUPATEN TEGAL

0 11 186

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL TEBAK KATA TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR PKn MATERI KOMPONEN PEMERINTAHAN PUSAT DI INDONESIA KELAS IV SD NEGERI DEBONG TENGAH 1, 2 DAN 3 KOTA TEGAL

0 13 230

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR CERPEN KELAS V SD NEGERI EJOBONG KABUPATEN PURBALINGGA

0 0 71