68 belajar dan 100,00 untuk data hasil belajar Matematika baik pada kelas
eksperimen maupun kelas kontrol.
4.2. Analisis Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen dilakukan untuk mengukur dan memperoleh instrumen yang baik, sebelum digunakan sebagai instrumen dalam penelitian. Dalam
penelitian ini, uji coba dilakukan di kelas V SDN Debong Tengah 2 Kota Tegal yang didikuti oleh 34 siswa. Pemilihan kelas uji coba didasarkan pada syarat
bahwa uji coba instrumen dilakukan di luar kelas yang akan dijadikan sebagai objek penelitian, tetapi masih dalam satu populasi. Instrumen yang diuji cobakan
adalah instrumen tes dan non tes. Sebagai langkah awal dari penelitian, diperlukan pengujian instrumen baik pengujian instrumen tes maupun instrumen non tes.
Adapun langkah-langkah pengujian masing-masing instrumen dapat dijelaskan sebagai berikut.
4.2.1. Instrumen tes
Instrumen tes yang diujicobakan berupa soal berbentuk pilihan ganda yang berjumlah 40 soal dan memiliki 4 alternatif jawaban. Pengujian instrumen ini
meliputi uji validitas, uji reliabilitas, analisis tingkat kesukaran dan daya beda soal. Penjelasan secara rinci mengenai pengujian instrumen tes ini adalah sebagai
berikut.
4.2.1.1. Uji Validitas
Peneliti melakukan uji validitas data sebelum dan sesudah hasil uji coba soal, untuk menganalisis validitas logis, empiris, dan konstruk pada soal yang
akan digunakan. Untuk mengetahui valid atau tidaknya instrumen soal juga
69 diperlukan perhitungan koefisien korelasi. Perhitungan akan menggunakan rumus
product moment yang dibantu melalui program SPSS 17. Untuk lebih jelasnya
akan diterangkan secara lengkap di bawah ini. 1
Validitas Logis dan Empiris; Pengujian validitas logis dan empiris dilakukan untuk mengetahui bahwa soal yang telah disusun sudah sesuai
dengan silabus serta bahasa yang digunakan dalam soal tersebut benar. Peneliti menyusun soal yang berjumlah 40 soal dan memiliki 4 alternatif
jawaban. Pengujian validitas logis dan empiris dilakukan oleh Widji Sulistyo, guru Kelas V SDN Debong Tengah 3 Kota Tegal dan Noening
Andrijati, dosen matematika prodi PGSD pada Universitas Negeri Semarang. Berdasarkan hasil penilaian dari penilai ahli instrumen
dinyatakan sudah layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian untuk pengambilan data. Sesudah dinilai validitas logis dan empirisnya,
instrumen kemudian diujicobakan pada kelas V SDN Debong Tengah 2 Kota Tegal pada tanggal 19 April 2013.
2 Validitas Konstruk; Untuk mengetahui nilai validitas konstruk digunakan
rumus korelasi product moment untuk mencari nilai koefisien korelasi setiap butir soal. Uji validitas menggunakan metode product moment yaitu
pengujian dengan mengkorelasikan antara skor tiap item dengan skor total. Setelah dilakukan uji coba instrumen, maka diperoleh data nilai hasil
belajar siswa pada kelas uji coba. Data nilai hasil belajar siswa di kelas uji coba dapat dipaparkan pada tabel 4.3 berikut ini.
70 Tabel 4.3. Paparan Data Nilai Uji Coba Instrumen Tes pada Kelas Uji Coba
No. Kriteria Data
Kelas Uji coba 1. Jumlah
siswa 34
2. Skor rata-rata
49,12 3. Median
48,75 4. Skor
minimal 17,5
5. Skor maksimal
85 6. Rentang
67,5 7. Varians
229,5 8. Standar
deviasi 15,15
Berdasarkan nilai hasil belajar matematika siswa di kelas uji coba, maka dilakukanlah uji validitas instrumen menggunakan metode product moment.
Untuk mempermudah perhitungan peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 17. Pengambilan keputusan pada uji validitas dilakukan dengan batasan r
tabel
dengan signifikansi 0,05 dan uji dua sisi. Untuk batasan r
tabel
dengan jumlah n = 34 didapat r
tabel
sebesar 0,339 pada tabel r. Jika nilai korelasi setiap soal lebih dari batasan yang ditentukan maka item tersebut dianggap valid, sedangkan jika nilai
korelasi kurang dari batasan yang ditentukan maka item dianggap tidak valid. Hasil output validitas soal menggunakan SPSS 17 dapat dilihat pada lampiran 19.
Rekap data hasil perhitungan SPSS 17 dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini. Tabel 4.4. Rekapitulasi Uji Validitas Soal Tes Uji Coba dengan r
tabel
= 0.339 ; Taraf Signifikansi 0.05 dan n= 34
Nomor Item
Pearson Correlations
r
11
Validitas Nomor
Item Pearson
Correlations r
11
Validitas 1 .a
Tidak Valid
21 0,725
Valid 2 0,373 Valid 22 0,262
Tidak Valid
3 0,360 Valid 23 -0,156 Tidak
Valid 4
0,288 Tidak Valid 24
0,269 Tidak Valid
5 0,575 Valid 25 0,184 Tidak
Valid 6 0,622 Valid 26 0,451 Valid
7 0,388 Valid 27 0,182 Tidak
Valid 8 0,223
Tidak Valid
28 0,359 Valid Nomor
Item Pearson
Correlations Validitas
Nomor Item
Pearson Correlations
Validitas
71
r
11
r
11
9 0,614 Valid 29 0,592 Valid 10 0,330
Tidak Valid
30 0,329 Tidak
Valid 11 0,420 Valid 31 0,263
Tidak Valid
12 0,559 Valid 32 0,471 Valid 13 0,578 Valid 33 0,113
Tidak Valid
14 0,164 Tidak
Valid 34 0,522 Valid
15 0,049 Tidak
Valid 35 0,224
Tidak Valid
16 0,380 Valid 36 0,676 Valid 17 0,323
Tidak Valid
37 0,122 Tidak
Valid 18 0,422 Valid 38 0,470 Valid
19 0,546 Valid 39 -0,043 Tidak
Valid 20 0,332
Tidak Valid
40 0,080 Tidak
Valid
Dari perhitungan data dengan menggunakan program SPSS 17 diperoleh item
yang valid sebanyak 20 butir soal dan yang tidak valid sebanyak 20 butir soal. Butir soal yang valid adalah nomor 2, 3, 5, 6, 7, 9, 11, 12, 13, 16, 18, 19, 21, 26,
28, 29, 32, 34, 36, 38. 4.2.1.2.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan pada seluruh item soal. Perhitungan uji reliabilitas menggunakan rumus Kuder dan Richardson KR-21. Nilai reliabilitas
per item dilihat dari perbandingan antara r
hitung
dengan r
tabel
. Jika r
hitung
r
tabel
, maka item tersebut dikatakan reliabel.
Dari hasil penghitungan menggunakan rumus Kuder dan Richardson KR- 21 diperoleh data perbandingan r
hitung
sebesar 0,893 lebih besar dari r
tabel
sebesar 0,339. Dengan demikian dari hasil r
hitung
dibanding r
tabel
diperoleh r
hitung
r
tabel,
maka semua butir soal dinyatakan sudah reliabel. Perhitungan reliabilitas soal dapat dilihat pada lampiran 22.
72
4.2.1.3. Analisis Tingkat Kesukaran