Pengembangan, Penguatan dan Perubahan Institusi
pemenuhan kebutuhan manusia secara lebih baik dengan alokasi sumberdaya yang efisien dan efektif serta dapat diterima oleh semua kelompok masyarakat secara
adil. Secara spesifik tujuan pengembangan institusi institusi adalah: 1 sebagai wahana akses adil terhadap input faktor; 2 mampu memberikan aturan main dan
acuan secara adil bagi setiap pelaku dalam institusi tersebut guna mencapai efisiensi dan efektifitas yang tinggi dalam alokasi sumberdaya kepada semua unsur yang
terlibat; 3 mampu mendistribusikan hasil proses pemamfaatan sumberdaya untuk mencapai tujuan yang dikehendaki.
Pengembangan institusi didefinisikan sebagai proses di mana individu, organisasi dan norma-norma sosial meningkatkan kemampuan dan kinerjanya yang
berkaitan dengan pencapaian tujuan, sumberdaya dan lingkungan Alikodra 2005. Pengembangan institusi merupakan suatu proses kesepakatan dan fasilitasi dari
suatu organisasi untuk membangun dan meningkatkan kapasitas serta kemampuannya sehingga dapat mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan Pratiwi
2008. Penguatan institusi institutional strengthening merupakan suatu usaha
untuk mengorganisasi ulang reorganize atau melakukan orientasi ulang institusi agar dapat berfungsi kembali secara efektif Hammergren 1998 dalam Pratiwi
2008. Selanjutnya menurut Pratiwi 2008 prasyarat dari penguatan institusi ialah adanya keputusan bersama mengenai apa yang seharusnya institusi lakukan should
do. Prasyarat ini dapat diawali dengan menyusun prakondisi untuk perubahan sebagai tolok ukur yang dijabarkan dalam strategi. Ada tiga pilihan pendekatan
fundamental untuk melakukan penguatan institusi yaitu: 1 perubahan institusi yang ditentukan dari atas, 2 perubahan yang dilakukan dari bawah untuk lingkup tugas
institusi yang lebih kecil, dan 3 pendekatan mass based reorientation dari setiap individu anggota.
Perubahan institusi institutional change diperlukan karena lingkungan yang mempengaruhinya juga terus berubah. Agar dapat menjalankan fungsinya dengan
baik institusi harus berada dalam kondisi stabil Ruttan 1999. Kondisi stabil dapat diperoleh jika institusi dapat melakukan perubahan sesuai dengan perubahan yang
terjadi pada faktor-faktor yang mempengaruhi institusi. Faktor-faktor tersebut diantaranya dukungan endowments, produk yang dibutuhkan product demand,
dan teknologi Ruttan 1999. Perubahan institusi dapat merubah property rigahts dan pasar melalui modifikasi kontrak contractual relations atau adanya pergantian
batasan antara aktivitas pasar dan bukan pasar Davis and North 1971 dalam Ruttan 1999.
Perubahan institusi dapat dilihat dari sisi persediaan supply dan kebutuhan demand Ruttan 1999. Dari sisi persediaan, perubahan institusi dipengaruhi oleh
adanya biaya dalam memperoleh konsensus sosial. Besarnya biaya ini tergantung pada struktur kekuatan dari pihak yang berkepentingan serta kultur dan ideologi
yang ada. Pengetahuan mengenai ilmu sosial seperti hukum, manajemen, dan perencanaan dapat membuat perubahan pada sisi persediaan dan mengurangi biaya
transaksi. Sedangkan dari sisi permintaan, perubahan institusi disebabkan karena adanya ketidakseimbangan alokasi sumber daya.