Daerah Kabupaten Sarolangun, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Sarolangun, bagian hukum sekretariat daerah. Secara rinci informan kunci dan
jumlah informan kunci yang digunakan dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 7. Tabel 7
Informan kunci dan jumlah informan kunci yang dipergunakan dalam penelitian.
No Informan kunci
Jumlah orang
1 Petani jernang
7 2
Toke jernang lokal 2
3 Toke jernang kabupaten
2 4
Tokoh masyarakat 3
5 Pejabat dinas kehutanan Prop. Jambi
1 6
Pimpinan daerah Kab.Sarolangun 1
7 Pejabat Bappeda Kab.Sarolangun
1 8
Pejabat Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Sarolangun 2
9 10
Bagian hukum sekretariat daerah Lembaga Swadaya Masyarakat
1 2
3.2.3 Fokus Kajian Penelitian dan DataInformasi Penelitian
Fokus kajian penelitian didasarkan pada metode Analisis Pengembangan Institusi Institutional Analysis Development yang dikembangkan oleh Ostrom
1990. Sesuai dengan kerangka analisis IAD yang digunakan, maka variabelfokus dan datainformasi yang digunakan dalam kajian berdasarkan tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah: a
Karakteristik sumber daya hutan didalam areal pencadangan kawasan HTR, yang diketahui melalui pengumpulan datainformasi: i sistem sumber daya
alam areal pencadangan kawasan HTR; dan ii unit sumber daya alam didalam areal pencadangan kawasan HTR yang memiliki potensi sebagai komoditas;
b Karakteristik komunitas masyarakat Desa Lamban Sigatal, yang diketahui
melalui pengumpulan datainformasi: i keragaan ekonomi rumah tangga total pendapatan rumah tangga dalam satu satuan waktu tertentu - Rpbulan, total
kebutuhan dan alokasi pemanfaatannya dalam satu satuan waktu tertentu - Rpbulan; ii Hubungan sosial keterlibatan di dalam organisasi masyarakat;
iii tata niaga hasil hutan khususnya jernang, yang meliputi rantai tata niaga atau pemasaran hasil dan lembaga-lembaga tata niaga; iv Tata nilai dan
eksistensi kearifan lokal persepsi dan kelembagaan lokal berkenaan dengan pengelolaan hutan dan pemanfaatan hasil hutan khususnya tanaman rotan
jernang bagi kehidupannya; c
Dinamika pengelolaan sumberdaya hutan Lamban Sigatal, diketahui melalui datainformasi berkenaan dengan dinamika hak kepemilikan masyarakat
pengolah jernang dalam institusi pengelolaan sumber daya hutan di wilayahnya dan sekitarnya.
d Kebijakan HTR, diketahui melalui datainformasi berkenaan substansi kebijakan
atau regulasi yang menunjukkan pengaturan hak kepemilikan masyarakat pengolah jernang di dalam instiusi pengelolaan sumber daya hutan pada masa
depan melalui pengembangan HTR. e
Kelayakan finansial usaha dan respon masyarakat terhadap pola silvikultur karet-jernang untuk pengembangan institusi pengelolaan HTR diketahui
melalui datainformasi berkenaan dengan respon masyarakat untuk membangun aksi bersama yang mendorong kepastian hak kepemilikan dalam pengelolaan
sumber daya hutan melalui kebijakan HTR.
3.2.4 Jenis dan Sumber Data
Data dan informasi yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data kualitatif dan kuantitatif. Dari segi sumber perolehannya, dibedakan menjadi data
primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pendekatan wawancara terstruktur menggunakan kuesioner dengan responden, wawancara mendalam in-
depth interview dengan informan pakar, tokoh masyarakat, dinasinstansi, dan LSM terkait serta pengamatan terhadap obyek-obyek di lapangan yang terkait dengan
topik data penelitian. Data sekunder diperoleh melalui studi pustaka atau telaah literatur, dokumen,
dan datainformasi spasial yang berkenaan dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai seperti demografi, kondisi sosial ekonomi dan budaya masyarakat, ekologi
hutan di kawasan cadangan HTR. Sumber data sekunder antara lain adalah laporan dinasinstansi pemerintah seperti Kantor Desa, Kantor Kecamatan, Bappeda, Dinas
Perkebunan dan Kehutanan, Dinas Pertanian, BPS, LSM maupun lembaga lainnya yang berkaitan dengan penelitian.